Selamat pagi, Sobat Cuan! Indeks saham Amerika Serikat (AS) terlihat amburadul mengawali pekan kedua April. Sementara itu, aset kripto juga tampak kebakaran pagi ini. Mohon bersabar ya, Sobat Cuan. Yuk, simak ulasan lengkapnya di sini!
Indeks Saham AS
- Trio indeks saham AS terlihat mengenaskan dalam menutup sesi perdagangan Senin (11/4) waktu AS. Nilai Dow Jones Industrial Average (DJIA) melorot 1,2%, sementara nilai S&P 500 dan Nasdaq anjlok lebih parah masing-masing 1,6% dan 2,2%.
- Performa saham sektor teknologi yang melempem lagi-lagi menjadi biang kerok buruknya kinerja indeks Wall Street. Tengok saja, nilai saham Facebook, Apple, dan Alphabet masing-masing runtuh lebih dari 2% pada Senin. Bahkan, nilai saham Microsoft harus tumbang 3% di waktu yang sama.
- Saham sektor teknologi amblas setelah tingkat imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun kembali merangkak naik dan kini bertengger di level 2,78%. Berkaca pada yield obligasi AS bertenor 10 tahun sebesar 2,4% pada pekan lalu, maka tingkat imbal hasil obligasi AS tersebut sukses loncat 0,38 persen poin dalam sepekan terakhir.
- Kenaikan yield tersebut didorong oleh sikap pelaku pasar yang mulai merangsek masuk pasar Surat Berharga Negara (SBN) karena mencerna rencana bank sentral AS, The Fed, untuk melancarkan pengetatan moneter agresif.
- Selain itu, mereka yakin bahwa The Fed bakal semakin hawkish demi meredam inflasi, yang diramal bakal makin membara di Maret. Sekadar informasi, AS akan merilis data inflasi Maret pada hari ini dengan prediksi inflasi tahunan 8,4%.
- Namun di sisi lain, harga minyak dunia kini sudah melorot ke bawah US$100 per barel, sehingga tekanan inflasi diharapkan bisa memudar di April.
Baca juga: Pasar Sepekan: Kena Turbulensi Ganas, Kripto & Saham AS Gagal Lepas Landas!
Aset Kripto
- Kondisi yang tak kalah tragis terjadi di pasar kripto. Melansir Coinmarketcap pukul 08.17 WIB, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat kompak terjun ke zona merah dalam 24 jam terakhir.
- Nilai Bitcoin (BTC) kini berada di US$39.670,79 per keping alias runtuh 6,36% dalam sehari terakhir. Ether (ETH) pun mengekor BTC dengan mencetak pelemahan 7,12% ke level US$2.983 per keping di waktu yang sama.
- Altcoin lainnya malah terlihat lebih ngenes. Nilai XRP, Solana (SOL), dan Cardano (ADA) kompak anjlok lebih dari 9% dalam 24 jam terakhir. Sementara itu, nilai Dogecoin (DOGE) tumbang 10,47% di waktu yang sama.
- Secara umum, aset kripto mengalami kondisi yang serupa dengan pasar modal. Nilainya langsung rubuh berjamaah setelah tingkat imbal hasil obligasi AS meroket mendekati 3%.
- Berkaca pada peristiwa ini, maka ada kemungkinan pelaku pasar terlihat ragu-ragu berpartisipasi di pasar aset spekulatif. Penyebabnya, bisa jadi karena kondisi makroekonomi yang tak tentu atau rencana kebijakan moneter yang abu-abu.
- Selain itu, analis juga memperhatikan bahwa korelasi antara pasar kripto dan indeks Nasdaq semakin kuat. Dengan kata lain, jika performa indeks Nasdaq lincah, maka ada kemungkinan kinerja aset kripto bakal aduhai.
- "Korelasi ini terjadi karena investor, baik di indeks Nasdaq maupun pasar kripto, bukan mengejar pendapatan yang stabil, namun bertaruh pada inovasi dan ide-ide progresif," jelas analis finansial senior FxPro Alex Kuptsikevich, seperti dikutip Coindesk.
- Kabar lainnya, Luna Foundation Guard (LFG) kembali memborong BTC senilai US$173 juta sepanjang akhir pekan sebagai upaya untuk menstabilkan nilai stablecoin-nya, UST. Sayang, upaya ini tak mampu mendongkrak harga sang raja aset kripto di awal pekan ini.
Emas
- Harga emas di pasar spot bertengger di US$1.951 per ons pada pukul 08.35 WIB, menguat dibanding US$1.946 per ons sehari sebelumnya.
- Nilai sang logam mulia menguat seiring antisipasi investor atas perilisan data inflasi AS pada Maret, yang diramal akan menyentuh rekor tertingginya dalam 40 tahun terakhir. Maklum, emas selama ini dianggap sebagai aset pelindung kekayaan yang efektif demi melawan inflasi.
- Hanya saja, kenaikan harga emas tertahan oleh menanjaknya yield obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun.
- Sekadar informasi, kenaikan tingkat imbal hasil pemerintah seharusnya meningkatkan opportunity cost menggenggam emas. Sehingga, investor akan merasa kurang cuan dalam mengoleksi sang logam mulia mengingat emas tidak menghasilkan imbal hasil secara periodik.
Baca juga: Rangkuman Pasar: Investor Lagi Ketar-Ketir, IHSG & Kripto Tergelincir!
Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!