Market order adalah permintaan investor, biasanya dilakukan melalui broker atau layanan broker. Umumnya, market order berbentuk pembelian atau penjualan sekuritas.
Layanan broker akan memilihkan harga terbaik yang tersedia di pasar bagi investor yang melakukan penawaran. Secara luas, permintaan ini dianggap sebagai cara tercepat dan paling handal untuk melakukan perdagangan.
Perintah atau permintaan investor yang berupa market order ini berfokus pada jual-beli sekuritas. Market order sangat cocok untuk sekuritas volume tinggi. Misalnya saham berkapitalisasi besar, komoditas berjangka, atau ETF.
Seorang trader akan mengeksekusi perintah pasar ketika ingin membeli dengan harga yang diminta atau menjual dengan harga penawaran.
Market order dianggap sebagai operasi yang paling dasar dari semua pesanan investor. Ini berarti bahwa market order adalah proses yang melibatkan eksekusi secepat mungkin pada harga yang diminta saat itu juga oleh investor.
Baca juga: Apa Itu Limit Order?
Layanan broker pada umumnya menyertakan aplikasi trading dengan tombol beli/jual untuk menerima market order dari investor. Tombol-tombol ini biasanya berguna untuk menjalankan perintah (market order).
Dalam kebanyakan kasus, perintah ini dikenakan komisi terendah dari semua jenis pesanan (order). Ini lantaran hanya dibutuhkan sedikit proses yang dilakukan oleh broker bagi permintaan investor jenis ini.
Lantas, kapan investor perlu menggunakan perintah jenis ini? Perintah ini sangat cocok untuk sekuritas yang diperdagangkan dalam volume sangat tinggi. Misalnya saham kapitalisasi besar, komoditas berjangka, atau ETF.
Investor, misalnya, dapat menggunakan perintah market order untuk melakukan pesanan E-mini S&P atau saham seperti Microsoft yang cenderung dipenuhi sangat cepat dan tanpa kendala berarti.
Ada cerita berbeda untuk saham dengan float rendah dan/atau volume harian rata-rata sangat sedikit. Saham-saham ini diperdagangkan dengan harga sangat tipis. Dalam situasi ini, bid-ask spread cenderung melebar.
Akibatnya, market order terkadang diisi dengan lambat untuk sekuritas tertentu. Dan seringkali ini terjadi pada harga yang tidak terduga dan menyebabkan pembengkakan biaya perdagangan.
Ketika trader mengeksekusi pesanan pasar, maka ia bersedia membeli dengan harga yang diminta atau menjual dengan harga penawaran. Jika ini dilakukan, maka investor perlu melihat lebih teliti selisih bid-ask ketika ia menempatkan penawaran.
Baca juga: Newbie di Bursa Saham? Ini 4 Cara Aman Berinvestasi bagi Pemula
Market order adalah proses jual beli yang paling dasar. Pembatasan order memungkinkan investor untuk memiliki kendali lebih besar atas tawaran atau harga jual.
Jika pun investor melakukan pesanan pasar, maka ini perlu dilakukan dengan menetapkan jumlah harga pembelian maksimum yang dapat diterima atau harga penjualan minimum.
Limit order perlu untuk perdagangan sekuritas dengan selisih harga tipis, atau sangat fluktuatif, atau dengan bid-ask spread yang lebar.
Katakanlah harga bid-ask untuk saham Excellent Industries masing-masing adalah US$ 18,50 dan US$ 20, dengan 100 saham tersedia di permintaan. Jika trader menempatkan pesanan pasar untuk membeli 500 saham, 100 saham pertama akan dieksekusi pada US$ 20.
Pada 400 saham berikutnya, proses ini akan mengisi harga permintaan terbaik untuk penjual berikutnya. Jika saham itu lantas diperdagangkan dengan selisih harga sangat tipis, 400 saham itu mungkin akan dieksekusi pada US$ 22 atau lebih. Pada proses inilah tepatnya limit order untuk sekuritas dapat dipilih.
Dalam situasi itu, pesanan pasar diisi dengan harga yang ditentukan oleh pasar sebagai lawan dari oder limit atau melakukan stop, yang memberi trader lebih banyak kendali.
Menggunakan market order terkadang dapat menyebabkan biaya yang tidak diinginkan, dan dalam beberapa kasus, biaya tersebut bisa sangat signifikan.
Download aplikasi Pluang di Google Play Store atau App Store untuk membeli emas digital dan S&P 500 index futures dengan harga paling kompetitif di pasaran! Selisih harga jual-beli terendah dan tanpa biaya tersembunyi apapun.
Untuk produk investasi emas, kamu bisa menarik emas fisik dalam bentuk logam mulia Antam dengan kadar 999,9 mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi dalam kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS seperti Apple, Facebook, Netflix, Nike, dan lainnya.
Investasi kamu aman karena disimpan dan dijamin oleh Kliring Berjangka Indonesia (BUMN). Produk investasi di Pluang dikelola oleh PT PG Berjangka yang sudah berlisensi dan diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI). Segera download Pluang dan nikmati keuntungannya!
Sumber: Investopedia
Bagikan artikel ini