Good morning, Sobat Cuan! Pluang Pagi kembali hadir menyapa kamu dengan informasi terkini terkait pasar saham Amerika Serikat (AS), kripto, dan emas di Jumat (17/6) pagi. Seperti apa selengkapnya? Yuk, simak di sini!
Indeks Saham AS
- Setelah menampilkan performa terbaiknya kemarin, trio indeks saham AS pasrah terbanting lagi. Nilai Dow Jones Industrial Average (DJIA) melorot 2,4%, sementara nilai S&P 500 dan Nasdaq terjungkal lebih dalam masing-masing 3,2% dan 4,1%.
- Kemarin, pelaku pasar semringah setelah ketua bank sentral AS The Fed Jerome Powell memberi sinyal bahwa otoritas moneter tersebut hanya akan menerapkan kebijakan moneter ketat untuk sementara.
- Namun, kini pelaku pasar malah khawatir The Fed bakal ngebet mengerek suku bunga setinggi mungkin dan menuntun ekonomi AS ke jurang resesi.
- Kecemasan pelaku pasar berhulu dari laporan terbaru Morgan Stanley yang dirilis kemarin.
- Menurut laporan tersebut, Morgan Stanley berpandangan bahwa The Fed memang menaksir inflasi jumbo AS hanyalah bersifat sementara. Namun, The Fed kemungkinkan malah akan memasang suku bunga acuannya di kisaran 4,5% hingga 5% akhir tahun nanti, lebih tinggi dari prakiraan semula 3,5% hingga 4%.
- Pasalnya, inflasi tahunan AS sudah mencapai 8,6% pada Mei lalu. Sementara itu, imbal hasil produk instrumen derivatif berbentuk fixing diharapkan tetap di atas 8%.
- Karena inflasi diperkirakan masih akan di atas return instrumen tersebut, maka Morgan Stanley meramal otoritas moneter AS itu akan terus mengerek suku bunga acuannya hingga limit teratasnya (terminal rate).
- Hanya saja, aksi The Fed itu akan membuat kurva tingkat imbal hasil obligasi AS bergerak flat dan terbalik (invert). Nah, fenomena yang disebut sebagai inverted yield curve inilah yang akan menjadi gerbang resesi AS.
- Kecemasan atas resesi inilah yang membuat pelaku pasar ramai-ramai melepas saham konsumsi sekunder dan teknologi. Maklum, dua saham tersebut memang selalu berkinerja kinclong jika ekonomi terpantau cerah di masa depan.
- Dari sisi sektor teknologi, Facebook, Apple, dan Amazon kompak longsor lebih dari 4% kemarin. Sementara itu, saham konsumsi sekunder seperti Tesla ambles 10% di waktu yang sama.
Baca juga: Rangkuman Pasar: Investor Masih 'Bulan Madu', Kripto & IHSG Masih Melaju!
Aset Kripto
- Setali tiga uang, pasar kripto juga berbalik arah setelah tampil gemilang kemarin. Melansir Coinmarketcap pukul 07.44 WIB, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat mendekam di zona merah dalam 24 jam terakhir.
- Nilai Bitcoin (BTC), contohnya, anjlok 9,97% ke US$20.335 per keping dalam 24 jam terakhir. Ether (ETH), di sisi lain, ikut terjun 13,69% ke US$1.062 per keping.
- Altcoin lainnya pun tak kalah menyedihkan. Nilai Binance Coin (BNB), Cardano (ADA), dan Dogecoin (DOGE) luluh lebih dari 10% sehari belakangan. Sementara duo 'Ethereum Killer' Solana (SOL) dan Polkadot (DOT) masing-masing terjungkal lebih dari 15% di waktu yang sama.
- Beberapa analis melihat kondisi saat ini mirip seperti bulan lalu, ketika aset kripto tampil kinclong setelah pengumuman kebijakan The Fed namun kemudian rontok berjemaah sehari setelahnya.
- Kali ini, kecemasan pelaku pasar juga mirip seperti yang terjadi di pasar modal. Mereka takut The Fed akan mengerek suku bunga acuannya hingga jor-joran dan membawa ekonomi AS ke resesi. Sehingga, mereka memilih menjauh dari pasar aset berisiko.
- Lebih lanjut, CEO Apifiny Haohan Xu mengatakan, kenaikan suku bunga acuan juga bisa mempengaruhi likuiditas di pasar kripto ke depan.
- Ia beralasan, kenaikan suku bunga acuan juga akan mengerek bunga kredit. Akibatnya, trader jadi malas mengajukan kredit untuk ber-trading dan ujungnya menurunkan arus masuk ke pasar kripto.
- "Selama ini, kredit adalah hal penting di pasar kripto," jelas Xu seperti dikutip Coindesk. "Trader selama ini memang memanfaatkan kredit untuk mendulang cuan di pasar kripto berjangka dan melakukan arbitrage trading," imbuh dia.
- Selain karena perkara sentimen yang masih buruk, keengganan pelaku pasar untuk nyebur di pasar kripto juga didorong oleh penasaran investor ihwal titik bottom kripto.
- Saat ini, harga BTC berada di kisaran US$20.000 atau terjun 70,58% dari level tertingginya US$68.000. Namun, beberapa pelaku pasar takut harga BTC bisa terjun 80%, alias menyentuh US$14.000, mengingat harga sang raja aset kripto juga sempat anjlok dengan nilai serupa kala crypto crash 2013 silam.
Emas
- Harga emas di pasar spot bertengger di US$1.846 per ons pada pukul 08.05 WIB, naik dibanding kemarin US$1.833 per ons.
- Sang logam mulia berkilau setelah nilai Dolar AS melemah 1,6% kemarin. Sekadar informasi, pelemahan Dolar AS akan membuat harga emas menjadi relatif lebih murah bagi mereka yang jarang bertransaksi dengan mata uang tersebut.
- Selain itu, pelaku pasar juga mulai mengoleksi emas setelah khawatir bahwa ekonomi AS akan menuju resesi akibat kebijakan agresif The Fed.
Baca juga: Pluang Pagi: The Fed Beri Sinyal Positif, Kripto & Saham AS Bergerak Agresif!
Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS CFD, serta lebih dari 90 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!