FUD adalah istilah investasi populer yang menggambarkan kepanikan pasar. Ketahui lebih lanjut mengenai FUD di sini!
FUD adalah singkatan dari fear, uncertainty, dan doubt. Dengan kata lain, istilah ini mencerminkan kepanikan pasar yang disebabkan akibat ketakutan, ketidakpastian, dan keragu-raguan.
FUD adalah sentimen negatif yang muncul di benak pelaku pasar. Pada kondisi ini, emosi pelaku pasar berkecamuk sehingga mereka terkesan "ugal-ugalan" dalam melakukan trading, membeli, atau menggenggam aset yang mereka miliki.
Sebagian pelaku pasar memang menyerah dengan sentimen FUD, tetapi sebagian lainnya justru tak terpengaruh dengan sentimen tersebut. Adapun tindakan pelaku pasar dalam melawan sentimen FUD umumnya disebut HODL, yang merupakan kependekan dari Holding on for Dear Life.
Lebih lanjut, istilah ini awalnya digunakan dalam investasi aset kripto. Namun belakangan, penggunaan istilah ini pun meluas ke investasi lainnya, utamanya saham.
Baca Juga: Tips Berdamai dengan FOMO Agar Tak Panic Selling & Buying Aset Kripto
Sentimen FUD timbul dari berbagai peristiwa. Lantas, apa saja peristiwa-peristiwa di pasar yang bisa memicu kepanikan pelaku pasar?
Trader atau investor langsung dilanda kepanikan ekstrem ketika harga sebuah aset terjun bebas. Dalam kondisi ini, mereka langsung berpikir bahwa kinerja pasar aset secara keseluruhan akan runtuh setelahnya dan membuat mereka boncos. Akibatnya, mereka pun enggan melakukan aksi beli dan memilih melancarkan aksi "cuci gudang".
Sebagai contoh, siapa yang masih ingat dengan drama kejatuhan nilai Luna Classic (LUNC) pada Mei 2022? Kejadian itu membuat pelaku pasar cemas bahwa rontoknya nilai LUNC akan "menular" ke harga aset kripto lainnya. Alhasil, pelaku pasar pun marak melakukan aksi jual dan membuat kapitalisasi pasar kripto ambles.
Aksi jual tersebut kemudian ikut menurunkan permintaan aset kripto dan mengancam kondisi likuiditas platform exchange kripto. Tak heran jika kemudian peristiwa tersebut ikut menggoyahkan stabilitas platform berbasis aset kripto.
Penyebab FUD lainnya adalah merebaknya aksi scam, peretasan, dan pelanggaran keamanan di dalam jaringan kripto. Dalam situasi ini, pelaku pasar merasa bahwa situasi pasar sedang tidak aman dan berisiko tinggi. Karena kepercayaan pelaku pasar turun, mereka pun memilih melancarkan aksi jual besar-besaran.
Dalam jagat kripto, misalnya, FUD yang bersumber dari scam umumnya timbul dari aktivitas seperti penawaran koin perdana (Initial Coin Offering) bodong. Sementara itu, FUD juga bisa muncul dari kasus peretasan jaringan blockchain yang menimbulkan kerugian jumbo.
Memang, terkadang FUD yang muncul dari aksi scam atau peretasan muncul dari rumor atau isu yang belum bisa dipastikan kebenarannya. Namun, tetap saja, pelaku pasar kerap kali keburu terpengaruh dengan hal tersebut.
Kehadiran regulasi pemerintah juga bisa menjadi pangkal FUD. Jika terdapat peraturan yang terkesan menghambat perkembangan harga suatu aset, maka pelaku pasar bisa berpikir bahwa aset yang mereka genggam menjadi tak berharga. Akibatnya, mereka condong melakukan aksi jual daripada menahannya.
Sebagai contoh, Kolombia pada 2014 lalu pernah melarang transaksi Bitcoin (BTC). Hal itu membuat pelaku pasar khawatir bahwa adopsi BTC akan mandek. Sehingga, mereka pun akhirnya melakukan aksi jual besar-besaran pada saat itu.
Runtuhnya reputasi pasar juga bisa menjadi sumber sentimen FUD. Rusaknya kredibilitas pasar dipengaruhi oleh berbagai hal, mulai dari komentar miring dari pejabat negara hingga skandal yang menyangkut suatu aset tertentu. Bahkan, reputasi pasar juga bisa hancur gara-gara kabar burung yang belum terkonfirmasi.
Baca Juga: Panik Akibat The Fed? Simak Cara Tenang Investasi S&P 500 Saat Cuaca Mendung!
Meski terdengar menyeramkan, sentimen FUD sejatinya bisa disikapi secara kepala dingin oleh investor atau trader. Lantas, bagaimana pelaku pasar seharusnya menghadapi FUD?
Demi menghindari FUD, pelaku pasar sejatinya bisa membatasi diri untuk membaca dan menyimak kabar negatif dan tak terkonfirmasi yang beredar.
Sebagai gantinya, mereka sebaiknya mengonsumsi informasi dari sumber kredibel dan melakukan konfirmasi atas kabar yang beredar sesering mungkin. Hal ini ditujukan agar menghindari pelaku pasar dari menentukan keputusan berdasarkan emosi sesaat.
Pelaku pasar juga bisa meninjau kembali strategi investasinya untuk menghindari drama FUD dan tidak memikirkannya semalam suntuk.
Sebagai contoh, jika saat ini pasar kripto tengah dilanda kepanikan, maka pelaku pasar bisa mempertimbangkan untuk mengalokasikan mayoritas portofolionya di aset yang lebih aman. Mereka bisa kembali masuk ke pasar kripto jika kecemasan sudah mulai mereda.
Namun, pelaku pasar harus meninjau kembali strategi ini berbasiskan pengetahuan dan informasi baru yang terkonfirmasi. Intinya, jangan malas untuk melakukan riset mandiri!
Emosi pelaku pasar memang terombang-ambing saat FUD. Akibatnya, mereka cenderung mengikuti keputusan orang lain ketimbang mengikuti kata hati.
Oleh karenanya, pelaku pasar disarankan untuk tetap tenang ketika FUD melanda. Alih-alih mengikuti keputusan orang lain, pelaku pasar sebaiknya memikirkan daftar alasan yang solid untuk menjual atau menahan asetnya ketika kepanikan merebak.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS, serta lebih dari 140 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Sumber: Nerdwallet, Coinrivet
Bagikan artikel ini