Harga emas di pasar spot pada hari ini, Senin (28/6) pukul 08.30 WIB, melemah 0,44% ke US$1.773,68 per ons. Pelemahan juga terjadi di pasar COMEX sebesar 0,03% ke US$1.777,2 per ons.
Pelemahan harga logam mulia hari ini disebabkan oleh menguatnya dua musuh bebuyutan emas, yakni tingkat imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) dan nilai dolar AS.
Pagi hari ini, tingkat yield obligasi AS bertenor 10 tahun berada di level 1,53%, atau menguat tipis dibanding akhir pekan 1,5%. Kondisi ini bikin investor melupakan emas dan kembali ke obligasi pemerintah AS mengingat tingkat imbal hasilnya sedang beranjak.
Sementara itu, nilai indeks dolar AS pada pagi ini berada di titik 91,86, atau naik dibanding akhir pekan lalu yakni 91,78. Menguatnya nilai dolar AS akan membuat harga emas relatif lebih mahal bagi investor yang menggenggam emas. Sehingga, permintaan emas akan melemah.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini Stagnan Akibat Sikap Plin Plan The Fed
Harga logam mulia stagnan setelah data pengeluaran konsumsi Amerika Serikat pada Mei terbilang stagnan. Data Personal Consumption Expenditure (PCE) yang dirilis bank sentral AS The Fed pada Mei di angka 0,5%, atau melandai dibanding bulan sebelumnya 0,7%.
Melandainya data PCE mengindikasikan bahwa tingkat inflasi mungkin tidak akan begitu kencang. Sehingga, pelaku pasar bisa berharap bahwa The Fed tidak akan meresponsnya dengan menaikkan suku bunga acuannya.
Namun, pelaku pasar sejatinya masih menerka-nerka langkah The Fed. Apalagi, setelah pejabat bank sentral AS itu tak satu suara terkait kebijakan moneternya ke depan.
Pada Selasa (22/6), Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa bank sentral AS tidak akan menaikkan suku bunga acuan dalam waktu dekat berdasarkan data-data inflasi terbaru. Selain itu, Powell menyebut The Fed masih akan memberlakukan kebijakan pro-pertumbuhan ekonomi dan mendukung pemulihan pasar tenaga kerja.
Namun, dua hari setelahnya, dua pejabat The Fed mengatakan bahwa inflasi AS di jangka pendek bisa melesat lebih tinggi dari perkiraan.
Tak hanya soal kenaikan suku bunga, pejabat The Fed pun terpecah belah soal periode yang tepat untuk melancarkan kebijakan tapering.
Pada Senin pekan lalu, dua pejabat The Fed mendukung langkah pengetatan kebijakan stimulus moneter lebih awal. Sementara itu, satu pejabat lainnya mengatakan bahwa pengetatan kebijakan tersebut “masih sangat jauh”.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini Stagnan Seiring Investor Mencerna Langkah The Fed
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini