Rangkuman Pasar: IHSG Ditutup Tiarap, Pasar Kripto Tetap Mantap

Nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau tiarap pada sesi perdagangan Senin (15/11). Di sisi lain, pasar kripto terlihat menghijau subur. Sebenarnya, apa yang terjadi di kedua pasar tersebut hari ini?

IHSG Lesu Dihempas Ambil Untung

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) undur diri di level 6.166,02 poin, melemah 0,53% dibanding sesi perdagangan sebelumnya. Nampaknya, nilai IHSG yang lunglai hari ini disebabkan oleh aksi ambil untung investor.

Apalagi, investor juga terlihat getol melepas sahamnya setelah mengamati inflasi Amerika Serikat dan China. Sehingga, pelaku pasar tampaknya masih ragu untuk masuk ke aset investasi berisiko seperti saham misalnya.

Sentimen negatif tersebut tampaknya mampu mengalahkan sentimen positif dari domestik, yang seharusnya bisa menopang gerak IHSG hari ini.

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis bahwa neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus US$5,73 miliar pada Oktober akibat harga komoditas yang meroket. Nilai surplus ini tercatat sebagai rekor tertinggi sejak Agustus silam.

Sayangnya, angin segar tersebut tampaknya belum mampu menggerakkan pasar saham tanah air secara jangka pendek. Tetapi, beberapa analis percaya diri bahwa melonjaknya neraca dagang Indonesia mampu membuat pelaku pasar asing kembali melirik aset investasi di dalam negeri.

IHSG Lunglai, Aksi Jual Tak Terbendung

Meskipun perdagangan saham berjalan ramai dengan nilai transaksi harian mencapai Rp11,99 triliun, namun nyatanya investor asing banyak melego sahamnya. Hal ini tercermin dari nilai net sell asing yang mencapai Rp604 miliar di pasar reguler hari ini.

Investor asing terlihat marak melego saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebanyak Rp270 miliar. Tak heran, jika kemudian nilai saham BBRI langsung tersungkur 1,42% ke level Rp4.160 per saham.

Selain BBRI, investor asing kemudian melepas PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) senilai Rp66 miliar dan bikin harganya ambruk 6,98% ke level Rp19.325 per saham.

Meskipun begitu, investor asing tetap memupuk dananya di beberapa saham, misalnya PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) sebanyak 26 miliar dan saham PT Astra International Tbk (ASII) sebanyak Rp23 miliar.

Selain itu, saham-saham berkapitalisasi jumbo yang biasanya memperlihatkan aksi menawan juga terpaksa harus parkir di zona merah.

Beberapa produsen batu bara, seperti saham PT Bukit Asam TBk (PTBA) harus pasrah ditutup melemah 5,64% ke level Rp2.510 per saham. Selain itu, saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) juga mengalami ambruk 4,45% ke level Rp1.610 per saham.

Baca juga: Rangkuman Pasar: IHSG Pingsan, Kripto Kebakaran. Happy Weekend!

Aset Kripto Menghijau

Berbeda dengan pasar saham, perdagangan aset kripto justru menunjukkan prestasi positif.

Melansir Coinmarketcap sampai dengan pukul 17.00 WIB, jawara dalam koin kripto berhasil mengalami pertumbuhan. BItcoin (BTC), contohnya, sukses tumbuh 2,49% dalam sehari ke level US$65.895,12 per koin.

Ethereum (ETH) juga tidak mau kalah dengan membukukan kenaikan 2,66% ke level US$4.721,30. Kemudian, Binance Coin (BNB) mengekor dengan pertumbuhan 1,27% ke level US$646,93.

Solana (SOL) juga terus menunjukkan tajinya dengan melesat 3,64% ke level US$243,27. Sebelumnya, salah satu Co-Founder Reddit menyatakan bakal berinvestasi di media sosial yang dibangun diatas Solana.

Baca juga: Udah Kaya Makin Kaya! Harta Orang Kaya Sejagat Nambah US$1,3 T di 2020

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!