Harga emas di pasar spot pada hari ini, Rabu (19/5) pukul 8.30 WIB, melemah tipis 0,05% ke US$1.866,98 per ons. Namun, harga emas di pasar COMEX justru menguat 0,02% ke US$1.868,3 per ons.
Meski sempat melemah tipis, logam mulia masih mempertahankan posisi tingginya sejak awal pekan ini. Bahkan, harga emas sempat menembus titik tertingginya dalam empat bulan terakhir di US$1.871 per ons kemarin.
Sentimen utama harga emas hari ini masih serupa dengan pekan kemarin. Yakni, runtuhnya dominasi dua musuh bebuyutan emas: nilai dolar AS dan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS.
Pada hari ini, nilai indeks dolar AS longsor dari posisi 90,13 ke 89,18 pada hari ini. Melemahnya nilai dolar AS akan membuat harga emas menjadi lebih murah bagi investor yang jarang bertransaksi menggunakan dolar AS. Akibatnya, permintaan emas kian menanjak dan mengerek harganya.
Sementara itu, tingkat imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun pagi ini berada di titik 1,64 atau stagnan dengan posisi kemarin. Namun, angka ini turun cukup signifikan dibanding pekan lalu yang hampir menyentuh 1,7%.
Menurunnya imbal hasil obligasi AS akan menjauhkan investor dari instrumen tersebut. Akibatnya, mereka beralih ke instrumen investasi lain. Salah satunya adalah emas.
Baca juga: Ketakutan Inflasi Bawa Harga Emas Terbang Mendekati US$1.900
Harga emas melemah tipis hari ini disebabkan oleh antisipasi investor atas perilisan catatan rapat (minutes of meeting) The Fed pada 27 hingga 28 April lalu. Adapun, catatan tersebut akan diterbitkan pada hari ini.
Investor sangat menanti pengumuman ini lantaran bisa memberi petunjuk soal kebijakan suku bunga acuan ke depan. Apalagi, setelah data menunjukkan bahwa tingkat inflasi tahunan pada April menyentuh 2,4%, atau laju terkencang sejak 12 tahun silam.
Namun, investor boleh sedikit bernapas lega. Sebab, The Fed telah berulang kali mengatakan tidak berniat menaikkan suku bunga acuan kecuali inflasi sudah menyentuh 2%. Apalagi menurut mereka, inflasi yang terjadi bisa bersifat sangat sementara.
Urungnya rencana The Fed untuk menaikkan suku bunga acuan diperkirakan tidak akan mengerek imbal hasil obligasi. Sehingga, harga emas untuk sementara diprediksi masih bisa lepas landas. Adapun hubungan antara harga emas dan yield obligasi pemerintah AS bisa dibaca di artikel ini.
Baca juga: Buruknya Data Ritel AS Bawa Harga Emas ke Titik Tertinggi 3 Bulan Terakhir
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini