Selamat pagi, Sobat Cuan! Kondisi market pada hari ini terbilang mixed. Indeks saham AS terjungkal, sementara aset kripto mulai bersemi kembali. Apa yang terjadi di pasar kali ini? Simak selengkapnya di Rangkuman Pasar berikut!
Indeks Saham AS
- Trio indeks saham AS kompak melorot pada sesi perdagangan Selasa (12/4). Nilai indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) merosot 0,26%, sementara nilai indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing lumpuh 0,33% dan 0,3%.
- Kinerja indeks Wall Street merosot pasca perilisan data inflasi AS di Maret. Kemarin, Departemen Ketenagakerjaan AS merilis bahwa tingkat inflasi tahunan AS menanjak 8,5% di Maret, melebihi estimasi analis 8,4%.
- Sekadar informasi, pelaku pasar akan mengurangi keterpaparannya dengan pasar modal kala inflasi terlihat membara. Pasalnya, inflasi akan mengerek nilai beban operasional dan bahan baku yang ditanggung emiten. Sehingga, pendapatan emiten pasar modal di masa depan pun akan terpangkas.
- Selain itu, tingkat inflasi ini merupakan rekor tertingginya dalam 41 tahun terakhir. Kendati demikian, investor ternyata fokus pada inflasi inti AS pada Maret yang ternyata hanya tumbuh 0,3% alias lebih rendah dari proyeksi analis yakni 0,5%. Hal ini mengindikasikan bahwa daya beli masyarakat belum pulih total meski inflasi meradang.
- Di samping itu, kini pelaku pasar tengah memperdebatkan ihwal apakah inflasi kali ini benar-benar sudah mendekati puncaknya atau tidak.
- Kabar lainnya, harapan pelaku pasar untuk melihat perdamaian antara Rusia dan Ukraina dalam jangka waktu dekat tampaknya harus pupus. Pasalnya, kedua belah pihak malah siap-siap untuk melanjutkan baku senjata di daerah Donbas, Ukraina timur.
- Tak hanya itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa diskusi resolusi damai dengan Ukraina lagi-lagi berujung "jalan buntu" setelah Rusia dituding melakukan kejahatan perang di kota Bucha.
Baca juga: Rangkuman Pasar: Jelang Inflasi, IHSG Beraksi Tapi Kripto Gagal Unjuk Gigi!
Aset Kripto
- Perlahan tapi pasti, aset kripto mulai bangun setelah tertidur pulas sejak awal pekan. Melansir Coinmarketcap pukul 09.26 WIB, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sukses mendarat di zona merah dalam 24 jam terakhir.
- Nilai Bitcoin (BTC) kini bertengger di US$39.807,54 per keping alias tumbuh 0,86% dalam sehari terakhir. Ether (ETH) pun mengekor setelah nilainya tumbuh 1,9% ke US$3.023,37 per keping di waktu yang sama.
- Altcoin lainnya pun ikut kecipratan berkah. Nilai XRP tumbuh 2,2% dalam sehari terakhir, sementara Solana (SOL), Cardano (ADA), dan Terra (LUNA) masing-masing membukukan pertumbuhan nilai sebesar 2,72%, 1,95%, dan 1,85% di waktu yang sama.
- Tak ketinggalan, terdapat pula nilai Avalanche (AVAX) dan Dogecoin (DOGE) yang menanjak masing-masing 2,69% dan 3,77% dalam sehari belakangan.
- Terdapat banyak dugaan yang melandasi penguatan pasar kripto hari ini. Pertama, pelaku pasar mungkin melakukan akumulasi aset kripto mumpung harganya sedang murah kemarin (buy the dip), sehingga tekanan aksi beli tersebut lebih kuat dibanding aksi jualnya.
- Kedua adalah faktor makroekonomi. Kemarin, nilai aset kripto mulai berbalik arah menjauhi zona merah setelah AS merilis data inflasi tertingginya dalam 41 tahun terakhir.
- Biasanya, perilisan data makroekonomi akan membuat performa aset kripto oleng beberapa waktu setelahnya. Namun, hal itu tak terjadi setelah Departemen Ketenagakerjaan AS merilis data inflasinya.
- Nah, kuat dugaan, data inflasi tersebut gagal bikin pasar kripto goyang karena pelaku pasar mencerna komentar analis bahwa inflasi Maret kali ini adalah "puncak dari siklus inflasi tinggi" yang terjadi di AS sejak tahun lalu. Sehingga, mereka memutuskan untuk tidak buru-buru cabut dari pasar aset spekulatif, seperti kripto.
- Adapun bintang utama pasar kripto hari ini adalah Shiba Inu (SHIB) yang meroket 21,12% dalam sehari terakhir. Nilai SHIB tokcer setelah koin berlogo anjing tersebut mejeng di aplikasi mikro investasi AS, Robinhood.
- Tak ketinggalan, perusahan solusi blockchain Unification Foundation juga mengumumkan akan melakukan testnet Shibarium, yakni jaringan blockchain lapis kedua Shiba Inu.
Emas
- Harga emas di pasar spot bertengger di US$1.970,65 per ons pada pukul 09.44 WIB, melesat dibanding sehari sebelumnya yakni US$1.951 per ons.
- Nilai sang logam mulia kembali bersinar setelah inflasi tahunan AS menunjukkan rekor tertingginya sejak 1981. Maklum, pelaku pasar selalu mengalihkan kekayaannya ke emas agar nilai kekayaanya tak tergerus inflasi.
- Selain itu, pelaku pasar juga mengoleksi emas sebagai aset safe haven menyusul konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang gak kelar-kelar.
- Selain pembicaraan damai kedua negara buntu, Ukraina dikabarkan telah meminta Rusia untuk membebaskan tahanan perang. Permintaan ini muncul setelah AS dikabarkan bakal memasok Rusia dengan persenjataan yang lebih banyak lagi.
Baca juga: Pluang Pagi: Yield Obligasi AS Mengancam, Saham AS & Kripto Runyam!
Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!