Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro (Segera Hadir)
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Advanced Order

support-icon
Dirancang untuk Investor (Segera Hadir)
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

chatRoomImage

Scan kode QR untuk download Pluang di Android dan iOS.

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Berita & Analisis

Pluang Pagi: The Fed Cari Perkara, Kripto Terbenam dalam Sengsara

Pluang Pagi: The Fed Cari Perkara, Kripto Terbenam dalam Sengsara

29 Aug 2022, 1:22 AM·Waktu baca: 3 menit
Kategori
Pluang Pagi: The Fed Cari Perkara, Kripto Terbenam dalam Sengsara

Selamat Senin, Sobat Cuan! Komentar hawkish The Fed akhir pekan lalu ternyata masih menjadi momok bagi market di awal pekan ini. Lantas, mengapa dampak The Fed terasa begitu kuat? Simak selengkapnya di Pluang Pagi berikut!

Indeks Saham AS

  • Nilai indeks saham Amerika Serikat (AS) terjun bebas menutup sesi perdagangan Senin (26/8). Nilai indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah 3%, sementara nilai indeks S&P 500 dan Nasdaq terjungkal lebih parah masing-masing 3,3% dan 3,9%.
  • Nilai trio indeks Wall Street tenggelam akibat kinerja saham-saham raksasa teknologi, seperti Google dan Meta Platforms, yang mengecewakan.
  • Performa saham teknologi ternyata kena tulah dari pernyataan Ketua bank sentral AS The Fed Jerome Powell di simposium ekonomi Jackson Hole akhir pekan lalu.
  • Dalam pidatonya, Powell menyebut bahwa The Fed akan terus menempuh kebijakan suku bunga acuan tinggi demi meredam inflasi apapun implikasinya.
  • Pelaku pasar menangkap komentar tersebut sebagai sinyal bahwa The Fed akan terus berperang melawan inflasi meski harus mempertaruhkan laju pertumbuhan ekonomi AS. Akibatnya, pelaku pasar semakin cemas terhadap ancaman resesi ekonomi AS ke depan.
  • Selain itu, komentar Powell langsung meroketkan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS, sebuah aset yang tingkat return-nya selalu dibandingkan dengan saham berkategori growth stocks seperti saham teknologi.

Baca Juga: Pasar Sepekan: The Fed Bikin Investor Gemetar, Market Kompak Ambyar!

Aset Kripto

  • Nasib mengenaskan juga dialami pasar kripto. Melansir Coinmarketcap pukul 07.59 WIB, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat terbenam di zona merah dalam 24 jam terakhir.
  • Nilai Bitcoin (BTC), misalnya, melemah 1,64% ke US$19.664 per keping dalam sehari terakhir. Sementara itu, nilai Ether (ETH) loyo 3,48% ke US$1.433 di saat bersamaan.
  • Altcoin lain pun tak kalah apes. Nilai Shiba Inu (SHIB), Dogecoin (DOGE), dan Polkadot (DOT) kompak terpeleset lebih dari 2% dalam sehari belakangan. Terdapat pula nilai XRP dan Solana (SOL) yang justru ambyar 3% di waktu yang sama.
  • Nilai aset kripto terus merosot setelah Powell menyampaikan sikap super hawkish pada akhir pekan lalu. Hal ini dapat dimaklumi mengingat pelaku pasar tentu jadi tak selera bergumul di pasar aset berisiko di tengah rezim suku bunga tinggi.
  • Asal tahu saja, kenaikan suku bunga acuan akan mengerek tingkat imbal hasil instrumen berpendapatan tetap. Sehingga, pelaku pasar pun akan hijrah dari pasar aset berisiko, termasuk aset kripto, menuju aset-aset "aman" tersebut.
  • Selain itu, kenaikan suku bunga acuan akan mengetatkan suplai uang beredar. Hal ini tentu bisa mengurangi likuiditas di pasar kripto.
  • Selain perkara The Fed, lesunya kinerja pasar kripto di awal pekan juga disebabkan oleh aksi jual musiman pelaku pasar menjelang September.
  • Hal ini terjadi lantaran pelaku pasar mengantisipasi fenomena yang dijuluki "Septembear", yakni peristiwa di mana nilai BTC selalu melemah rata-rata 5,9% secara bulanan sepanjang September dalam 10 tahun terakhir.

Baca Juga: Pluang Insight: Faktor Makroekonomi Apa Saja yang Pengaruhi Pasar Kripto?

Emas

  • Harga emas di pasar spot bertengger di US$1.731 per ons pada pukul 08.14 WIB, melemah dibanding posisi akhir pekan lalu yakni US$1.731 per ons.
  • Nilai sang logam mulia tertekan setelah tingkat imbal hasil obligasi AS semakin perkasa menyusul komentar Powell yang ngebet meneruskan pengetatan kebijakan moneter demi menekan inflasi.
  • Asal tahu saja, kenaikan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS akan meningkatkan opportunity cost investor dalam menggenggam emas. Akibatnya, mereka pun minggat dari pasar emas menuju pasar aset berpendapatan tetap.

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emasS&P 500 dan Nasdaq index futuresSaham AS CFD, serta lebih dari 140 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar