Trading saham adalah kegiatan yang menguntungkan namun berisiko tinggi. Ketahui cara memulai trading saham bagi investor awam di sini!
Trading saham adalah kegiatan mencari cuan dengan kegiatan membeli dan menjual saham-saham yang tersedia bagi publik dalam rentang waktu yang pendek. Pelakunya, atau kerap disebut trader, umumnya bisa mendulang keuntungan dengan memanfaatkan pergerakan harga saham. Dengan kata lain, kegiatan ini bisa memberikan keuntungan pelakunya asal ia bisa menjual saham miliknya dengan nilai lebih tinggi dari harga belinya.
Kegiatan ini cukup populer untuk mendulang cuan instan di pasar modal. Pasalnya, harga saham bisa bergerak, bahkan berfluktuasi dengan kencang, hanya dalam hitungan detik saja.
Namun, jika pelakunya tak bisa memperkirakan waktu yang tepat untuk masuk atau keluar dari pasar, maka hanya rugi yang bakal ia dapatkan dari trading saham. Malahan, ia bisa menderita rugi bernilai jumbo jika harga saham yang digenggamnya runtuh drastis.
Atas alasan tersebut, maka bisa dibilang bahwa kegiatan trading saham memiliki risiko yang cukup tinggi. Hal ini pun sejalan dengan ungkapan di pasar modal bahwa potensi cuan tinggi selalu dibarengi dengan risiko yang tinggi pula (high risk high return).
Oleh karenanya, mereka yang tertarik nyemplung ke kancah trading saham harus punya bekal mumpuni terlebih dulu. Upaya tersebut pun akan terasa lebih berat bagi trader pemula. Pasalnya, selain harus punya bekal yang mumpuni dari segi ilmu investasi, mereka juga harus memahami "medan" yang bakal mereka geluti.
Namun, Sobat Cuan trader pemula tak perlu khawatir. Sebab, Pluang sebelumnya telah memberi petunjuk mengenai memulai trading saham. Nah, kini, Pluang akan memberikanmu 10 hal lain yang perlu kamu pertimbangkan sebelum trading melalui artikel berikut!
Cuan yang menjanjikan memang gampang menarik minat Sobat Cuan untuk melakukan trading saham. Kendati demikian, ada baiknya kamu tidak terburu-buru melakukannya karena kamu harus mengetahui kondisi pasar modal dan mengenal instrumen trading yang kamu pilih.
Dengan demikian, sebelum melakukan trading, kamu bisa mengobservasi dan mempelajari terlebih dulu mengenai apa itu saham dan apa saja penyebab naik-turunnya harga saham. Jika kamu merasa sudah punya kemampuan cukup terkait hal tersebut, maka tidak ada salahnya kamu mulai "mencicip" sensasi kegiatan trading.
Kamu harus menentukan tujuan keuanganmu dalam trading. Dengan kata lain, kamu harus mengetahui apa yang ingin kamu capai melalui trading saham. Sehingga, nantinya kamu bisa menentukan secara presisi anggaran yang bakal kamu gunakan untuk trading, waktu yang tepat untuk keluar dari pasar, dan menentukan frekuensi trading-mu.
Jika kamu melakukan trading tanpa tujuan, maka kamu nantinya bisa melakukan trading secara serampangan. Kondisi tersebut hanya akan menuntunmu untuk menentukan keputusan yang salah dan berujung pada kerugian. Ingat, trading adalah kegiatan berisiko tinggi, sehingga ada baiknya kamu harus memitigasi risikonya sejak awal.
Trader, baik yang sudah kawakan maupun pemula, sepertinya sepakat bahwa modal adalah faktor utama dalam melakukan trading saham. Hanya saja, trader pemula kerap kesulitan dalam menentukan alokasi dana yang tepat untuk memulainya.
Nah, terkait hal tersebut, Sobat Cuan sejatinya bisa melancarkan beberapa trik berikut!
Pertama, kamu bisa menentukan modal trading berdasarkan besaran uang yang kamu iklaskan jika rencana trading-mu gagal total alias rugi sepenuhnya. Sebagai contoh, jika kamu memiliki uang Rp5 juta dan siap merelakan seluruh uang itu jika aktivitas trading-mu merugi, maka tidak ada salahnya kamu menaruh modal awal dulu sebesar Rp5 juta.
Tetapi, selain itu, kamu bisa memilih opsi kedua yakni memulai trading dengan modal kecil terlebih dulu. Namun pertanyaannya, bagaimana menentukan besar-kecilnya modal yang perlu kamu gelontorkan sebelum memulai trading?
Sobat Cuan mungkin ingat dengan teori perencanaan keuangan 50-30-20, yaitu teori di mana kamu bisa menyisihkan 50% penghasilan bulananmu untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan. Nah, dalam hal ini, kamu bisa menggunakan 30% dari penghasilan bulananmu, yang dialokasikan untuk memenuhi keinginanmu, sebagai ambang batas tertinggi dari modal trading-mu.
Sebagai contoh, anggap saja kamu memiliki penghasilan sebesar Rp10 juta. Maka, nilai modal trading paling besar setiap bulan yang bisa kamu gunakan adalah Rp3 juta. Namun, hal itu dengan asumsi bahwa kamu mungkin tidak bisa memenuhi keinginanmu yang lain.
Hanya saja, apapun keputusanmu dalam menentukan jumlah modal trading, hal terpenting adalah jangan pernah menggunakan dana kebutuhanmu sebagai modal trading!
Setelah itu, kamu tinggal menentukan seperti apa tipe gaya trading pilihanmu. Sebagai contoh, jika kamu berencana fokus trading saham, maka kamu bisa memilih untuk menjadi day trader, yakni trader yang memiliki rentang waktu trading sehari saja. Dengan kata lain, kamu bisa menjual sahammu di hari yang sama setelah kamu membelinya.
Namun, jika kamu berencana untuk tidak terlalu aktif trading, maka kamu bisa menjadi position trader alias trader yang mengeruk cuan dari volatilitas harga saham di rentang jangka waktu menengah.
Apapun pilihan tipe gaya tradingmu, kamu harus memilihnya berdasarkan profil risiko dan tujuan trading-mu ya, Sobat Cuan!
Terkadang, salah satu alasan trader menuai kegagalan dalam trading adalah ketidakmampuan untuk memilih saham andalannya. Hal tersebut bisa jadi disebabkan oleh sikap sang trader yang "latah" mengikuti trader lain atau murni karena kelalaiannya.
Nah, untuk mencegah situasi tersebut, Sobat Cuan jangan berharap mencari jalan keluar yang instan. Pasalnya, memilih saham jagoanmu membutuhkan waktu dan upaya yang banyak. Sebagai contoh, kamu perlu mengetahui aspek fundamental saham tersebut. Di samping itu, kamu juga perlu banyak membaca berita dan mengantisipasi peristiwa yang berkaitan dengan saham tersebut seperti perilisan laporan keuangan.
Sebagai tips singkat, Sobat Cuan disarankan menghindari trading saham-saham receh alias penny stocks. Alasannya, saham-saham jenis ini biasanya terbilang kurang likuid sehingga kesempatanmu untuk panen cuan dari situ pun terbatas. Kendati demikian, kamu tetap dipersilakan untuk trading jenis saham tersebut asal sudah melakukan riset yang mumpuni.
Selain mempelajari aspek fundamental saham, ada baiknya kamu juga mengerti sedikit demi sedikit mengenai analisis teknikal. Sebab, di dalam trading, analisis ini dianggap lebih bermanfaat ketimbang analisis fundamental.
Lantas, bagaimana langkah awal untuk belajar analisis teknikal? Tak perlu khawatir, Sobat Cuan! Pluang telah menyediakan seri akademi Analisis Teknikal 101 yang bisa kamu simak untuk mempertajam pemahaman dasar analisis teknikalmu!
Seperti yang disebutkan di atas, trading adalah kegiatan berisiko tinggi. Sehingga, kamu harus sebisa mungkin melakukan serangkaian upaya demi membatasi kerugianmu.
Nah, salah satu langkah simpel yang bisa dilakukan trading pemula adalah memasang titik Stop Loss. Yakni, sebuah titik maksimal di mana kamu masih bisa menoleransi jumlah kerugian yang terjadi pada satu sesi trading.
Menentukan Stop Loss dianggap krusial karena bisa menghindarimu dari stres. Pasalnya, kamu sudah mengetahui seberapa besar kerugian yang bisa kamu relakan sejak awal.
Apakah kamu terjebak rugi trading di titik Stop Loss? Tak usah panik berlebihan, Sobat Cuan!
Dalam kegiatan trading, untung-rugi merupakan hal lumrah. Bahkan, secara realistis, setiap trader pun tak bisa mendulang cuan trading saham secara terus-menerus. Nah, oleh karenanya, yang perlu kamu perhatikan adalah bagaimana kamu bisa belajar dari situasi tersebut.
Secara ideal, kamu seharusnya bisa menerima rugi jika kamu mengikuti langkah-langkah sebelumnya. Bekal tersebut sepatutnya tak membuatmu jadi patah arang dan akhirnya menyerah dalam melakukan trading.
Gejolak emosi datang setiap saat ketika kamu melakukan trading. Misalnya, jika kamu ketiban untung, maka kamu tergugah untuk menambah posisi trading-mu.
Begitu pun ketika kamu buntung dalam trading. Kamu kemungkinan besar akan bergegas menjual sahammu dan beralih membeli saham lain yang dianggap punya potensi cuan lebih baik.
Dalam hal ini, kamu lumrah saja mengikuti intuisimu. Tapi, semuanya harus tergantung dengan alasan logis dan informasi yang memadai. Ingat, jangan pernah tergesa-gesa mengambil keputusan untuk sesuatu yang berisiko sangat tinggi!
Sebagai kiat menghindari emosi dalam trading, kamu mungkin bisa memasang ekspektasimu sejak awal dan bersikap realistis. Kamu mungkin akan meraup untung besar hari ini, tapi, di saat yang sama, kamu juga berpotensi mendera kerugian.
Terlebih, tidak ada satu pun yang bisa memprediksi fluktuasi harga saham secara tepat. Sehingga, untuk apa terlalu pusing memikirkan sesuatu yang bersifat tidak pasti, bukan?
Kini, kamu sudah mengetahui mengenai langkah-langkah yang perlu dipertimbangkan sebelum trading saham. Langkah berikutnya adalah memilih aplikasi trading terbaik untukmu. Bahkan, akan lebih baik jika aplikasi tersebut juga bisa digunakan dengan praktis.
Nah, dalam hal ini, tak ada salahnya kamu menggunakan Pluang! Di Pluang, kamu bisa melakukan trading puluhan saham AS berkualitas secara praktis dan aman. Apalagi, aplikasi Pluang juga dilengkapi dengan hasil analisis teknikal dan fundamental yang bisa membantumu untuk menentukan keputusan trading!
Sudah siap merasakan serunya trading pertamamu? Ayo, trading di aplikasi Pluang sekarang!
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS, serta ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Referensi: Investopedia, Nerdwallet
Bagikan artikel ini