Selamat pagi, Sobat Cuan! Hari Rabu (22/6) kini anti kelabu karena indeks saham Amerika Serikat (AS) dan sebagian aset kripto kompak melaju ke zona positif. Apa yang mempengaruhi kedua market? Simak selengkapnya di sini!
Indeks Saham AS
- Setelah tutup karena libur panjang, trio indeks saham AS tampil gemilang mengawali sesi perdagangan pekan ini. Nilai Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 2,2%, sementara nilai S&P 500 dan Nasdaq kompak tumbuh hampir 2,5%.
- Performa apik saham energi menopang laju indeks Wall Street kemarin, yang dipimpin oleh pertumbuhan saham ExxonMobil hingga 6%.
- Hal ini terjadi setelah Credit Suisse meningkatkan rating saham ExxonMobil setelah meramal bahwa strategi perseroan akan membawa cuan yang mumpuni.
- Tak hanya ditopang saham energi, gerak lincah trio indeks AS juga didorong oleh performa kinclong saham teknologi.
- Nilai saham Google lompat lebih dari 4% setelah perseroan dikabarkan tengah berunding dengan Netflix terkait kerja sama periklanan. Nilai saham Netflix sendiri ikut loncat 3% di waktu yang sama.
- Terakhir, saham Tesla yang menjulang 9% pun ikut jadi angin segar bursa saham AS kemarin. Nilai saham produsen mobil listrik tersebut menanjak setelah sang CEO, Elon Musk, memberi kepastian bahwa perusahaan hanya akan memberhentikan 10% dari total pegawainya.
Baca juga: Pluang Pagi: Aspek Teknikal Sedang Mendukung, Kripto Masih Melambung
Aset Kripto
- Sementara itu, pergerakan aset kripto terlihat mulai kehabisan tenaga. Melansir Coinmarketcap pukul 07.32 WIB, hanya tujuh dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat yang masih hilir mudik di zona hijau pagi hari ini.
- Nilai Bitcoin (BTC) tumbuh 0,69% dalam sehari terakhir dan kini bertengger di US$20.661. Ether (ETH) pun mengekor dengan tumbuh 0,24% ke US$1.120 di waktu yang sama.
- Pergerakan altcoin lainnya pun terbilang suam-suam kuku. Nilai Binance Coin (BNB) lompat 2,47% sementara XRP naik 1,9% dalam sehari terakhir.
- Nilai Solana (SOL) dan Dogecoin (DOGE) tumbuh agak mendingan setelah keduanya masing-masing mencatat pertumbuhan 5,21% dan 8,75% dalam sehari terakhir.
- Pelaku pasar sepertinya masih memanfaatkan momentum sepinya sentimen pasar kripto sejak awal pekan untuk melancarkan aksi buy the dip. Apalagi, beberapa analis beranggapan bahwa pelaku pasar perlahan telah melakukan priced in terhadap kenaikan suku bunga acuan The Fed 75 basis poin pekan lalu.
- Hanya saja, analis tetap yakin penguatan pasar kripto ini bukanlah pertanda reversal.
- Mereka justru berpandangan bahwa bear market sejatinya belum usai, sehingga reli aset kripto kali ini kemungkinan berumur singkat karena pelaku pasar diramal akan melancarkan aksi jual ketika sentimen buruk ihwal makroekonomi kembali meradang.
- "Reli saat ini bisa jadi hanya bersifat jangka pendek," jelas CEO Tuttle Capital Management Matthew Tuttle kepada Coindesk. "Dalam jangka panjang, pelaku pasar sepertinya lebih tergugah untuk melakukan aksi jual," imbuh dia.
- Terlebih, beberapa trader menganggap bahwa shorting aset kripto terlihat menggiurkan selama bear market kali ini.
- Data Coinshares menunjukkan, trader terlihat mengakumulasi cuan bersih hingga US$5,8 juta setelah melakukan shorting produk derivatif berbasis BTC sepanjang pekan lalu.
- Adapun bintang utama pasar kripto kali ini jatuh ke Shiba Inu (SHIB) yang nilainya meroket 28,21% dalam sehari terakhir.
- Pelaku pasar melakukan pump SHIB setelah Elon Musk melontarkan dukungan terhadap DOGE melalui cuitan di akun Twitter-nya.
- Selain itu, aktivitas whales Shiba Inu dikabarkan ikut melonjak 20% sepanjang kemarin.
- Di samping SHIB, terdapat pula nilai Waves (WAVES) yang terbang 41,23% dalam sehari belakangan.
Emas
- Harga emas di pasar spot bertengger di US$1.828 per ons pada pukul 07.54 WIB, melorot dibanding kemarin US$1.841 per ons.
- Nilai sang logam mulia meredup setelah pelaku pasar menjauhi emas. Pasalnya, mereka khawatir bahwa The Fed akan mengerek suku bunga acuannya dengan kencang di jangka panjang.
- Selain itu, nilai emas juga tertekan setelah tingkat imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun menunjukkan keperkasaannya.
- Sekadar informasi, kenaikan tingkat imbal hasil obligasi AS akan membuat opportunity cost dalam menggenggam emas menjadi relatif lebih mahal. Sehingga, pelaku pasar akan melepas emas, sebuah instrumen yang tak menghasilkan imbal periodik.
- Beberapa analis mengatakan, kini harga emas terjebak di antara sentimen positif dan sentimen negatif.
- Sisi positifnya, harga emas bisa jadi terus menjulang seiring kekhawatiran pelaku pasar atas ancaman resesi dan inflasi tinggi. Maklum, pelaku pasar biasanya mengoleksi emas sebagai aset safe haven ketika situasi makroekonomi gonjang-ganjing.
- Namun, di sisi lain, kilau harga emas bisa padam jika The Fed terus melancarkan aksi moneter yang agresif.
Baca juga: Rangkuman Pasar: Dolar AS Lagi Lemas, Kripto & IHSG Malah Ngegas
Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS CFD, serta lebih dari 90 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!