Selamat pagi, Sobat Cuan! Indeks saham AS dan aset kripto bermekaran setelah data terbaru menunjukkan bahwa ekonomi AS semakin di ujung tanduk! Namun, mengapa kinerja kedua aset berisiko tersebut justru terlihat kinclong? Simak di Pluang Pagi berikut!
Indeks Saham AS
- Trio indeks saham Amerika Serikat (AS) kompak "balas dendam" pada penutupan perdagangan Senin (3/10) setelah tenggelam di zona merah pekan lalu. Nilai Nasdaq tumbuh 2,3%, sementara nilai S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average (DJIA) 2,5% dan 2,7% di waktu yang sama.
- Pelaku pasar kembali menunjukkan nafsunya di pasar modal setelah merasa bahwa bank sentral AS The Fed akan mengerem kenaikan suku bunga acuannya dengan agresif setelah data makroekonomi AS kian hari kian memburuk.
- Salah satu data yang menjadi acuan pelaku pasar adalah pelemahan skor indeks manufaktur AS milik Institute for Supply Management (ISM) yang berada di 50,9 pada September, atau jauh di bawah ekspektasi analis yakni 52,2. Data ini mencerminkan produktivitas industri manufaktur AS, yang selama ini menyumbang porsi 12% bagi Produk Domestik Bruto (PDB) AS, tengah mengalami kontraksi.
- Jika The Fed kekeh terus mengerek suku bunga acuannya, maka indikator-indikator makroekonomi AS bakal semakin terluka parah. Makanya, pelaku pasar yakin bahwa The Fed akan bersikap lebih adem dalam menentukan arah kebijakan moneternya ke depan.
- Oleh karenanya, tak heran jika pelaku pasar kembali bergairah mengoleksi saham teknologi dan energi, dua sektor saham yang berkinerja kinclong kala pertumbuhan ekonomi stabil. Sebagai contoh, nilai saham Apple, Microsoft, dan Alphabet melaju lebih dari 3% kemarin.
- Lebih lanjut, pasar obligasi pemerintah AS ternyata juga melakukan priced in atas anggapan tersebut. Hasilnya, tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS menggelinding dari level tertingginya dalam satu dekade terakhir.
Baca Juga: Rangkuman Pasar: Makroekonomi Kembali Jadi Momok, IHSG & Kripto Terseok-seok
Aset Kripto
- Setali tiga uang, nasib pasar kripto juga terlihat mujur di Selasa pagi. Melansir Coinmarketcap pukul 08.00 WIB, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat melaju ke zona hijau dalam 24 jam terakhir.
- Nilai Bitcoin (BTC), misalnya, menguat 2,56% dalam sehari terakhir dan kini bertengger di US$19.571 per keping. Sementara itu, nilai Ether (ETH) menanjak 3,12% dan kini berada di US$1.321 di waktu yang sama.
- Nilai altcoin lainnya pun mulai bermekaran. Nilai Binance Coin (BNB), XRP, dan Cardano (ADA) kompak melaju kurang dari 1% dalam sehari terakhir. Sementara nilai Solana (SOL) dan Polkadot (DOT) naik lebih dari 2% di saat bersamaan.
- Tak ketinggalan, terdapat pula Polygon (MATIC) yang membukukan pertumbuhan nilai 4,87% dalam sehari terakhir.
- Sebenarnya, volume perdagangan aset kripto cenderung sepi selama sehari terakhir. Namun, di saat yang sama, para bandar kripto (whales) ternyata melancarkan aksi akumulasi BTC. Laporan firma analisis on-chain Glassnode menunjukkan, pelaku pasar yang memiliki kelolaan lebih dari 1.000 keping BTC telah menarik BTC kelolaannya dari platform exchange.
- Selain itu, pergerakan aset kripto juga mengikuti performa apik indeks saham AS. Hal ini cukup wajar mengingat pelaku pasar selalu mengacu pada kinerja pasar modal untuk melihat selera risiko investor secara umum.
- Pelaku pasar juga masih mencerna kemungkinan The Fed untuk bersikap lebih dovish menyusul perilisan data-data ekonomi AS yang begajulan. Adapun penjelasan mengenai relasi antara kebijakan moneter The Fed dan pergerakan aset kripto dapat disimak di artikel berikut.
- Terakhir, pelaku pasar sepertinya juga memanfaatkan pelemahan nilai Dolar AS untuk kembali menginjakkan kaki di pasar kripto. Sekadar informasi, nilai indeks Dolar AS pada pukul 08.15 WIB berada di 111,63 atau melemah 0,65% dari level sehari sebelumnya.
Emas
- Harga emas di pasar spot berada di level US$1.697 per ons pada pukul 08.15 WIB, melesat dari level US$1.664 per ons.
- Nilai sang logam mulia unjuk gigi menyusul anjloknya nilai Dolar AS. Asal tahu saja, penurunan nilai Dolar AS akan membuat harga emas menjadi relatif lebih murah bagi pelaku pasar yang jarang bertransaksi menggunakan mata uang tersebut.
- Selain itu, pelaku pasar juga terpengaruh oleh sentimen mengenai kemungkinan The Fed untuk bersikap lebih lunak terhadap pengetatan kebijakan moneternya.
Baca Juga: Pluang Pagi: Prospek Ekonomi 'Bapuk' Bikin Kripto Keblinger di Awal Oktober
Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS, serta lebih dari 140 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!