Selamat sore, Sobat Cuan! IHSG berhasil bertahan dari goncangan yang disebabkan oleh antisipasi perilisan data inflasi AS. Namun, bagaimana dengan aset kripto? Simak selengkapnya di Rangkuman Pasar berikut!
Nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mampu membuktikan ketangguhannya. Lihat saja, ia ditutup di level 7.254,46 poin pada Senin (12/9) alias menguat 0,16% dibanding perdagangan Jumat (9/9).
Namun, perjalanan sang indeks domestik terbilang bergelombang pada hari ini. Ia sempat mengawali perdagangan di zona hijau, dan bahkan sempat menyentuh 7.276 poin, sebelum akhirnya terjun ke zona merah. Untungnya, IHSG sukses rebound ke teritori positif menjelang akhir perdagangan.
Pelaku pasar tadinya sempat jaga jarak dengan pasar domestik lantaran menanti perilisan data inflasi AS pada Selasa (13/9). Mereka takut, data inflasi tersebut bakal direspons bank sentral AS dengan mengerek suku bunga acuannya jika inflasi tersebut berada di atas ekspektasi.
Namun, pelaku pasar kemudian menyadari bahwa ekonomi Indonesia sejatinya masih cukup kuat dalam menghadapi badai kenaikan suku bunga acuan AS. Lihat saja, Indonesia masih sukses membukukan pertumbuhan ekonomi 5,44% secara tahunan di kuartal II 2022. Selain itu, Indonesia pun mencatat surplus perdagangan dalam dua tahun terakhir.
Nah, berkaca pada fakta-fakta tersebut, pelaku pasar pun kemudian memilih untuk kembali optimistis ke pasar modal tanah air.
Di samping itu, pelemahan nilai Dolar AS juga menjadi momentum bagi pelaku pasar untuk menyerbu bursa domestik. Sekadar informasi, nilai indeks Dolar AS pada pukul 15.30 WIB berada di 107,9 atau meleleh 0,97% dibanding sehari sebelumnya.
Baca Juga: Pluang Pagi: Aset Kripto Masih 'Rebahan' Mengawali Pekan
Sementara itu, pergerakan aset kripto sore hari ini terbilang bervariasi. Melansir Coinmarketcap pukul 15.22 WIB, terdapat enam dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar yang mendarat di zona hijau dalam sehari terakhir.
Memang, melihat tabel di atas, terdapat beberapa aset kripto yang jadi juara namun ada juga yang terlihat menjadi jongos.
Salah satu yang berjaya adalah Bitcoin (BTC). Secara teknikal, nilainya berhasil tumbuh setelah pelaku pasar getol ingin membawa sang raja aset kripto tersebut menembus level resistance US$21.000 per keping.
Di samping itu, pelaku pasar juga memanfaatkan pelemahan nilai Dolar AS untuk memasuki pasar kripto. Sekadar informasi, pelaku pasar tentu akan menukarkan aset greenback miliknya ke pasar kripto jika daya tarik Dolar AS terlihat memudar.
Namun, beberapa analis menilai bahwa penguatan BTC hari ini hanya bersifat technical rally semata. Pasalnya, aset kripto lainnya tak memperlihatkan raut serupa. Sehingga, ada kemungkinan harga BTC bisa kembali terkoreksi.
Apalagi, sentimen makroekonomi juga terbilang sedang tak kondusif. Ya, pelaku pasar sejatinya tengah menanti perilisan data inflasi AS Agustus yang sedianya dirilis Selasa (13/9).
Sejauh ini, analis meramal tingkat inflasi AS pada Agustus mencapai 8,1% secara tahunan. Jika realisasi inflasi berada di atas angka tersebut, maka pelaku pasar perlu hati-hati. Pasalnya, ada kemungkinan The Fed akan meresponsnya dengan kenaikan suku bunga acuan kencang di bulan-bulan berikutnya.
Baca Juga: Pasar Sepekan: Sentimen Makroekonomi Bikin Galau, Tapi Market Tetap Menghijau!
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS CFD, serta lebih dari 140 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini