Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro (Segera Hadir)
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Advanced Order

support-icon
Dirancang untuk Investor (Segera Hadir)
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

chatRoomImage

Scan kode QR untuk download Pluang di Android dan iOS.

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Berita & Analisis

Rangkuman Pasar: Dilanda Profit Taking, IHSG & Kripto Pun Terbanting

Rangkuman Pasar: Dilanda Profit Taking, IHSG & Kripto Pun Terbanting

3 Feb 2022, 10:47 AM·Waktu baca: 4 menit
Kategori
Rangkuman Pasar: Dilanda Profit Taking, IHSG & Kripto Pun Terbanting

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terlihat kehilangan taji pada hari ini. Begitu pun dengan pasar aset kripto yang seolah-olah masih saja betah berdiam diri di zona merah. Apa yang terjadi dengan kedua pasar tersebut? Simak selengkapnya di Rangkuman Pasar berikut!

IHSG 'Compang-Camping' Diterpa 'Profit Taking'

IHSG pamit di level 6.638,35 poin pada sesi perdagangan Kamis (3/2) alias pasrah luntur 0,35% dibanding sesi perdagangan sebelumnya. Sejatinya, hal ini memang sudah diprediksi lantaran pergerakan sang indeks domestik terlihat "malu-malu kucing" sepanjang sesi perdagangan.

Derasnya aksi ambil untung yang dilakukan investor dituding menjadi biang keladi pelemagan kinerja IHSG hari ini. Lihat saja, hanya ada 222 saham yang nilainya menguat, sementara nilai 294 saham melemah dan 165 sisanya jalan di tempat.

Investor nampaknya kompak minggat dari pasar modal setelah penyebaran virus COVID-19 varian Omicron di dalam negeri kian menjadi-jadi. Satuan tugas COVID-19 mencatat bahwa terdapat 17.895 tambahan kasus baru pada Rabu (2/1).

Investor sepertinya khawatir bahwa Indonesia akan kembali memasuki gelombang COVID-19 ketiga sejak 2020. Jika tingkat infeksi COVID-19 makin kronis, maka bukan tidak mungkin ekonomi Indonesia pun ikut terhambat. Makanya, mereka sepertinya memilih untuk memindahkan aset keuangannya ke instrumen lain yang lebih minim sentimen.

Di samping itu, mereka pun makin ngeri membenamkan dana di pasar domestik gara-gara ketidakpastian situasi geopolitik yang datang dari Rusia dan Ukraina. Baru-baru ini, Presiden Rusia Vladimir Putin menuding bahwa Amerika Serikat (AS) menciptakan skenario terhadap konflik yang tengah terjadi antara negaranya dengan Ukraina.

Baca juga: Pluang Pagi: Saham Facebook Buyar, Kripto Ikutan Ambyar!

IHSG Buntung, Saham BUMN Karya Malah Manggung 

Meski IHSG bergerak melandai hari ini, investor asing sepertinya masih getol mengoleksi saham-saham domestik. Bahkan, mereka sejatinya mencatat nilai beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp448,04 miliar di seluruh pasar.

Mereka terlihat doyan mengoleksi saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebanyak Rp236,7 miliar. Sontak, nilai saham BBRI pun nanjak 1,47% ke Rp4.130 per saham.

Kinerja BBRI yang cemerlang sepertinya membuat investor asing bernafsu untuk membenamkan dananya di sana. Sekadar informasi, bank yang menjadi holding ultra mikro itu sukses meraup laba Rp32,22 triliun sepanjang 2021, melonjak hampir dua kali lipat dibanding Rp18,66 triliun di 2020.

Selain menyerok saham BBRI, investor asing juga getol memborong saham PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masing-masing sebanyak Rp130,8 miliar dan Rp73 miliar.

Adapun yang menjadi bintang utama pasar hari ini adalah saham-saham Badan Usaha Milik negara (BUMN) sektor konstruksi yang tumbuh kinclong. Tengoklah nilai saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) yang loncat 6,50% ke level Rp655 per saham dan saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) yang juga melesat 4,25% ke level Rp1.105 per saham.

Tidak mau kalah, saham PT PP Tbk (PTPP) juga manggung dengan kenaikan nilai 3,65% ke level Rp995 per saham. Terakhir, nilai saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) juga ikut beranjak 2,34% ke level Rp875 per saham.

Aset Kripto Masih 'PHP'

Kinerja aset kripto masih dalam kondisi "turun gunung" setelah kemarin sempat wara-wiri di zona hijau. Melansir Coinmarketcap pukul 17.26 WIB, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat masih mendekam di zona merah dalam 24 jam terakhir.

Nilai Bitcoin (BTC), contohnya, lunglai 4,02% dalam sehari terakhir dan kini bertengger US$36.938,58 per keping. Begitu pun dengan pesaing terdekatnya, Ether (ETH), yang nilainya juga ambrol 4,34% ke US$2.651,33 di waktu yang sama.

Kondisi altcoin juga "setali tiga uang", bahkan beberapanya justru terlihat lebih mengenaskan. Tengok saja nilai Solana (SOL), Terra (LUNA), dan Polkadot (DOT) yang masing-masing roboh 10,94%, 7,58%, dan 8,58% dalam sehari belakangan.

Beberapa analis menilai bahwa lesunya aset kripto hari ini disebabkan oleh aksi profit taking investor yang cukup deras. Ya, pelaku pasar nampaknya khawatir bahwa laju aset kripto akan kembali berakhir tragis sehingga mereka buru-buru serok cuan ketika harganya berubah hijau kemarin.

Selain itu, mendungnya langit di atas aset kripto juga disebabkan oleh sikap investor yang sangsi masuk ke pasar aset kripto. Hal ini terjadi setelah Facebook melaporkan kinerja keuangan yang di bawah ekspektasi, utamanya setelah divisi virtual dan augmented reality perseroan rugi US$10 miliar sepanjang 2021.

Pelaku pasar menangkap data tersebut sebagai sinyal bahwa hype Metaverse ternyata tidak memberikan profitabilitas yang cepat bagi korporasi. Akibatnya, perusahaan-perusahaan lain pun mungkin akan enggan nyemplung buru-buru ke Metaverse sekaligus ke pasar kripto.

Nah, hasil laporan keuangan itu pun bikin koin-koin metaverse pingsan. Lihat saja nilai Decentraland (MANA), The Sandbox (SAND), dan Enjin Coin (ENJ) yang masing-masing luluh 4,94%, 10,54%, dan 9,56% dalam sehari terakhir.

Di samping itu, sentimen negatif lainnya juga datang dari masalah keamanan jaringan aset kripto. Kemarin, sebanyak lebih dari 120.000 ETH atau senilai US$326 juta telah "dipergunakan secara ilegal" di platform Wormhole. Platform tersebut merupakan jaringan "jembatan", di mana pengguna jaringan Solana dan Ethereum bisa bertukar Non-Fungible Tokens (NFT).

Selain itu, kini pengguna kripto juga harus waspada terhadap malware bernama Mars Stealer yang diduga bisa bikin raib aset kripto di dompet-dompet aset digital.

Baca juga: Rangkuman Pasar: Investor Lagi 'Ngebet', Kripto & IHSG Kompak Ngebut

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emasS&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

 

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar