Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Apa Itu Natural Language Processing dalam AI?
shareIcon

Apa Itu Natural Language Processing dalam AI?

3 Aug 2023, 5:30 AM·Waktu baca: 5 menit
shareIcon
Kategori
Natural Language Processing adalah

Natural Language Processing adalah "tulang punggung" dari teknologi AI. Lantas, apa itu NLP dan bagaimana cara kerjanya?

Apa itu Natural Language Processing?

Natural Language Processing adalah percabangan ilmu komputer, khususnya ilmu yang mempelajari tentang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) mengenai kemampuan komputer dalam memahami dan menerapkan berbagai bahasa manusia dengan realistis layaknya manusia sesungguhnya.

Ilmu ini mengombinasikan bahasa komputer, model bahasa manusia, data statistik, machine learning dan deep learning model. Kombinasi tersebut memungkinkan komputer untuk memahami, memproses dan menghasilkan output dalam bahasa yang lebih natural. Output yang dihasilkan pun beragam, mulai dari suara hingga teks.

Namun, tak hanya memahami dan memproses keluaran yang mirip seperti bikinan manusia, Natural Language Processing juga mampu memahami sentimen, konteks dan intensi dari teks maupun suara yang dimasukkan kepadanya. Sehingga, keluaran-keluaran tersebut bisa memahami maksud dan tujuan input sang pengguna secara lengkap.

Baca Juga: Apa Itu OpenAI? Mengenal Otak di Balik ChatGPT

Bagaimana Cara Kerja Natural Language Processing?

Program canggih yang mampu menyelami ilmu linguistik tersebut bekerja dalam proses yang rumit, namun secara sederhana prosesnya terbagi dalam dua fase.

1. Pemrosesan Data

Pada fase ini, data baik berupa teks maupun suara mengalami proses persiapan berupa permbersihan dan pemilahan kata. Mesin kemudian menghapus kata berulang yang tidak berarti, memecahkan dalam unit-unit yang lebih kecil, dan memilahnya berdasarkan konteksnya.

2. Pengembangan Algoritma

Proses ini merupakan keunikan machine learning.

Pada fase ini, data yang telah dipersiapkan sebelumnya menjadi input model algoritma sehingga mesin bisa melakukan pembelajaran terus menerus. Jika proses ini diulangi terus menerus, maka algoritma akan menjadi semakin pintar dan mampu menciptakan keluaran sesuai keinginan pengguna. Pada akhirnya, mesin kecerdasan buatan akan semakin mahir dalam menerapkan Natural Language Processing.

Baca Juga: Mengenal Perplexity AI, Teknologi Pesaing Baru ChatGPT

Apa Saja yang Dapat Diproses oleh Natural Language Processing?

Ilmu linguistik adalah salah satu ilmu yang cukup rumit, penuh dengan ambigu dan kiasan. Jangankan komputer, manusia saja sering mengalami gagal paham saat berkomunikasi antar manusia. Apalagi, manusia sendiri saja membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menyempurnakan kemampuan komunikasinya.

Nah, inilah yang menjadi tugas terberat bagi pengembang Natural Language Processing. Mereka harus memutar otak untuk mengetahui cara bagaimana "mengajarkan" bahasa manusia beserta konteksnya ke komputer.

Proses ini memang terbilang susah. Namun, jika berhasil, maka ini bisa menjadi terobosan besar bagi kemajuan teknologi lantaran bisa memperingan pekerjaan manusia.

Berikut ini adalah beberapa kemampuan yang bisa dilakukan Natural Language Processing jika ia berhasil dikembangkan dengan baik.

1. Mengenali Suara

Fitur speech-to-text yang banyak tersedia dalam berbagai aplikasi saat ini merupakan salah satu bentuk pemanfaatan Natural Language Processing.

Bayangkan betapa rumitnya membuat mesin mampu mengerti ucapan manusia dalam berbagai bahasa, intonasi, aksen, tata bahasa, dan konteks. Berkat program speech-to-text, kini manusia bisa memiliki mesin pintar yang menyimak dan merespons percakapan dengan baik.

2. Grammatical Tagging

Satu kata bisa memiliki berbagai makna, tergantung pada susunan kalimat dan konteksnya. Untungnya, Natural Language Processing memiliki kemampuan grammatical tagging yang bisa merespons suatu kata spesifik berdasarkan konteks yang dimasukkan pengguna.

Sebagai contoh, anggap saja Sobat Cuan memasukkan kata "bisa" sebagai input ke Natural Language Processing. Kemampuan grammatical tagging itu nantinya bisa mengidentifikasi apakah kata "bisa" yang dimaksud merujuk pada racun ular atau kata kerja yang berarti mampu.

3. Analisis Semantik

Semantik dalam linguistik terkenal sebagai salah satu topik yang paling rumit, tak terkecuali dalam pengembangan Natural Language Processing. Hal ini mengingat satu kalimat yang sama mungkin punya makna yang berbeda-beda.

Namun, jika dikembangkan dengan apik, Natural Language Processing bisa membuat mesin memahami maksud sebenarnya dari rangkaian kata yang dimasukkan oleh penggunanya.

4. Named Entity Recognition (NEM)

Seringkali, satu kata memiliki fungsi yang khusus. Misalnya, saat Sobat Cuan menyebut McDonald's, maka kata tersebut bukan merujuk pada nama keluarga melainkan restoran cepat saji. Atau, ketika Sobat Cuan menyebut Singapura, pasti kata itu merujuk kepada sebuah negara, bukanlah hal-hal lainnya.

Nah, pengenalan fungsi khusus ini disebut sebagai Named Entity Recognition (NEM). Akibat fungsi tersebut, mesin mampu mengenali makna kata-kata yang memiliki fungsi khusus dalam berbagai konteks dan bahasa.

5. Solusi Co-Reference

Manusia kerap menggunakan satu kata sebagai referensi, sehingga menyebabkan kata tersebut punya beberapa makna berbeda.

Misalnya adalah kata bear dalam bahasa Inggris yang berarti beruang. Namun ketika ditempatkan pada konteks lain, bear tidak bermakna beruang seperti pada kalimat "bear with me". Pada kalimat tersebut, bear tidak ada sangkut pautnya dengan beruang melainkan kurang lebih bermakna, "Sabar ya!"

6. Analisis Sentimen

Sikap, emosi, sarkasme, kecurigaan dan kebingungan merupakan jenis-jenis sentimen yang akan tampak pada bahasa ekspresif, termasuk teks.

Dalam pengembangannya, para pengembang memastikan bahwa Natural Language Processing bisa mempelajari sentimen dan nuansa dari sebuah input untuk kemudian dianalisis sebagai bagian dari konteks tulisan.

7. Natural Language Generation

Proses menghasilkan output yang relevan dan natural layaknya buatan manusia bernama natural language generation. Komputer menata respons, baik berupa teks maupun suara, dalam konstruksi dan konteks yang selaras dengan bahasa natural manusia.

Baca Juga: Mengenal Google AI, Sosok Di Balik Perplexity AI

Seperti Apa Contoh Pemanfaatan Natural Language Processing?

Sadar atau tidak, selama ini Sobat Cuan telah memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan yang berbasis Natural Language Processing dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa contohnya!

1. Deteksi Spam

Sobat Cuan pasti sering penasaran, mengapa ada beberapa surat elektronik yang justru mendarat di folder spam alih-alih di kotak surat utama di akun email pribadimu. Nah, hal itu terjadi berkat fitur deteksi spam yang dikembangkan berdasarkan Natural Language Processing.

Dalam proses ini, mesin menggunakan kemampuan yang disebut Text Classification untuk mendeteksi pesan yang tidak pantas, berbahaya, mengandung unsur penipuan, dan sebagainya. Sehingga, pesan-pesan dengan potensi seperti itu tidak bisa muncul di kotak surat utamamu.

2. Mesin Penerjemah

Kamu pasti pernah mengakses mesin penerjemah Google Translate, bukan? Platform ini sendiri adalah salah satu mesin penerjemah yang sudah memanfaatkan program Natural Language Processing.

3, Chatbot AI

Aplikasi chatbot yang sedang trending saat ini juga merupakan aplikasi NLP yang paling mutakhir. Sebut saja Perplexity AI dan ChatGPT, keduanya adalah aplikasi berbasis bahasa pemrograman GPT, salah satu model bahasa Natural Language Processing.

4. Analis Media Sosial

Di media sosial, Natural Language Processing adalah sarana yang bisa menganalisis sentimen, informasi, konteks, promosi, desain, dan emosi yang diunggah penggunanya. Sehingga, pengguna bisa menikmati ragam konten yang sesuai dengan preferensinya.

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Sumber: ibm, techtarget

Ditulis oleh
channel logo

Fathia Nurul Haq

Right baner

Fathia Nurul Haq

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
teknologi
Mengenal 7 Aplikasi AI Populer Untuk Bantu Produktivitas
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1