Selamat sore, Sobat Cuan! Semoga kamu tetap semangat meski market terlihat melesu. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi sementara aset kripto ogah sadar sore hari ini. Yuk, simak selengkapnya di Rangkuman Pasar berikut!
IHSG menutup sesi perdagangan Senin (11/4) di level 7.203,79 poin alias melemah 0,1% dibanding penutupan Jumat (8/4). Kondisi ini cukup disayangkan mengingat sang indeks domestik sempat menembus level tertingginya 7.355,30 poin di sesi I perdagangan.
Ya, IHSG sempat berhasil terbang ke atas level psikologis 7.300 setelah nilai saham raksasa teknologi Indonesia, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) langsung meroket pasca melantai di bursa saham domestik hari ini.
Sekadar informasi, nilai saham GOTO sempat lompat hingga 23% sejak dibuka di level Rp380 per lembar pada pembukaan perdagangan. Mengingat bobot GOTO yang cukup besar di IHSG, yakni sekitar 9%, tak heran jika peristiwa tersebut sempat mengantarkan sang indeks domestik ke level tertingginya sepanjang masa.
Hanya saja, IHSG pasrah berbalik arah di sesi kedua. Sang indeks garuda nampaknya mengikuti pola "kawan-kawannya" di kawasan Asia yang kompak terjerumus ke zona merah hari ini. Tengok saja, indeks Nikkei225 amblas 0,61%, sementara nilai indeks Hang Seng dan Straits Times Singapura masing-masing lunglai 3,03% dan 0,53%.
Kuat dugaan, hal ini terjadi akibat sikap pelaku pasar yang memilih wait and see terhadap rentetan pengumuman kebijakan moneter bank sentral global pekan ini, misalnya bank sentral Kanada dan bank sentral Selandia Baru.
Di samping itu, pelaku pasar seantero Asia mungkin juga cemas bahwa hantu inflasi, yang selama ini menggentayangi negara maju, pada gilirannya bakal mampir juga ke Asia. Mereka berkaca pada data terkini yang menunjukkan bahwa tingkat inflasi tahunan China menyentuh 1,5% pada Maret 2022, tertinggi dalam tiga bulan terakhir.
Performa IHSG yang ternyata melempem di menit-menit akhir tak menyurutkan minat investor asing untuk memborong saham domestik. Hal ini tercermin dari nilai beli bersih asing (net foreign buy) sebesar Rp795,91 miliar di pasar reguler hari ini.
Pelaku pasar, lagi-lagi, menunjukkan minatnya di saham-saham berkapitalisasi pasar jumbo. Kali ini, mereka memilih memborong paling banyak saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp161,2 miliar. Tak ketinggalan, mereka juga melahap saham PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) masing-masing Rp155,9 miliar dan Rp81,4 miliar.
Di sisi lain, mereka malah paling banyak melepas saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp43 miliar. Kemudian, mereka juga "jaga jarak" dengan saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) setelah melepasnya senilai masing-masing Rp34,4 miliar dan Rp31,4 miliar.
Baca juga: Pasar Sepekan: Kena Turbulensi Ganas, Kripto & Saham AS Gagal Lepas Landas!
Setiap awal pekan memang menjadi masa-masa sial bagi aset kripto. Tak terkecuali Senin sore ini. Melansir Coinmarketcap pukul 15.42 WIB, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat masih saja mendekam di zona merah.
Sentimen pasar kripto sore ini sedikit banyak masih sama seperti Senin pagi, salah satunya adalah tipisnya volume perdagangan di akhir pekan. Sehingga, tekanan beli dengan ukuran apapun akan berdampak di pasar.
Kuat dugaan, aksi jual tersebut, ditambah dengan ketidakpercayaan diri pelaku pasar untuk masuk ke pasar kripto, disebabkan oleh ketidakpastian makroekonomi yang terjadi saat ini. Sehingga, pelaku pasar memilih untuk memarkirkan sementara uangnya di aset yang lebih aman.
Adapun contoh ketidakpastian yang dihadapi pelaku pasar adalah ketidakjelasan atas akhir dari konflik geopolitik Rusia dan Ukraina. Selain itu, pelaku pasar juga harus berhadapan dengan sikap The Fed yang ternyata bakal cukup agresif dalam mengetatkan kebijakan moneternya.
Lesunya kripto di awal pekan cukup bikin sedih mengingat minat investor institusi terhadap BTC sedang deras. Salah satu permintaan tersebut datang dari Luna Foundation Guard (LFG) yang mengumumkan telah menambah kelolaan BTC sebesar US$173 juta di akhir pekan lalu.
Baca juga: Kabar Sepekan: Cuti Bersama Kembali Lagi, Pemerintah Siapkan Subsidi Gaji!
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini