Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Leveragearrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Blog

Investasi Saham Sesuai Kondisi Pasar, Bagaimana Caranya?

Investasi Saham Sesuai Kondisi Pasar, Bagaimana Caranya?

11 Jun 2020, 7:00 AM·Waktu baca: 4 menit
Kategori
Investasi Saham Sesuai Kondisi Pasar, Bagaimana Caranya?

Bull market vs bear market adalah istilah yang lazim digunakan di dunia saham. Bear market adalah kondisi pasar saham di mana harga saham sedang mengalami tren melemah atau turun.

Sementara, bull market merupakan lawannya, yakni kondisi yang menggambarkan pasar saham di mana harga saham sedang mengalami tren penguatan atau naik.

bull market vs bear market

Asal istilah bull market vs bear market ini sendiri sebenarnya tidak berhubungan dengan pasar saham. Istilah bear market didasarkan pada teknik beruang bertarung dengan musuhnya, yakni banteng atau bull

Sementara beruang menghujamkan cakar ke bawah, banteng menyerudukkan tanduknya ke atas. Teknik pertarungan antara beruang dan banteng ini yang menjadi inspirasi istilah bull market vs bear market untuk menggambarkan kondisi dan situasi pasar saham.

Bear market menunjukkan indikasi kecenderungan saham menurun, sementara bull market kebalikannya yakni mengindikasikan harga saham sedang mengalami kenaikan.

Penyebutan ini didasarkan pada kebiasaan pemburu di Inggris pada abad ke-17 yang menjual kulit beruang sebelum mereka menangkapnya. Hal ini sebagaimana yang dilakukan short sellers di pasar saham. Mereka menjual saham bahkan sebelum memilikinya.

Baca juga: Jangan Trading Saham Kalau Belum Baca Sejarah Pasar Modal Indonesia Ini!

Karakteristik bull market vs bear market

bear market

Meski kondisi naik atau turunnya pasar saham ditandai oleh arah harga saham, beberapa karakteristik berikut ini perlu diperhatikan oleh investor dalam memprediksi kenaikan atau penurunan saham.

#1 Penawaran dan permintaan efek

Dalam pasar bullish, kami melihat permintaan yang kuat dan pasokan yang lemah untuk sekuritas. Dengan kata lain, banyak investor yang ingin membeli sekuritas, sementara sedikit yang tertarik untuk menjual.

Akibatnya, harga saham akan naik karena investor bersaing untuk mendapatkan ekuitas/modal yang tersedia dalam pasar modal.

Dalam pasar bearish, yang terjadi adalah sebaliknya. Lebih banyak orang mencari untuk menjual daripada membeli. Permintaan secara signifikan lebih rendah daripada penawaran dan, sebagai akibatnya, harga saham turun.

Jadi, bull market vs bear market dalam pasar saham akan tampak jelas terkait penawaran dan permintaan efek dari para investor.

#2 Psikologi investor terkait bull market vs bear market

Karena perilaku pasar dipengaruhi dan ditentukan oleh bagaimana tiap orang beraktivitas di pasar saham, maka psikologi dan sentimen investor akan mempengaruhi apakah pasar naik atau turun.

Kinerja pasar saham dan psikologi investor cenderung saling bergantung. Dalam pasar bullish, investor rela berpartisipasi dengan harapan mendapatkan untung.

Selama pasar bearish, sentimen pasar negatif karena investor mulai memindahkan uang mereka dari ekuitas dan mengarahkannya ke sekuritas pendapatan tetap. Alias, memindahkan dananya ke “wadah” yang menawarkan imbal hasil yang jelas.

Singkatnya, penurunan harga pasar saham mengguncang kepercayaan investor, menyebabkan mereka menyimpan uang di luar pasar saham. Pada gilirannya, ini menyebabkan penurunan harga umum di pasar saham dan arus keluar meningkat.

Ini bisa diamati dalam situasi COVID-19 saat ini, ketika IHSG dan bursa saham global cenderung anjlok dipengaruhi psikologi dan sentimen negatif investor terhadap situasi.

#3 Perubahan dalam kegiatan ekonomi

Karena bisnis yang sahamnya diperdagangkan di bursa adalah perusahaan dalam ekonomi skala lebih besar, maka pasar saham dan ekonomi keseluruhan cenderung saling terkait.

Pasar bearish dikaitkan dengan keadaan ekonomi yang lemah karena sebagian besar bisnis tidak dapat mencatatkan laba yang besar. Penurunan laba ini, tentu saja, secara langsung mempengaruhi cara pasar menilai saham.

Dalam pasar bullish, kebalikannya terjadi karena orang memiliki lebih banyak uang untuk dibelanjakan dan bersedia membelanjakannya. Pada gilirannya, keadaan bullish ini mendorong dan memperkuat perekonomian.

Baca juga: 5 Trik Ringkas Main Saham dengan Modal Kecil Biar Cuan Gede

Jadi apa yang perlu dilakukan dalam bull market vs bear market?

investasi saham

Kendati bear market menggambarkan kondisi pasar saham yang lesu atau dengan harga saham cenderung menurun, kamu masih bisa memperoleh keuntungan dalam pasar ini.

Salah satu teknik yang umumnya dilakukan investor adalah dengan melakukan short selling. Ini adalah teknik menjual saham dengan mekanisme investor atau trader meminjam dana untuk menjual saham yang belum dimiliki dengan harga tinggi dan berharap akan membelinya kembali serta mengembalikan pinjaman saham ke pialangnya di saat harga saham turun.

Teknik ini bisa dilakukan dengan menjual saham yang dipinjam dan membelinya kembali dengan harga yang lebih rendah. Dengan teknik ini, investor akan memperoleh keuntungan dari selisih antara harga saat saham dijual dengan harga pembelian saat perdagangan ditutup.

Bagaimanapun, terdapat teknik berbeda untuk mengatasi situasi pasar saham bull market vs bear market.

Sementara dalam pasar bullish, hal ideal yang harus dilakukan investor adalah mengambil keuntungan dari kenaikan harga dengan membeli saham di awal tren jika memungkinkan dan menjualnya ketika telah mencapai puncaknya.

Selama pasar bull, kerugian harus kecil dan sementara; seorang investor biasanya dapat secara aktif dan percaya diri berinvestasi dalam lebih banyak ekuitas dan probabilitas lebih tinggi untuk menghasilkan pengembalian.

Jadi, bagaimana, kamu sudah siap belum untuk cuan dalam mengatasi situasi bull market vs bear market?

Sumber: Investopedia, Simulasi Kredit

Simak juga:

Takut Investasi karena Istilah Rumit? Simak Kamus Investasi Emas Ini!

Gaji Pas-pasan? Pertimbangkan 4 Hal Ini untuk Mengambil Utang Produktif

Enam Cara Investasi Emas bagi Pemula

Perusahaan Incaranmu Melantai di Bursa Saham? Ini Tips dan Trik Membeli Saham IPO

Selain Saham Apple, Ini 10 Saham Terbesar Milik Warren Buffett!

Ditulis oleh
channel logo

Dewi Kharisma

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Artikel Terkait

Artikel Terkait

Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar