Selamat sore, Sobat Cuan! Perilisan data inflasi AS terkini tinggal beberapa jam lagi. Namun, kinerja IHSG justru menguat sementara beberapa aset kripto memilih tiarap. Yuk, simak selengkapnya di Rangkuman Pasar berikut!
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan taringnya pada hari ini. Lihat saja, ia berhasil mendarat di 7.318,01 poin pada penutupan Rabu (13/9), menguat 0,88% dibanding sehari sebelumnya.
Sang indeks domestik memang seperti ketiban nasib baik pada hari ini. Pasalnya, ia tak sedikit pun mampir ke zona merah dalam sehari terakhir.
Hari ini, pelaku pasar terlihat bergairah masuk ke pasar modal setelah inflasi AS pada Agustus, yang sedianya diumumkan hari ini, diramal melandai dibanding sebulan sebelumnya. Menurut konsensus analis terakhir, AS diperkirakan akan mencatat inflasi tahunan sekitar 8% atau melandai dari bulan sebelumnya 8,5%.
Jika ramalan tersebut jitu, maka bank sentral AS The Fed diperkirakan akan mengerem agresivitas suku bunga acuannya pada bulan-bulan berikutnya. Hal itu, tentu saja, akan menjadi berkah bagi pasar berisiko, termasuk pasar modal tanah air.
Nah, optimisme tersebut akhirnya membuat pelaku pasar menyerbu saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar (big cap) khususnya sektor perbankan. Alhasil, saham seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) tumbuh 3%. Sementara itu, nilai saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masing-masing menguat 1,99% dan 1,79% di waktu yang sama.
Baca Juga: Rangkuman Pasar: Inflasi Jadi Sorotan, Kripto Bergerak Gak Karuan
Pergerakan aset kripto sore hari ini masih bervariasi seperti pagi tadi. Melansir Coinmarketcap pukul 15.08 WIB, hanya empat dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar yang mendarat di zona hijau dalam 24 jam terakhir.
Secara umum, pelaku pasar sejatinya tengah mengantisipasi pengumuman data inflasi AS yang akan dirilis hari ini. Sehingga, mereka pun berupaya jaga jarak dengan pasar aset berisiko sampai pengumuman itu berlangsung.
Di samping itu, pelaku pasar sejatinya juga mengantisipasi pembaruan jaringan Ethereum, atau disebut The Merge, yang diramal akan berlangsung pada Kamis (15/9) mendatang.
Seharusnya, peristiwa ini bisa menjadi sentimen baik bagi ETH. Tapi, nilai ETH justru melemah lantaran pelaku pasar memilih melakukan aksi "sell the event" menjelang peristiwa tersebut. Nah, sikap pelaku pasar tersebut tampaknya membuat mereka mengalihkan perhatian dari ETH ke aset kripto lain, seperti BTC dan SOL.
Kendati mendapatkan angin segar tersebut, terdapat faktor lain yang menopang masing-masing BTC dan SOL.
Untuk BTC, pelaku pasar tampaknya masih mencerna kabar mengenai Microstrategy yang berniat menjual saham sebesar US$500 juta dan akan menggunakannya untuk menambah kelolaannya atas sang raja aset kripto tersebut.
Sementara itu, nilai SOL diketahui menguat menyusul proposal Helium yang ingin memindahkan "kediamannya" ke jaringan Solana agar memiliki skalabilitas tinggi dan biaya jaringan yang lebih efisien.
Baca Juga: Pluang Pagi: Jelang Rilis Inflasi, Saham AS & Kripto Malah Bersemi! Kenapa?
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS CFD, serta lebih dari 140 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini