Apa itu obligasi pemerintah? Obligasi pemerintah adalah jaminan utang yang diterbitkan oleh pemerintah untuk mendukung pengeluaran dan kewajiban pemerintah. Simak selengkapnya tentang apa itu obligasi pemerintah.
Dengan menerbitkan obligasi, pemerintah bertanggung jawab atas pembayaran bunga berkala yang disebut pembayaran kupon.
Jadi, apa itu obligasi pemerintah di pandangan umum? Obligasi pemerintah kerap dianggap sebagai investasi berisiko rendah karena didukung oleh pemerintah yang menerbitkannya.
Obligasi pemerintah atau utang negara diterbitkan pemerintah untuk mengumpulkan uang guna mendanai proyek atau operasi sehari-hari. Departemen Keuangan AS menjual obligasi yang diterbitkan selama lelang sepanjang tahun.
Beberapa obligasi treasury diperdagangkan di pasar sekunder. Investor perorangan, bekerja dengan lembaga keuangan atau broker, dapat membeli dan menjual obligasi yang diterbitkan sebelumnya melalui pasar ini.
Baca juga: Fokus Investasi di Obligasi? Ini 4 Strategi Jitu untuk Mengelola Portofoliomu
Obligasi pemerintah dengan suku bunga tetap dapat memiliki risiko suku bunga. Ini terjadi ketika suku bunga naik dan investor memegang obligasi dengan suku bunga tetap dengan pembayaran lebih rendah dibandingkan pasar.
Selain itu, hanya obligasi tertentu yang mengikuti inflasi, yang merupakan ukuran kenaikan harga. Jika obligasi pemerintah suku bunga tetap membayar 2% per tahun, dan harga perekonomian naik 1,5%, investor hanya memperoleh 0,5% secara riil.
Pemerintah daerah juga dapat menerbitkan obligasi untuk mendanai proyek seperti infrastruktur. Ini dikenal sebagai obligasi daerah, dan sering membawa keuntungan pajak tertentu bagi investor.
Departemen Keuangan AS hampir mendekati status bebas risiko untuk obligasi pemerintah yang mereka keluarkan. Profil berisiko rendah ini karena pemerintah penerbit mendukung obligasi.
Obligasi dari Departemen Keuangan AS adalah salah satu yang paling aman di seluruh dunia. Sementara obligasi yang dikeluarkan negara lain mungkin memiliki tingkat risiko lebih besar.
Karena sifatnya yang hampir bebas risiko, pelaku pasar dan analis menggunakan Treasury sebagai patokan dalam membandingkan risiko yang terkait dengan sekuritas. Obligasi negara 10 tahun juga digunakan sebagai patokan dan pedoman suku bunga pada produk pinjaman.
Lantaran risiko yang rendah, Departemen Keuangan AS cenderung menawarkan tingkat pengembalian lebih rendah dibandingkan dengan ekuitas dan obligasi korporasi.
Baca juga: Dibayangi Covid-19, Bagaimana Nasib Fluktuasi Pasar Obligasi di Indonesia?
Seperti semua investasi, obligasi pemerintah memberikan manfaat dan kerugian bagi pemegangnya. Sisi baiknya, sekuritas utang ini cenderung mengembalikan aliran pendapatan bunga yang stabil.
Namun, pengembalian ini biasanya lebih rendah daripada produk lain di pasar karena tingkat risiko yang terlibat dalam investasi mereka berkurang.
Pasar obligasi AS sangat likuid, sehingga memungkinkan pemegangnya untuk menjualnya kembali di pasar obligasi sekunder dengan mudah. Bahkan ada ETF dan reksadana yang memfokuskan investasinya pada obligasi Treasury.
Obligasi dengan suku bunga tetap mungkin tertinggal selama periode peningkatan inflasi atau kenaikan suku bunga pasar. Selain itu, ada risiko lebih besar dalam kebanyakan obligasi asing. Ini menyangkut perubahan nilai mata uang hingga risiko gagal bayar yang lebih tinggi.
Departemen Keuangan AS menawarkan obligasi seri EE dan obligasi tabungan seri I. Obligasi dijual dengan nilai nominal dan memiliki tingkat bunga tetap. Untuk obligasi yang ditahan selama 20 tahun, akan mencapai nominalnya dan efektif berlipat ganda.
Sementara itu, treasury notes (T-notes) adalah obligasi pemerintah jangka menengah yang jatuh tempo dalam dua, tiga, lima, atau 10 tahun yang memberikan pengembalian kupon tetap. T-notes biasanya memiliki nilai nominal USD 1.000. Namun, jatuh tempo dua atau tiga tahun memiliki nilai nominal USD 5.000. Meski imbal hasil berubah setiap hari, imbal hasil 10-tahun ditutup pada 2,406% pada 31 Maret 2019.
Ada pula obligasi pemerintah bernama obligasi T-Bonds. Ini adalah obligasi jangka panjang dengan jatuh tempo 10 hingga 30 tahun. T-bonds memberikan pembayaran bunga atau kupon setengah tahunan dan memiliki nominal USD 1.000. Imbal hasil Treasury 30 tahun ditutup pada 2,817% pada 31 Maret 2019.
Sementara itu, sekuritas yang dilindungi dari inflasi, yakni Treasury Inflation-Protected Securities (TIPS) adalah obligasi yang diindeks ke inflasi. Obligasi jenis ini melindungi investor dari efek buruk kenaikan harga. Nilai par (pokok) meningkat seiring inflasi dan menurun dengan deflasi, mengikuti Indeks Harga Konsumen.
Poinnya, obligasi pemerintah dapat memberikan kombinasi keamanan yang cukup besar dan keuntungan yang relatif tinggi. Namun, investor perlu menyadari bahwa pemerintah terkadang tidak memiliki kemampuan untuk membayar kembali utangnya.
Download aplikasi Pluang di Google Play Store atau App Store untuk membeli emas digital dan S&P 500 index futures dengan harga paling kompetitif di pasaran! Selisih harga jual-beli terendah dan tanpa biaya tersembunyi apapun.
Untuk produk investasi emas, kamu bisa menarik emas fisik dalam bentuk logam mulia Antam dengan kadar 999,9 mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi dalam kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS seperti Apple, Facebook, Netflix, Nike, dan lainnya.
Investasi kamu aman karena disimpan dan dijamin oleh Kliring Berjangka Indonesia (BUMN). Produk investasi di Pluang dikelola oleh PT PG Berjangka yang sudah berlisensi dan diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI). Segera download Pluang dan nikmati keuntungannya!
Sumber: Investopedia
Bagikan artikel ini