Selamat sore, Sobat Cuan! IHSG dan aset kripto tampak lesu pada hari Jumat (16/9) sore setelah keduanya terdampak asumsi sikap hawkish dari The Fed. Seperti apa kabar-kabar tersebut? Yuk, simak Rangkuman Pasar berikut!
Nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus melepaskan tahta all time high nya pada perdagangan hari Jumat (16/9). Ia undur diri ke level 7.168,87 poin alias melemah -1.87% dibanding kemarin.
Sang indeks domestik harus pasrah mengikuti arus dimana seluruh bursa regional tertelan di zona merah.
Pelemahan pada hari ini sejatinya sudah diantisipasi pasar dimana hari ini adalah hari indeks MSCI melakukan rebalancing pada IHSG. Lihat saja, beberapa perusahaan berkapitalisasi jumbo seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT GoTo Gojek Indonesia Tbk (GOTO) harus terseret lebih dalam pada akhir sesi. Pengurangan kepemilikan ini pun tampak wajar dan sudah diantisipasi pasar mengingat valuasi dari beberapa saham yang berada di indeks MSCI sudah diatas langit. Dampak dari rebalancing ini pun cukup fantastis dimana transaksi harian yang biasanya berkisar di Rp11-13 Triliun melejit ke Rp26 Triliun. Hal ini dikarenakan 17 saham yang terdaftar di indeks MSCI untuk Indonesia yang biasanya hanya 4 saham saja.
Selain itu, harga komoditas yang terkoreksi cukup dalam seperti minyak mentah, nickel dan gas alam membuat performa saham komoditas terjatuh. Perlu diingat bahwa Indonesia adalah negara yang mayoritas bergerak pada komoditas. Jika suatu harga komoditas terkoreksi cukup tajam, maka IHSG akan berpeluang besar untuk terkoreksi. Saham komoditas seperti PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) harus terkoreksi sebesar -2,8% dan -3,2%. Terdapat pula PT Medco Energi Indonesia Tbk (MEDC) yang bergerak pada sektor migas harus terkoreksi sebesar -3,5% pada hari ini.
Baca Juga: Pluang Pagi: Ekonomi Kurang Bergairah, Pasar AS dan Kripto Lanjut Bertingkah
Setali tiga uang, aset kripto masih harus tertekan pada Jumat sore. Melansir Coinmarketcap pukul 14.30 WIB, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar masih betah di zona merah dalam 24 jam terakhir.
Secara umum, pelaku pasar sejatinya tengah mengantisipasi pengumuman atas suku bunga AS yang akan diumumkan pada pekan depan. Sehingga, mereka pun berupaya jaga jarak dengan pasar aset berisiko sampai pengumuman itu berlangsung. Hal ini terlihat dari volume jual beli aset kripto pada siang ini yang tampak tenang-tenang saja.
Meskipun adanya perlawanan pada Pagi hari tadi, Bitcoin dan rekan-rekannya tampak harus menyerah saat melihat indeks Dolar AS yang perkasa. Disaat artikel ini ditulis, indeks Dolar AS (DXY) tercatat di level 110.21 atau meningkat 0,4% dibandingkan penutupan hari Kamis (15/9) kemarin. Seperti yang kita tahu, aset kripto memiliki korelasi terbalik dengan Dolar AS.
Selain dari sentimen Dolar AS yang kian menguat, terdapat sentimen terbaru yang baru saja diangkat oleh publik. Hal ini mengenai mekanisme Proof-of-Work yang diadopsi oleh BTC. Seperti yang kita tahu, Ethereum (ETH) baru saja menyelesaikan proses The Merge yang membuat dirinya menjadi lebih "hijau" dibandingkan sebelumnya. Untuk saat ini, informasi mengenai konsumsi energi yang diadopsi cara mining BTC menjadi perbincangan hangat.
Pasca berhasilnya The Merge, pelaku pasar sekarang sedang mencerna hasil yang sangat menarik dimana hanya 2 alamat saja yang berhasil memvalidasi 293 blocks pada Ethereum PoS chain post-Merge. Angka ini merepresentasikan 45.18% dari seluruh node yang ada. Dengan data terakhir ini, dilema pasar sekarang berada pada ketakutan akan tersentralisasinya rantai Ethereum POS. Menurut beberapa pengamat, kekhawatiran atas tersentralisasinya akan berdampak pada ekosistem ETH.
Baca Juga: Pluang Insight: Apakah Kutukan 'Septembear' di Pasar Kripto Akan Terulang Tahun Ini?
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS CFD, serta lebih dari 140 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini