Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Leveragearrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Berita & Analisis

Pluang Pagi: Aneh, Inflasi AS Meradang, Tapi Laju Kripto Makin Garang!

Pluang Pagi: Aneh, Inflasi AS Meradang, Tapi Laju Kripto Makin Garang!

14 Jul 2022, 1:39 AM·Waktu baca: 4 menit
Kategori
Pluang Pagi: Aneh, Inflasi AS Meradang, Tapi Laju Kripto Makin Garang!

Selamat pagi, Sobat Cuan! Kamis pagi (14/7) ini bikin investor bingung karena indeks saham Amerika Serikat (AS) belepotan tapi pasar kripto justru malah adem ayem. Apa ya penyebabnya? Simak selengkapnya di Pluang Pagi berikut!

Indeks Saham AS

  • Trio indeks saham AS melemah di perdagangan Rabu (14/7) meski sempat bergejolak ke sana kemari. Tercatat, nilai indeks Nasdaq melemah 0,1%, sementara nilai indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average (DJIA) masing-masing lunglai 0,5% dan 0,7%.
  • Pelaku pasar menjauhi pasar modal setelah AS mengumumkan inflasi tahunan sebesar 9,1% pada Juni, di mana kenaikan harga bensin sebesar 11,2% menjadi biang kerok utamanya.
  • Data tersebut bikin pelaku pasar takut bahwa The Fed kemungkinan akan meredam inflasi tersebut dengan mengerek suku bunga acuan hingga 100 basis poin.
  • Potensi itu diperkuat oleh komentar Presiden The Fed Atlanta Raphael Bostic. Ia mengatakan, The Fed "punya peluang" untuk mengerek suku bunga acuan sebesar 1 persen poin di pertemuan FOMC dua pekan mendatang.
  • Jika itu terjadi, maka pelaku pasar tentu lebih memilih instrumen safe haven, seperti instrumen berpendapatan tetap, ketimbang aset berisiko seperti saham.
  • Di samping itu, pelemahan trio indeks Wall Street juga disebabkan oleh kinerja memble saham-saham sektor finansial. Kemarin, nilai saham Wells Fargo, Bank of America, dan Citigroup kompak tumbang lebih dari 1%.
  • Pergerakan saham finansial "balik badan" setelah JPMorgan merilis laporan keuangan yang mengecewakan. Pelaku pasar menangkap hal itu sebagai sinyal bahwa ekonomi AS mungkin akan benar-benar jatuh ke lubang resesi.
  • Untungnya, pelemahan indeks saham AS tertahan oleh pertumbuhan nilai saham Twitter sebesar 8% kemarin. Ini terjadi setelah Twitter berencana menggugat Elon Musk lewat jalur hukum setelah salah satu orang tertajir sejagat tersebut tak jadi mengakuisisi Twitter senilai US$44 miliar.

Baca Juga: Rangkuman Pasar: Inflasi AS Diramal Kronis, IHSG Miris & Kripto di Titik Kritis

Aset Kripto

  • Kondisi berbeda justru ditunjukkan oleh aset kripto. Melansir Coinmarketcap pukul 08.12 WIB, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sedunia malah mendarat di zona hijau dalam 24 jam terakhir.
  • Nilai Bitcoin (BTC), contohnya, tumbuh 4,31% dalam sehari terakhir dan kini berada di US$20.293,55 per keping dalam sehari terakhir. Ether (ETH) malah tumbuh lebih kinclong yakni 6,66% ke US$1.115,08 di waktu yang sama.
  • Altcoin lain tampak tak mau ketinggalan bergaya necis. Nilai Dogecoin (DOGE) dan Polkadot (DOT) kompak loncat di atas 1% dalam sehari. Kemudian, Cardano (ADA) dan XRP juga sama-sama terbang lebih dari 3% di waktu yang sama.
  • Terdapat pula Shiba Inu (SHIB) dan Binance Coin (BNB) yang membukukan pertumbuhan nilai lebih dari 4% dalam 24 jam terakhir.
  • Sejatinya, analis masih bingung menangkap situasi ini.
  • Pasalnya, menilik data historisnya, nilai aset kripto biasanya langsung goyah ketika terdapat perilisan data kunci makroekonomi seperti inflasi. Terlebih, inflasi AS kali ini menyentuh rekor tertingginya dalam 41 tahun terakhir.
  • Biasanya, pelaku pasar menangkap tingginya inflasi sebagai gerbang bagi The Fed untuk  mengerek suku bunga acuannya. Jika The Fed mengambil langkah tersebut, tentu selera risiko investor perlahan akan pudar. Namun, kali ini, situasinya malah terbalik.
  • Kuat dugaan, pelaku pasar kripto mulai mengabaikan data inflasi karena percaya bahwa inflasi AS sudah mencapai puncaknya bulan lalu. Sehingga, mereka berharap bahwa inflasi AS akan melandai dalam bulan-bulan berikutnya.
  • Di samping itu, analis juga mengaitkan kondisi ini dengan situasi pasar kripto yang makin "sehat".
  • Analis meyakini bahwa bear market yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir telah mengusir trader jangka pendek dan menyisakan kaum HODL-ers saja di bursa kripto.
  • "Biasanya data ekonomi terkini jadi kabar buruk bagi pasar kripto," jelas direktur riset Quantum Economics Alexandre Lores seperti dikutip Coindesk. "Namun, sepertinya pelaku pasar sudah jengah dengan kabar buruk, atau bahkan mereka mungkin sudah priced in dengan data-data tersebut."
  • Selain itu, cuaca cerah pasar kripto kali ini juga ditopang oleh rentetan kabar baik yang terdapat di kancah kripto.
  • Jaringan Polygon, misalnya, kemarin mengumumkan akan memperluas cakupan infrastruktur Web3 miliknya bekerja sama dengan Walt Disney Company. Alhasil, nilai aset kripto native Polygon, MATIC, sukses terbang 15,95% dalam sehari terakhir.
  • Kemudian, terdapat pula kabar mengenai Binance yang kembali membakar 1,9 juta keping BNB dalam coin burning rutin yang dilakukannya secara triwulanan.
  • Tak ketinggalan, platform pinjam meminjam Celsius dikabarkan telah melunasi utangnya terhadap platform keuangan terdesentralisasi Aave. Imbasnya, nilai AAVE kini melesat 13,54% dalam 24 jam belakangan.
  • Meski demikian, Celsius juga menjadi sumber utama kabar tak sedap di jagat kripto sehari terakhir.
  • Pagi ini, CNBC melaporkan bahwa Celsius sedang mempersiapkan dokumen pengajuan kebangkrutan ke pengadilan tata usaha. Niatan itu diungkap oleh sebuah sumber yang mengetahui rencana tersebut dengan detail.

Emas

  • Harga emas di pasar spot bertengger di US$1.728 per ons pada pukul 08.33 WIB, alias stagnan dibanding kemarin.
  • Nilai sang logam mulia jalan di tempat setelah pelaku pasar mengantisipasi kenaikan suku bunga acuan The Fed berukuran jumbo menyusul meroketnya inflasi AS.
  • Pelaku pasar juga mengantisipasi kenaikan nilai Dolar AS yang lebih pesat setelah kini nilai paritas Euro sudah setara dengan Dolar AS. 
  • Sekadar informasi, kenaikan nilai Dolar AS akan membuat harga emas menjadi relatif lebih mahal bagi pelaku pasar yang jarang bertransaksi dengan mata uang tersebut.

Baca Juga: Pluang Pagi: Ramai Sentimen Negatif, Kripto Boncos, Saham AS Jadi Jongos!

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emasS&P 500 dan Nasdaq index futuresSaham AS CFD, serta lebih dari 90 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Selain itu, kamu sekarang bisa berdiskusi bersama komunitas di Pluang untuk mendapatkan kabar, insight, dan fakta menarik seputar investasi dari sudut pandang antar member pada Fitur Chatroom Pluang.

Tempat diskusi tanpa worry? Fitur Chatroom solusinya! Klik di sini untuk mendapatkan early access.

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar