Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Pluang Web TradingNewarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Mengenal Komponen Utang Negara Indonesia
shareIcon

Mengenal Komponen Utang Negara Indonesia

31 May 2023, 6:42 AM·Waktu baca: 4 menit
shareIcon
Kategori
Utang Negara Indonesia

Investasi dalam surat utang negara (SUN) merupakan hal yang familiar dalam dunia keuangan. Para investor dapat memperoleh SUN baik melalui pasar perdana maupun pasar sekunder. Pasar perdana adalah tempat di mana surat utang negara ditawarkan dan dijual untuk pertama kalinya, sedangkan pasar sekunder adalah tempat di mana SUN yang telah dijual di pasar perdana diperdagangkan. Sobat Cuan pasti penasaran kan apa itu surat utang negara? Oleh karena itu, mari ketahui lebih lanjut ulasan berikut ini.

Apa itu Surat Utang Negara?

Surat Utang Negara merupakan jenis Surat Berharga yang dikeluarkan oleh Pemerintah berdasarkan Undang-Undang No. 24 Tahun 2002. Yang mana surat ini mencakup Surat Perbendaharaan Negara (SPN) dan Obligasi Negara, termasuk juga Obligasi Negara Retail (ORI).

Surat Utang Negara (SUN) adalah dokumen yang menegaskan bahwa pemerintah akan membayar bunga dan pokok utang sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan. Pemerintah mengandalkan Surat Utang Negara (SUN) sebagai sumber pendanaan untuk memenuhi berbagai kebutuhan anggaran, termasuk mengatasi defisit dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Investor dapat memiliki SUN melalui pasar perdana atau pasar sekunder. Pasar perdana merupakan proses pertama kali penawaran dan penjualan Surat Utang Negara, sementara pasar sekunder adalah tempat perdagangan Surat Utang Negara yang telah dijual di pasar perdana sebelumnya.

Jenis-jenis Surat Utang

Surat utang negara dibagi menjadi dua komponen utama, yaitu pinjaman dan surat berharga negara. Berikut penjelasannya:

1. Pinjaman

Pinjaman merupakan salah satu bentuk pembiayaan yang melibatkan pengambilan utang oleh pemerintah dari pemberi pinjaman baik di dalam maupun di luar negeri. Bentuk pembiayaan ini diatur melalui perjanjian pinjaman, dan tidak dinyatakan dalam bentuk surat berharga negara.Pinjaman ini harus dikembalikan sesuai dengan persyaratan yang ditentukan. 

Pinjaman dalam negeri (PDN) merupakan jenis pinjaman yang diperoleh oleh pemerintah dari lembaga keuangan di dalam negeri, seperti BUMN atau pemerintah daerah (Pemda). Pinjaman ini harus dikembalikan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan, berdasarkan jangka waktu pinjaman. 

Biasanya, pinjaman dalam negeri digunakan sebagai alternatif untuk menutup defisit biaya jangka pendek dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sedangkan, pinjaman luar negeri biasanya digunakan untuk membiayai kebutuhan likuiditas jangka pendek, modal, pembangunan, pengadaan barang, serta kegiatan pengembangan kapasitas.

a. Surat Berharga Negara

Surat Utang Negara (SUN)

Jenis surat ini lebih dikenal sebagai obligasi pemerintah, adalah suatu bentuk surat berharga yang mencerminkan pengakuan utang dalam mata uang Rupiah atau valuta asing. Dalam surat ini, Negara Republik Indonesia memberikan jaminan untuk membayar bunga dan pokok sesuai dengan periode yang ditentukan. SUN dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu SUN Domestik dan SUN Internasional.

    • Surat Utang Negara Domestik

Surat Utang Negara Domestik adalah bentuk obligasi pemerintah yang diterbitkan di pasar dalam negeri dengan menggunakan mata uang Rupiah atau mata uang asing. Beberapa contoh instrumen Surat Utang Negara Domestik antara lain adalah Fixed Rate (FR), Variable Rate (VR), Surat Perbendaharaan Negara (SPN), Obligasi Negara Ritel (ORI), dan Savings Bond Ritel (SBR).

    • Surat Utang Negara Internasional

Surat Utang Negara Internasional adalah suatu bentuk obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Surat ini diperdagangkan dalam mata uang asing di pasar perdana internasional dan pasar perdana Jepang.

b. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)

Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), yang juga dikenal sebagai Sukuk Negara, merupakan Surat Berharga Negara (SBN) yang diterbitkan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. SBSN adalah bukti kepemilikan atas aset SBSN dan dapat diperoleh dalam mata uang rupiah atau mata uang asing. 

Sukuk dapat dijelaskan sebagai sertifikat yang memiliki nilai yang sama dan mewakili kepemilikan yang tidak terbagi atas suatu aset yang nyata, nilai manfaat dari aset tersebut, dan jasa yang diberikan. Selain itu, sukuk juga dapat mewakili kepemilikan atas aset dari proyek atau kegiatan investasi tertentu (sesuai dengan Standar Syariah Nomor 17 yang dikeluarkan oleh AAOIFI mengenai Sukuk Investasi).

  • SBSN Domestik

Surat Berharga Syariah Negara Domestik (SBSN) adalah jenis instrumen keuangan yang diterbitkan di pasar dalam negeri menggunakan mata uang Rupiah. Beberapa contoh SBSN tersebut antara lain adalah Islamic Fixed Rate (IFR), Surat Perbendaharaan Negara-Syariah (SPN-S), Project Based Sukuh (PBS), Sukuk Negara Ritel (SR), Sukuk Tabungan (ST), dan Sukuk Dana Haji Indonesia (SDHI).

  • SBSN Internasional

Pemerintah memperluas dan merilis Sukuk Negara Indonesia (SNI) atau yang biasa disebut Sukuk Global/Valas sebagai instrumen keuangan di pasar global. SNI adalah Sukuk Negara yang diterbitkan dalam mata uang asing di pasar internasional. Serta menawarkan imbalan tetap (fixed coupon) yang stabil serta dapat diperdagangkan (tradable) dengan mudah.

Baca juga: Mengenal Strategi Income Investing dan Strategi Jitunya bagi Pemula

Apa Manfaat SUN Bagi Investor?

Sobat Cuan tentu semakin penasaran kan sama instrumen investasi satu ini, ini lah sederet keuntungannya:

1. Minim Resiko

SUN merupakan pilihan investasi yang cukup aman dan tidak terlalu berisiko. Investasi ini memberikan kesempatan bagi para investor dan pelaku pasar untuk mengurangi risiko dengan melakukan diversifikasi portofolio mereka.

2. Pembayaran Bunga Diatur dalam Undang-Undang

Keuntungan dari investasi di SUN, berasal dari pendapatan kupon (bunga) dan potensi kenaikan harga (capital gain) dari nilai obligasi. Inilah mengapa SUN termasuk instrumen investasi yang tidak berisiko gagal bayar karena pembayaran bunga/kupon dan pokoknya dijamin oleh UU SUN. Oleh karena itu, setiap tahun Pemerintah mengalokasikan dana untuk membayar kupon dan pokok SUN melalui APBN.

3. Bisa Dijadikan Sebagai Jaminan

Produk SUN, seperti halnya Obligasi Negara, juga dapat digunakan sebagai jaminan. Selain itu, jika pemilik SUN membutuhkan dana dapat juga dicairkan sewaktu-waktu. 

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi Saham AS, indeks saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Sumber: Sikapi Uangmu, Bareksa, Stis

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Galih Gumelar

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
ekonomi
Memahami Pengertian Outsourcing Serta Kelebihan dan Kekurangan
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1