Selamat beraktivitas di pekan yang baru, Sobat Cuan! Apakah kamu penasaran dengan kinerja pasar di Senin pagi pertama Juli ini? Yuk, simak selengkapnya di Pluang Pagi berikut!
Indeks Saham AS
- Trio indeks saham AS kompak melejit menutup sesi perdagangan Jumat (1/7). Nilai Nasdaq tumbuh 0,9%, sementara nilai Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan S&P 500 masing-masing tumbuh 1% dan 1,1%.
- Kinerja saham konsumer yang tumbuh 2% menjadi penopang ketiga indeks Wall Street akhir pekan lalu. Hal ini terjadi setelah pelaku pasar mulai melakukan priced in atas rencana bank sentral AS, The Fed, untuk mengerek suku bunga acuannya dengan agresif.
- Hanya saja, penguatan trio indeks AS tertahan oleh kinerja memble saham produsen chip semikonduktor, yang diipimpin oleh penurunan saham Micron Technology sebesar 3% di Jumat.
- Nilai saham Micron merosot setelah perseroan membukukan nilai penjualan kuartal IV 2022 yang di bawah estimasi analis.
- Sementara itu, performa saham-saham raksasa teknologi (big tech) cenderung bervariasi. Nilai saham Apple dan Microsoft sukses loncat sementara nilai saham Alphabet dan Meta Platforms ambyar pada Jumat kemarin.
- Kendati indeks saham AS menguat, namun sentimen pasar secara umum masih terlihat suram lantaran pelaku pasar masih mengkhawatirkan ancaman resesi ekonomi AS dan inflasi tinggi.
- Di samping itu, pelaku pasar juga terlihat jaga jarak dengan pasar modal setelah skor indeks aktivitas manufaktur AS pada Mei tercatat di 53 atau di bawah ekspektasi 54,9. Ini sekaligus menandai penurunan skor indeks manufaktur AS untuk pertama kalinya sejak September lalu.
Baca Juga: Kabar Sepekan: Beli Pertalite Pakai Aplikasi, Indonesia Kena Ancaman Inflasi!
Aset Kripto
- Di sisi lain, nilai aset kripto cenderung stagnan mengawali pekan ini. Melansir Coinmarketcap pukul 06.28 WIB, hanya enam dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat yang sukses mendarat di zona hijau dalam 24 jam terakhir.
- Nilai Ether (ETH), misalnya, tumbuh 0,57% dalam sehari terakhir dan kini bercokol di US$1.072,92 per keping. Langkahnya diikuti oleh Binance Coin (BNB), Dogecoin (DOGE), dan Solana (SOL) yang kompak tumbuh di bawah 1% di waktu yang sama.
- Sementara itu, Bitcoin (BTC) malah melorot 0,04% ke US$19.253 per keping dalam sehari terakhir. Nilai altcoin seperti Cardano (ADA), Polkadot (DOT), dan Shiba Inu (SHIB) mengikuti jejak BTC, susut lebih dari 1% di waktu yang sama.
- Aktivitas jaringan yang tengah sepi menjadi salah satu faktor penyebab nilai aset kripto bergerak malu-malu kucing.
- Di jaringan BTC, misalnya, firma analisis on-chain Glassnode merilis data bahwa jumlah alamat aktif BTC sedang melandai setelah 18,8 juta alamat aktif BTC terpantau boncos hingga US$40 miliar sejak awal Mei 2022. Peristiwa ini digadang sebagai kerugian terparah sejak Maret 2020 silam.
- Sementara itu, di jaringan ETH, data BitInfo menunjukkan biaya transaksi jaringan ETH (gas fees) menyentuh 0,0015 ETH, atau setara US$1,57, alias level terendahnya sejak Desember 2020.
- Hal ini mengindikasikan bahwa lalu lintas jaringan ETH tengah sepi. Anjloknya gas fees ini pun diperparah oleh nilai transaksi Non-Fungible Token (NFT) Juni yang hanya sebesar US$13,8 juta, prestasi buruknya dalam setahun belakangan.
- Tak ketinggalan, drama yang terjadi di seputaran jagat kripto pun ikut membebani performa pasar kripto pagi ini.
- Salah satu broker aset kripto Voyager Digital Ltd. pada Jumat kemarin mengumumkan suspensi atas trading, deposit dan penarikannya.
- Sementara itu, BlockFi, salah satu platform pinjam-meminjam aset digital, memiliki potensi untuk diakuisisi oleh FTX.
- Kedua peristiwa tersebut merupakan buntut atas musibah yang menimpa firma modal ventura kripto kondang, Three Arrows Capital Ltd (3AC), yang dirumorkan berada di ambang kebangkrutan. Bahkan, kabar terbarunya, pengadilan British Virgin Island telah memerintahkan 3AC untuk melikuidasi asetnya.
- Adapun bintang utama pasar kripto kali ini adalah Origin Protocol (OGN) yang nilainya tumbuh 14,99% dalam sehari terakhir.
Emas
- Harga emas di pasar spot menyentuh US$1.809 per ons pada pukul 06.42 WIB, menguat tipis dibanding US$1.806 per ons pada Jumat lalu.
- Kendati demikian, nilai sang logam mulia sejatinya terbilang cukup stagnan. Alasannya, pelaku pasar nampaknya melakukan aksi jual dan aksi beli yang sama-sama kuat.
- Di satu sisi, pelaku pasar semakin jaga jarak dengan emas karena mencerna sikap hawkish The Fed dalam mengerek suku bunga acuannya.
- Namun, di sisi lain, pelaku pasar masih mengakumulasi emas karena mengantisipasi ancaman resesi ekonomi yang digadang bakal jadi efek samping atas kebijakan moneter The Fed yang ketat.
Baca Juga: Pasar Sepekan: Kena Tekanan Bertubi-tubi, Market Jadi Tak Punya Nyali!
Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS CFD, serta lebih dari 90 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Selain itu, kamu sekarang bisa berdiskusi bersama komunitas di Pluang untuk mendapatkan kabar, insight, dan fakta menarik seputar investasi dari sudut pandang antar member pada Fitur Chatroom Pluang.
Tempat diskusi tanpa worry? Fitur Chatroom solusinya! Klik di sini untuk mendapatkan early access.