Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Pluang Pagi: Inflasi Kian Seram, Saham AS & Kripto Makin Suram
shareIcon

Pluang Pagi: Inflasi Kian Seram, Saham AS & Kripto Makin Suram

11 Feb 2022, 1:25 AM·Waktu baca: 4 menit
shareIcon
Kategori
Pluang Pagi: Inflasi Kian Seram, Saham AS & Kripto Makin Suram

Selamat pagi, Sobat Cuan! Memasuki akhir pekan, market nampaknya lagi amburadul, nih. Pasar saham AS amblas sementara aset kripto terlihat sengsara. Seperti apa ulasannya? Yuk, simak Pluang Pagi berikut!

Indeks Saham AS

Trio indeks saham Amerika Serikat (AS) berguguran pada penutupan sesi perdagangan Kamis (10/2) waktu setempat. Nilai Dow Jones Industrial Average (DJIA) amblas 1,5%, sementara nilai S&P 500 dan Nasdaq terjun lebih parah yakni masing-masing 1,8% dan 2,1%.

Indeks saham AS auto oleng setelah saham raksasa teknologi, mulai dari Apple hingga Amazon, tenggelam lebih dari 1% kemarin. Peristiwa ini terjadi setelah salah satu pejabat The Fed, James Bullard, mengatakan bahwa bank sentral AS The Fed bisa saja mengerek suku bunga acuannya 1% pada Juli mendatang.

Bullard menambahkan, kesempatan itu cukup terbuka lebar setelah inflasi tahunan AS pada Januari berada di level 7,5%, alias level tertingginya dalam 40 tahun terakhir. Terlebih, angka inflasi tersebut pun lebih tinggi dari ekspektasi analis yakni 7,3%.

Komentar Bullard, sekaligus data inflasi AS, akhirnya membuat investor merangsek masuk pasar obligasi pemerintah AS demi menghindari risiko. Hasilnya, kini yield obligasi AS bertenor 10 tahun sudah menyentuh angka 2%, angka tertingginya dalam dua tahun terakhir.

Sialnya, kenaikan yield obligasi pemerintah AS bisa menjadi batu sandungan bagi kinerja saham-saham teknologi berkategori growth stocks ke depan. Apa sebabnya?

Sekadar informasi, kenaikan suku bunga acuan akan mengerek bunga kredit dan ujungnya menghambat konsumsi masyarakat. Sayangnya, kinerja keuangan saham-saham growth stocks sangat tergantung dengan kekuatan daya beli masyarakat. Maka dari itu, tak heran jika investor kini mulai jaga jarak dengan saham teknologi.

Baca juga: Rangkuman Pasar: Kripto Makin Bergerak Mantap, IHSG Malah Tiarap

Aset Kripto

Tak hanya pasar saham AS, aset kripto juga terpukul parah pada pagi ini. Melansir Coinmarketcap pukul 07.50 WIB, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat pasrah mendekam di zona merah dalam 24 jam terakhir.

Bitcoin (BTC) kini kian melandai ke US$42.974,63 per keping alias anjlok 2,69% dalam sehari terakhir, Nasibnya diikuti oleh Ether (ETH) yang terjungkal lebih parah 5,91% ke US$3.032,87 per keping di waktu yang sama.

Nasib altcoin juga tak kalah tragis. Tengok saja nilai Solana (SOL), Polkadot (DOT), dan Terra (LUNA) yang masing-masing meleleh 7,93%, 8,93%, 6,95%, dan 8,91% dalam sehari terakhir. Tak ketinggalan, ada pula Dogecoin (DOGE) dan Polygon (MATIC) yang nilainya melorot masing-masing 5,54% dan 8,89%.

Mirip seperti pasar saham AS, pasar kripto terlihat mendung setelah AS merilis data inflasi Januari yang melebihi estimasi.

Memang, inflasi tinggi seharusnya menjadi sentimen positif bagi aset kripto. Hal ini tak terlepas dari anggapan bahwa inflasi memiliki korelasi yang negatif dengan aset kripto, sehingga pelaku pasar bisa menggunakan aset digital tersebut sebagai instrumen lindung nilai.

Hanya saja, analis Lyn Alden Schwatzer mengatakan bahwa pelaku pasar lebih mengkhawatirkan potensi kenaikan suku bunga acuan sebagai respons atas inflasi yang meradang. Sebab, hal itu bisa bikin investor menghindari pasar aset berisiko dan memilih membenamkan dana di instrumen yang 'pasti-pasti saja'.

Selain karena perkara inflasi, lesunya pasar kripto pagi ini juga disebabkan oleh rentetan kabar negatif. Salah satunya datang dari El Salvador.

Pada Rabu (9/2), lembaga pemeringkat surat utang Fitch Ratings menurunkan peringkat surat utang El Salvador dari B- menjadi CCC tepat sepekan sebelum negara tersebut merilis obligasi yang memiliki aset underlying BTC. Apa sebabnya? Simak selengkapnya di tautan ini ya, Sobat Cuan!

Di samping itu, lembaga analisis on-chain Chainanalysis merilis laporan yang menyebut bahwa kerugian akibat serangan perangkat pemeras (ransomware) di jaringan blockchain mencapai level tertingginya di 2021.

Emas

Harga emas di pasar spot kini bertengger di US$1.825,01 per ons pada pukul 08.12 WIB, turun tipis dibanding kemarin yakni US$1.833 per ons.

Nilai sang logam mulai melorot tipis setelah tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun menyentuh 2%, level tertingginya dalam dua tahun terakhir.

Asal tahu saja, kenaikan yield obligasi AS membuat opportunity cost dalam menggenggam emas kian mahal. Sehingga, pelaku pasar memilih melepas emas, sebuah aset yang tak menghasilkan imbal hasil periodik layaknya obligasi.

Meski demikian, pelemahan harga emas tak terlalu tajam lantaran masih ada sebagian investor yang mengoleksi emas sebagai aset safe haven setelah perilisan data inflasi AS Januari. Maklum, investor selama ini menganggap bahwa emas adalah aset pelindung nilai kekayaan paling efektif ketika ancaman inflasi kian nyata.

Dolar AS

Nilai indeks Dolar AS bertengger di posisi 95,86 pada pukul 08.18 WIB, melonjak 0,32% dalam sehari terakhir. Hal ini terjadi setelah AS merilis data inflasi tahunan Januari yang lebih tinggi dari estimasi.

Baca juga: Pluang Pagi: Selasa Anti Garing, XRP & MATIC Kompak Unjuk Taring!

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emasS&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang.

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Galih Gumelar

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
pluang pagi
Pluang Pagi: Krisis di Ukraina Memanas, Aset Kripto Kembali Lemas!
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1