Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Kamus

Close Position
shareIcon

Close Position

3988  dilihat·Waktu baca: 3 menit
shareIcon
Close Position

Apa itu Close Position? Close position adalah Menutup posisi mengacu pada pelaksanaan transaksi keamanan yang merupakan kebalikan dari posisi terbuka, sehingga membatalkannya dan menghilangkan eksposur awal. Menutup posisi panjang dalam sekuritas akan membutuhkan penjualan. Sementara menutup posisi pendek dalam sekuritas akan melibatkan pembelian kembali. Mengambil posisi offset dalam swap juga sangat umum untuk menghilangkan eksposur sebelum jatuh tempo.

Close Position juga dikenal sebagai “position squaring”.

Memahami Close Position

Saat perdagangan dan investor bertransaksi di pasar, mereka membuka dan menutup posisi. Posisi awal yang diambil investor atas sekuritas adalah posisi terbuka, dan ini bisa berupa mengambil posisi panjang atau posisi pendek pada aset.

Untuk keluar dari posisi tersebut, perlu ditutup. Menutup posisi mengambil tindakan berlawanan yang membuka posisi pada awalnya. Seorang investor yang membeli saham Microsoft (MSFT), misalnya, memegang sekuritas di rekeningnya.

Baca juga: Apa Itu Margin Call?

Saat menjual sahamnya, dia menutup posisi long di MSFT. Selisih antara harga saat posisi dalam sekuritas dibuka dan harga saat ditutup menunjukkan laba atau rugi kotor pada posisi sekuritas itu.

Posisi dapat ditutup karena sejumlah alasan, untuk mengambil untung atau membendung kerugian, mengurangi eksposur, menghasilkan uang tunai, dan sebagainya. Seorang investor yang ingin mengimbangi kewajiban pajak capital gain-nya, misalnya, akan menutup posisinya dengan jaminan yang hilang agar untuk menyadari atau memanen kerugian.

Jangka waktu antara pembukaan dan penutupan posisi dalam sekuritas menunjukkan periode penyimpanan sekuritas. Periode kepemilikan ini dapat sangat bervariasi, tergantung pada preferensi investor dan jenis keamanan.

Baca: Selain Saham Apple, Ini 10 Saham Terbesar Milik Warren Buffett!

Contoh dalam Perdagangan

Misalnya, pedagang harian umumnya menutup posisi perdagangan pada hari yang sama ketika mereka dibuka, sementara investor jangka panjang dapat menutup posisi panjang di saham blue-chip bertahun-tahun setelah posisi pertama kali dibuka.

Investor mungkin tidak perlu memulai posisi penutupan untuk sekuritas yang memiliki tanggal jatuh tempo atau kadaluwarsa yang terbatas, seperti obligasi dan opsi. Dalam kasus seperti itu, posisi penutupan secara otomatis dihasilkan pada saat obligasi jatuh tempo atau opsi berakhir.

Sementara sebagian besar posisi penutupan dilakukan atas kebijaksanaan investor, posisi terkadang ditutup tanpa sengaja atau dengan paksa. Misalnya, posisi panjang di saham yang disimpan di akun margin dapat ditutup oleh perusahaan pialang jika saham menurun tajam. Dan investor tidak dapat memasukkan margin tambahan yang diperlukan. Demikian juga, posisi pendek dapat dikenakan buy-in jika terjadi tekanan pendek.

Baca juga: Belajar Investasi Saham? Intip Yuk Simulasi Trading hingga Strategi Kelola Saham

Posisi tutup mungkin sebagian atau penuh. Jika sekuritas tidak likuid, investor mungkin tidak dapat menutup semua posisinya sekaligus pada harga batas yang ditentukan. Juga seorang investor mungkin dengan sengaja menutup hanya sebagian dari posisinya.

Misalnya, seorang pedagang crypto yang memiliki posisi terbuka pada tiga XBT (token untuk Bitcoin), dapat menutup posisinya hanya dengan satu token. Untuk melakukan ini, dia akan memasukkan perintah jual untuk satu XBT, meninggalkannya dengan dua posisi terbuka di cryptocurrency.

Kesimpulan Utama

  • Menutup posisi mengacu pada penutupan transaksi dengan mengambil posisi berlawanan. Dalam penjualan pendek, ini berarti membeli saham sementara posisi panjang memerlukan penjualan saham untuk mendapatkan keuntungan.
  • Posisi tutup umumnya diprakarsai oleh pedagang tetapi, dalam beberapa kasus, mungkin juga ditutup oleh perusahaan pialang jika kondisi tertentu terpenuhi.

Contoh Close Position

Misalkan seorang investor telah mengambil posisi long di saham ABC dan mengharapkan harganya naik 1,5 kali dari tanggal investasinya. Investor akan menutup investasinya setelah harga mencapai level yang diinginkan dengan menjual saham.

Baca juga: Mulai Investasi Saham? Begini Cara & Syarat Buka Rekening Mandiri Sekuritas Online Trading

Diversifikasikan Portofoliomu dengan Investasi Emas Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk membeli emas digital dengan harga paling kompetitif di pasaran! Selisih harga jual-beli terendah dan tanpa biaya tersembunyi apapun. Emas yang kamu beli aman karena disimpan di Kliring Berjangka Indonesia (BUMN), produk emas Pluang dikelola oleh PT PG Berjangka yang sudah terlisensi dan diawasi oleh BAPPEBTI. Kamu juga bisa menarik fisik emasnya dalam bentuk logam mulia Antam dengan kadar 999.9 mulai dari kepingan 1 gram hingga 100 gram!

Sumber: Investopedia

Baca juga:

Apa Itu Margin Call?

Belajar Investasi Saham? Intip Yuk Simulasi Trading hingga Strategi Kelola Saham

Mulai Investasi Saham? Begini Cara & Syarat Buka Rekening Mandiri Sekuritas Online Trading

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Galih Gumelar

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait

Non-Fungible Token (NFT)

Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1