Selamat pagi, Sobat Cuan! Pagi ini mungkin terasa tak menyenangkan bagimu. Betapa tidak, ketiga indeks saham Amerika Serikat (AS) kompak terjungkal. Sementara itu, nilai aset kripto pun lagi-lagi terjun bebas meski kemarin sukses bangkit perlahan. Apa yang terjadi? Simak di sini!
Indeks Saham AS
- Trio indeks saham AS pasrah terjerembab menutup sesi perdagangan Rabu (12/5). Nilai indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) luluh 1,1%, sementara nilai S&P 500 dan Nasdaq terjatuh lebih dalam masing-masing 1,7% dan 2,3%.
- Performa indeks Wall Street melempem setelah pelaku pasar kembali melakukan aksi jual. Ya, mereka kompak menghindari pasar modal setelah perilisan data inflasi AS kemarin.
- Departemen Ketenagakerjaan mengatakan bahwa AS mencatat inflasi bulanan 0,3% di April, jauh lebih rendah dibanding angka Maret 1,2%. Hanya saja, angka ini berada di atas ekspektasi analis yakni 0,2%.
- Selain itu, AS juga membukukan inflasi tahunan sebesar 8,3% bulan lalu, melambat dibanding bulan sebelumnya 8,5%.
- Kendati laju inflasi tahunan perlahan adem, angka inflasi ini sejatinya masih berada di level tertingginya dalam 40 tahun terakhir. Sehingga, pelaku pasar khawatir bahwa bank sentral AS, The Fed, akan merespons kondisi tersebut dengan mengerek suku bunganya secara agresif.
- Sikap hawkish The Fed selalu menjadi momok pasar modal dalam beberapa waktu terakhir. Pasalnya, kenaikan suku bunga acuan yang terlalu kencang akan menghambat pertumbuhan konsumsi dan investasi, dua motor utama penggerak pertumbuhan ekonomi. Imbasnya, ekonomi AS pun bisa-bisa jatuh ke dalam resesi.
Baca juga: Pluang Pagi: Investor Lancarkan Aksi Borong, Kripto & Saham AS Mencoba 'Strong'
Aset Kripto
- Setali tiga uang, pasar kripto pun masih terpantau mengenaskan di Kamis (12/5) pagi. Melansir Coinmarketcap pukul 08.23 WIB, sembilan dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar jumbo sejagat mendekam di zona merah dalam 24 jam terakhir.
- Bitcoin (BTC), misalnya, amblas 4,57% ke US$29.530,15 per keping dalam sehari terakhir. Sementara itu, nilai Ether (ETH) malah jeblos 9,38% ke US$2.125,73 di waktu yang sama.
- Altcoin lainnya tak kalah bernasib tragis. Nilai XRP terjun bebas 18,45%, sementara nilai Cardano (ADA) dan Solana (SOL) masing-masing tumbang 15,22% dan 23,06%.
- Terdapat pula Dogecoin (DOGE) dan Polkadot (DOT) yang kompak ambrol di atas 18%.
- Pelaku pasar kripto masih getol melakukan aksi jual menyusul rentetan sentimen negatif yang menghujani pasar kripto beberapa waktu terakhir.
- Sentimen pertama adalah aspek makroekonomi. Pelaku pasar merasa bahwa kini merupakan saat yang tepat untuk berkutat di pasar aset spekulatif setelah munculnya ancaman resesi dan kebijakan The Fed yang agresif. Maklum, ketika situasi ekonomi penuh ketidakpastian, pelaku pasar tentu akan lebih memilih aset safe haven, utamanya Dolar AS.
- Sentimen kedua adalah situasi pasar kripto yang mencekam, yang bermula dari drama stablecoin besutan Terra Labs, UST.
- Sekadar informasi, pada awal pekan ini, UST tidak bisa menjaga nilai tukarnya sebesar 1 UST untuk setiap US$1 setelah UST kelolaan platform keuangan terdesentralisasi (DeFi) Anchor mendadak anjlok dari US$14 miliar menjadi US$8 miliar.
- Selain itu, kegagalan UST dalam menjaga nilai tukarnya diduga juga disebabkan oleh anjloknya nilai Bitcoin (BTC) dan kondisi bearish di pasar kripto. Hal ini terjadi lantaran UST ternyata menggunakan BTC dan Avalanche (AVAX) sebagai reserve asset-nya.
- Terra sendiri sudah melakukan langkah mitigasi untuk mengembalikan nilai tukar UST, mulai dari meraih pinjaman US$1,5 miliar hingga melepas BTC secara perlahan.
- Nah, pelaku pasar khawatir bahwa Terra kemungkinan juga akan segera melego AVAX kelolaannya. Makanya, tak heran jika aksi jual AVAX terbilang kencang dan membuat nilainya jeblok 27,24% dalam sehari terakhir.
- Drama yang terjadi di seputaran UST membuat pelaku pasar khawatir bahwa pasar kripto masih terlalu volatil. Alhasil, aksi jual pun tak terbendung di pasar.
- Ketakutan pelaku pasar tak berhenti sampai situ. Mereka khawatir pemerintah AS bakal mengintervensi stabilitas stablecoin menyusul drama UST. Apalagi, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengutarakan bahwa dibutuhkan regulasi yang efektif agar kehadiran stablecoin tidak mengganggu stabilitas sektor finansial.
- Sementara itu, nilai koin native jaringan Terra, LUNA, menjadi debu setelah UST gagal mengembalikan lagi nilai tukarnya. Nilai LUNA sendiri oleng 93,11% dalam 24 jam terakhir.
Emas
- Harga emas di pasar spot bertengger di level US$1.858 per ons pada pukul 08.47 WIB, menguat dibanding US$1.836,5 per ons kemarin.
- Nilai sang logam mulia kembali beranjak setelah dua musuh bebuyutannya, nilai Dolar AS dan tingkat imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS, melemah setelah perilisan data inflasi AS.
- Asal tahu saja, pelemahan nilai Dolar AS akan membuat harga emas menjadi relatif murah bagi mereka yang jarang bertransaksi menggunakan mata uang tersebut.
- Sementara itu, penurunan yield obligasi pemerintah AS akan menurunkan opportunity cost investor dalam menggenggam emas.
Baca juga: Rangkuman Pasar: Gara-Gara Drama UST, Kripto Kembali Bikin Sakit Hati!
Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!