Harga emas di pasar spot pada hari ini, Kamis (19/5) pukul 8.30 WIB, melemah 0,12% ke US$1.867,63 per ons. Pelemahan juga terjadi di pasar COMEX sebesar 0,82% ke US$1.866 per ons.
Harga emas hari ini gagal menyentuh level US$1.900, meski harganya sempat menyentuh US$1.881 per ons pada Rabu (18/5) malam.
Kali ini, biang kerok pelemahan harga emas didorong oleh kenaikan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS. Pada Kamis pagi, yield obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun ada di posisi 1,66%, naik dibandingkan 1,64% sehari sebelumnya.
Kenaikan imbal hasil obligasi AS akan membuat orang-orang berbondong menyerbu instrumen tersebut. Alhasil, investor pun mulai melepas emas, dan menyebabkan harganya turun. Penjelasan lengkap tentang hubungan harga emas dan yield obligasi pemerintah bisa dibaca di artikel berikut.
Baca juga: Sikap The Fed Jadi Penentu Utama Harga Emas Masih Hari Ini
Penekan utama harga logam mulia adalah perilisan risalah rapat (minutes of meeting) bank sentral AS, The Fed, pada Rabu waktu setempat. Ternyata, rangkuman tersebut menyatakan bahwa The Fed memang tengah mempertimbangkan kembali pengetatan kebijakan moneter jika memang pertumbuhan ekonomi AS cukup kencang.
Salah satu kebijakan yang berencana “diketatkan” adalah kebijakan operasi pasar terbuka. Yakni, kebijakan di mana The Fed akan menjadi penyerap utama obligasi negara sebesar US$120 miliar per bulan demi menambah suplai uang beredar di masyarakat. Tujuannya, adalah untuk meningkatkan daya beli dan mendorong ekspansi usaha.
Risalah rapat ini akhirnya bikin investor waswas. Sebab, bisa jadi The Fed nantinya juga mempertimbangkan kenaikan suku bunga acuan dalam merespons tingkat inflasi yang kencang di jangka menengah.
Ketakutan atas inflasi sebelumnya sudah melanda pasar modal, di mana investor khawatir bahwa hal itu bisa memotivasi The Fed untuk menaikkan suku bunga acuan. Penjelasan lengkap tentang pengaruh inflasi dan suku bunga acuan terhadap pasar saham bisa dibaca di sini.
Meski demikian, terdapat pula sentimen positif lain yang mampu mengerek harga emas. Yakni, beralihnya perhatian investor institusi dari Bitcoin ke logam mulia.
Seperti diketahui, Rabu merupakan hari yang kejam bagi Bitcoin. Harganya turun 30% setelah tiga regulator jasa keuangan China mengatakan bahwa insititusi finansial dan perusahaan jasa pembayaran di negara tersebut tidak boleh menyediakan jasa terkait aset kripto.
Namun, di sisi lain, aksi jual besar-besaran di pasar Bitcoin ternyata menjadi berkah bagi emas. Dalam memonya pada Rabu, tim analis JPMorgan mengatakan bahwa investor institusi sejatinya tengah kembali menggenggam emas sebagai aset pelindung kekayaan.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini