Good morning, Sobat Cuan! Mengawali aktivitasmu Rabu pagi (26/1) ini, yuk simak rangkuman kinerja pasar pagi ini di Pluang Pagi berikut!
Nilai indeks saham Amerika Serikat (AS) kembali terkapar pada sesi perdagangan Selasa (25/1). Nilai Dow Jones Industrial Average (DJIA) lesu 0,19%, sementara nilai S&P 500 dan Nasdaq Composite terjatuh lebih dalam yakni masing-masing 1,22% dan 2,28%.
Lesunya kinerja indeks saham AS kemarin terbilang ngeselin. Sebab, trio indeks saham Wall Street sebelumnya sempat rebound pada perdagangan Senin dan membuat investor sempat kembali optimistis terhadap kinerja saham AS ke depan.
Usut punya usut, kinerja indeks saham AS yang memble disebabkan oleh performa buruk saham-saham teknologi. Pelaku pasar kemarin terpantau menjauhi saham-saham teknologi berkategori growth stocks dalam mengantisipasi hasil rapat bank sentral AS The Fed pekan ini.
Jika The Fed mengerek suku bunga acuannya, maka bunga kredit juga akan merangkak. Hal itu akan menghambat pertumbuhan konsumsi dan investasi, yang ujungnya akan menyandung pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, saham-saham growth stocks memang selalu berkinerja apik kala pertumbuhan ekonomi ciamik.
Di samping itu, tensi geopolitik yang memanas di perbatasan Ukraina dan Rusia juga menyurutkan selera investor untuk membenamkan dana di pasar modal. Maklum, menghangatnya ketegangan politik bisa membuat situasi ekonomi tidak menentu, sehingga investor akan berhati-hati menaruh dananya di pasar berisiko.
Baca juga: Pluang Pagi: Berkat Aksi Borong, Saham AS & BTC Makin 'Strong'!
Aset kripto nampak masih betah melaju, meski pergerakannya terbilang "suam-suam kuku" dibanding kemarin sore. Melansir Coinmarketcap pukul 08.01 WIB, delapan dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat nangkring di zona hijau.
Nilai Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) masing-masing meningkat 1,57% dan 1,22% dalam 24 jam terakhir pagi ini. Sementara itu, nilai geng "pembunuh Ethereum" seperti Solana (SOL), Polkadot (DOT), dan Avalanche (AVAX) masing-masing loncat 3,67%, 3,16%, dan 7,52% di waktu yang sama.
Kemudian, dua altcoin "rising star" lain seperti Polygon (MATIC) dan Fantom (FTM) masih membukukan pertumbuhan nilai masing-masing 5,9% dan 4,67% dalam sehari terakhir.
Secara umum, kinerja mumpuni aset kripto pagi ini masih didorong oleh aksi borong investor. Bahkan, NewsBTC melaporkan bahwa seorang bandar kripto, alias whale, mengakumulasi BTC senilai US$2 juta hingga US$18 juta per jam pada sesi perdagangan kemarin.
Sentimen positif lainnya datang dari Rusia. Salah satu direktur di Kementerian Keuangan Rusia Ivan Chebeskov mengatakan bahwa pemerintah seharusnya meregulasi aktivitas aset kripto di negara tersebut alih-alih melarangnya secara total. Ia melontarkan komentar tersebut untuk merespons niatan bank sentral Rusia yang ingin melarang total pertambangan dan pemanfaatan aset kripto di negara tersebut.
Hanya saja, layaknya dua sisi mata uang, terdapat beberapa sentimen negatif yang menyerang pasar kripto pagi ini.
Pertama, Dana Moneter Internasional (IMF) menekan El Salvador untuk tidak lagi menggunakan BTC sebagai alat pembayaran resminya. Para petinggi IMF khawatir bahwa kebijakan El Salvador hanya akan membawa mudharat yang meruskan instabilitas finansial, integritas, dan perlindungan konsumen.
Sentimen negatif kedua datang dari Kazakhstan. Perushaaan listrik Kazakhstan, Kazakhstan Electricity Grid Operating Company (KEGOC), mengatakan telah memutus jaringan listrik ke pertambangan Bitcoin dan aset kripto lainnya sejak 24 Januari hingga 31 Januari mendatang. Kazakhstan menempuh langkah tersebut atas alasan "menghemat energi".
Harga emas di pasar spot bertengger di US$1.847 per ons pada pukul 08.22 WIB, loncat 0,19% dibanding sehari sebelumnya.
Harga sang logam mulia terus menanjak seiring pamornya sebagai aset safe haven juga ikut meningkat. Ya, pelaku pasar nampak terus memborong emas sebagai aset pelindung kekayaan dari ketidakpastian ekonomi setelah tensi geopolitik antara di perbatasan Ukraina dan Rusia kian menghangat.
Perkembangan terakhir, Rusia mengatakan akan "mengamati dengan seksama" ketegangan tersebut setelah AS berencana menerjunkan 8.500 tentara jika gejolak geopolitk tersebut semakin amburdaul. Sementara itu, Inggris dan kawan-kawannya di Uni Eropa tak segan menjatuhkan sanksi ke Rusia jika negara beruang merah itu menginvasi Ukraina.
Namun, di sisi lain, pelaku pasar nampaknya juga enggan memborong emas sampai ludes. Sebab, mereka juga mengantisipasi hasil rapat The Fed yang sedianya dirilis Rabu (26/1) waktu AS.
Baca juga: Rangkuman Pasar: Kripto Makin Beken, FTM Bahkan Naik 21 Persen!
Nilai indeks Dolar AS bercokol di level 95,98 pada pukul 08.29 WIB, menguat 0,03% dibanding sehari sebelumnya.
Nilai sang aset greenback terus melaju setelah nilai Euro kian terjatuh. Penyebabnya, apalagi kalau bukan tensi geopolitik antara Rusia dan negara-negara barat.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini