Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro (Segera Hadir)
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Advanced Order

support-icon
Dirancang untuk Investor (Segera Hadir)
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

chatRoomImage

Scan kode QR untuk download Pluang di Android dan iOS.

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Blog

Panduan Analisis Teknikal dalam Berinvestasi bagi Pemula!

Panduan Analisis Teknikal dalam Berinvestasi bagi Pemula!

2 Jun 2021, 7:55 AM·Waktu baca: 6 menit
Kategori
Panduan Analisis Teknikal dalam Berinvestasi bagi Pemula!

Cuan saat berinvestasi adalah keharusan. Sehingga, untuk mendapatkannya dibutuhkan analisis yang tepat dan memadai. Nah, salah satu yang bisa Sobat Cuan lakukan untuk “meramal” cuan adalah dengan melakukan analisis teknikal.

Mengapa demikian? Meski tidak selalu akurat dan tidak dapat dijadikan satu-satunya indikator, hasil analisis teknikal yang tepat bisa mencegah kamu cut loss kebanyakan atau beli di harga terlalu tinggi.

Analisis teknikal secara umum menganalisis pergerakan harga saham berdasarkan data historis, harga terkini dan volume penjualan maupun penawaran. Ini sangat membantu kamu untuk mengetahui gap antara nilai interinsik dan harga pasar.

Nah, dengan analisis teknikal yang baik, Sobat Cuan bisa paham kapan waktu terbaik untuk menjual dan membeli aset yang kalian miliki.

Pendekatan Analisis Teknikal

Secara umum terdapat dua pendekatan dalam analisis teknikal, yakni top-down dan bottom up. Kita bahas satu-satu, ya!

Baca juga: Apa Itu Indikator Teknikal?

1. Pendekatan Top-Down

Pendekatan ini pertama-tama melihat kondisi makroekonomi suatu negara sebelum melihat data kinerja suatu emiten (dalam investasi saham) atau aset-aset lainnya.

Trader biasanya melihat pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, penyerapan tenaga kerja, dan indikator makro lainnya. Setelah itu, baru mempertimbangkan sektor dan kinerja perusahaan dari emiten yang hendak dibelinya. Atau mempertimbangkan aset lain yang ingin digenggam, seperti emas atau aset kripto.

Analisis ini sangat bermanfaat untuk tipe investor jangka pendek. Data terkini dari fundamental perekonomian akan membantu kamu untuk menentukan aset mana yang paling cuan saat ini.

2. Pendekatan Bottom-Up

Sebaliknya, pendekatan ini lebih menekankan pada kinerja perusahaan dan tren harga saham yang akan dibeli. Kamu bisa melihat grafik pergerakan harga saham dan menentukan apakah emiten yang kamu incar sedang murah atau mahal.

Strategi ini berguna jika kamu ingin berinvestasi di pasar modal, bukan cuma sekadar berjualan. Saham-saham yang sedang murah dengan indikator kinerja perusahaan yang baik suatu saat harganya akan bergerak naik.

Nah, di saat itulah kamu bisa menjualnya di harga yang lebih tinggi. Asal bisa sabar, cuan pasti lebar!

3. Grafik dalam Analisis Teknikal

Analisis teknikal sangat bergantung pada grafik pergerakan saham. Salah satu grafik yang paling popular digunakan para analis adalah candlestick. Cara membaca candlestick, dan tentu saja seluk beluknya, bisa kamu baca di sini ya!

Grafik ini ditemukan oleh seorang pedaqang beras Munehisa Homma untuk mengukur pergerakan harga beras. Grafik ini sangat popular sebab mencakup informasi harga pembukaan, penutupan, terendah dan tertinggi.

Pola dalam grafik historis data dari harga sebuah aset bisa memberi tahu kamu di mana titik support dan resistance. Dengan begitu, Sobat Cuan bisa menentukan kapan waktu terbaik untuk membuka penawaran dan kapan akan menjualnya.

Baca juga: Prediksi Arah Kinerja Saham, Terapkan Metode Analisis Investasi Ini

Strategi Trading dengan Analisis Teknikal

1. Atur Strategi

Setiap trader punya strategi masing-masing untuk mendulang cuan. Sebagai contoh, trader pemula biasanya mengikuti strategi histori pergerakan harga saham dalam 50 hingga 200 hari terakhir. Nah, harga sebuah aset yang bisa menembus resistennya dalam 50 hari terakhir cenderung akan dibeli oleh trader harian.

Sementara itu, trader jangka menengah dan jangka panjang cenderung membeli saham yang secara historis masih murah dengan harapan akan menjualnya saat pergerakan harga beranjak naik.

3. Identifikasi Strategi Trading Kamu

Jika sudah mengenal strategi-strategi yang ada, langkah selanjutnya adalah menemukan strategi mana yang cocok buatmu. Tiap sektor, industri, maupun kelas aset yang beragam tentu membutuhkan analisis yang berbeda. Karenanya, strategi yang dibutuhkan pun berbeda.

Menentukan strategi mana yang pas untuk digunakan bisa dilakukan setelah kamu lebih tau aset mana yang jadi favoritmu, juga industri apa saja yang paling menguntungkan untukmu. Tentu saja sebelumnya kamu harus mempertimbangkan tujuan kamu bermain saham dan tipe trader seperti apa kamu sebetulnya.

3. Pilih Sekuritas yang Sesuai

Nah, faktor ini sangat berlaku untuk berinvestasi di pasar modal.

Jika sudah menemukan strategi trading-mu sendiri, memilih sekuritas yang sesuai dengan kamu juga sangat penting. Sekuritas yang tepat akan membuat aktivitasmu di pasar modal lebih efisien. Dengan begitu segala biaya yang tidak perlu bisa ditekan.

Beberapa sekuritas mengeksekusi bidding kamu lebih cepat meskipun dalam volume transaksi yang kecil. Sekuritas lain menawarkan aksesibilitas dan aplikasi yang mudah digunakan.

Ada juga sekuritas yang memberikan kemudahan analisis dan akses data. Semuanya kembali pada kebutuhan kamu ya, Sobat Cuan

4. Pantau Terus Pergerakan Harga Aset Jagoanmu

Memantau pergerakan harga aset sangatlah penting jika kamu ingin optimal mereguk cuan. Meskipun kerap merepotkan dan tidak terduga, trader sangat bergantung pada pemilihan waktu yang tepat untuk membeli dan menjual sahamnya.

5. Gunakan Perangkat dan Software Tambahan

Saat ini, banyak sekali perangkat dan software juga web yang dapat diakses untuk membantu kamu melakukan analisis pergerakan saham dan aset lainnya.

Meskipun kebanyakan sekuritas atau platform investasi sudah menyediakan perangkat analisis di aplikasi perusahaannya, tidak ada salahnya menggunakan perangkat tambahan agar analisis kamu semakin jitu.

Baca juga: Cara Memilih Saham dengan Analisis Teknikal dan Fundamental

Analisis Fundamental

Analisis teknikal tentu tidak akan lengkap tanpa analisis fundamental. Metode ini bisa membantu kamu mengukur nilai interinsik suatu kelas aset,

Bisa saja, contohnya, secara fundamental saham yang akan kamu beli terlalu mahal dibanding harga bukunya, atau kurang menguntungkan imbal hasilnya. Kamu bisa mempertimbangkan lagi keputusan kamu untuk membeli guna menghindari kerugian saat berinvestasi.

Komponen dalam analisis fundamental seperti nilai asset, penjualan, liability, modal, cashflow, dan laba perlu diperhitungkan juga saat akan membeli saham. Meskipun, fundamental perusahaan yang baik bukan menjadi satu-satunya penentu pergerakan harga saham.

Pendekatan Analisis Fundamental

Pendekatan dalam analisis fundamental mencakup analisis kualitatif dan kuantitatif. Keduanya penting untuk dipahami agar kamu dapat membaca kinerja asetmu.

1. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif dalam analisis fundamental mencerminkan kinerja suatu aset lewat angka dan nominal yang terukur. Dalam investasi saham, misalnya, jumlah penjualan, laba, aset, beban, nilai buku dan sebagainya merupakan data yang banyak digunakan oleh analis fundamental.

Data-data ini banyak tersaji di dalam laporan keuangan perusahaan yang dibuka secara berkala tiap kuartal maupun tahunan. Data ini mencerminkan kondisi internal perusahaan yang mempengaruhi harga sahamnya. Sobat Cuan bisa menilai nilai intrinsik suatu emiten lewat analisis ini.

2. Analisis Kualitatif

Berbeda dengan analisis kualitatif, analiss kuantitatif lebih mencerminkan hal yang sulit diukur dengan angka. Kalau di pasar modal, contohnya, profil pinpinan perusahaan, paten yang dimiliki perusahaan itu, sejauh mana merek dagangnya dikena; hingga teknologi yang digunakan termasuk dalam analisis kualitatif.

Biasanya, hal yang perlu diperhatikan saat menganalisis suatu perusahaan secara kualitatif adalah model bisnis dari perusahaan tersebut juga kultur industrinya. Penting juga untuk mengetahui kompetisi yang dihadapi perusahan, manajemen, good governance dan arah bisnis perusahaan.

Sudah Siap Asah Skill Trading Kamu?

Pertama-tama, kamu harus membangun fondasi pengetahuan supaya lincah bertransaksi aset-aset yang kamu inginkan. Apalagi, saat ini banyak terdapat buku, panduan, artikel maupun kursus yang bisa membantu kamu membangun fondasi pengetahuan. Terus asah skill kamu sampai kamu menemukan mana yang paling cocok dengan selera resiko kamu.

Pada akhirnya, untuk mendulang cuan, Sobat Cuan perlu terjun langsung. Instrumen analisis yang tersedia seringkali tidak akurat dalam menebak pergerakan harga aset yang kalian genggam.

Sehingga, jam terbang di pasar sangat membantu Sobat Cuan untuk menemukan pola yang paling sesuai dengan gaya trading kamu sendiri. Jangan lupa untuk mempertimbangkan faktor lain seperti selera risiko kamu dan sektor mana yang lebih kamu pahami kinerjanya.

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Sumber: investopedia

Ditulis oleh
channel logo

Fathia Nurul Haq

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Artikel Terkait

Artikel Terkait

Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar