BlackRock akan segera menerbitkan hasil kinerja Q1 2024 mereka pada tanggal 12 April mendatang. Sebelum sobat cuan mulai memutuskan untuk mengoleksi sahamnya, yuk simak ulasan mengenai BlackRock terlebih dahulu di bawah ini!
Blackrock, Inc. (BLK) adalah adalah perusahaan investasi multinasional Amerika yang berbasis di New York City. Didirikan pada tahun 1988, awalnya sebagai pengelola aset manajemen risiko dan pendapatan tetap, BlackRock adalah pengelola aset terbesar di dunia, dengan aset kelolaan senilai US$10 triliun per Desember 2023.
BlackRock beroperasi secara global dengan 70 kantor di 30 negara dan memiliki sekitar 19,800 karyawan, serta melayani klien di lebih dari 100 negara,. Bersama dengan Vanguard dan State Street, BlackRock dianggap sebagai salah satu dari tiga besar pengelola dana indeks (index fund) yang mendominasi Amerika.
Sebagai perusahaan manajemen investasi kelas dunia, BlackRock melayani klien di hampir seluruh negara di dunia. Namun pada saat ini, mayoritas klien mereka berasal dari Amerika dengan proporsi klien lebih dari 60% dari total keseluruhan.
Proporsi Aset Kelolaan BlackRock
(Sumber: BlackRock)
BlackRock melayani berbagai macam jenis profil klien mulai dari individual dan keluarga, penasehat keuangan, pendidikan dan organisasi non profit, dana pensiun, perusahaan asuransi, hingga pemerintahan.
Total jumlah aset kelolaan dari BlackRock telah bertumbuh cukup signifikan dimana dari 1,31 triliun US dollar pada tahun 2008 menjadi US$10 triliun pada 2023 atau tumbuh lebih dari 600% dalam kurun waktu tersebut. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor yang besar terhadap manajemen BlackRock yang juga turut menjadikannya sebagai perusahaan manajemen investasi terbesar di dunia.
Aset Kelolaan BlackRock (2008 - 2023)*
(Sumber: Statista)
*angka dalam triliun dolar Amerika
Sebagai perbandingan, total aset kelolaan manajer investasi di seluruh dunia pada tahun 2022 menyentuh angka US$98 triliun. Jika pada tahun yang sama BlackRock memiliki aset kelolaan sebesar US$8,59 triliun, berarti BlackRock telah mewakili hampir 10% proporsi total aset kelolaan di seluruh dunia.
Total Aset Kelolaan Global (2005 - 2022)*
Sumber: Statista
*angka dalam triliun dolar Amerika
BlackRock mencatatkan performa terbaiknya pada tahun 2021, namun akibat kelesuan ekonomi global, performa Blackrock menurun cukup tajam. Tercatat pertumbuhan EBITDA BlackRock -22.26% dan Laba Bersih BlackRock -12.25% sepanjang 2021 ke 2022. Namun begitu, 2023 menjadi periode dimana BlackRock berhasil menunjukkan tanda - tanda pemulihan dimana EBITDA BlackRock berhasil tumbuh 9,35% dan Net Incomenya tumbuh 6,26%, melampaui ekspektasi analis di angka 3,7% untuk Net Income
Sumber: Bloomberg, 2024
Pada awal tahun 2024, BlackRock melakukan akuisisi terhadap manajer investasi infrastrukstur terbesar di dunia, Global Infrastructure Partners (GIP). Akuisisi tersebut bernilai US$12,5 miliar dan memantapkan BlackRock untuk memiliki total aset kelolaan infrastruktur US$150 miliar, gabungan dari US$100 miliar aset kelolaan GIP dan US$50 miliar platform infrastruktur BlackRock. Transaksi ini diperkirakan akan selesai pada Q3 2024.
Gerakan menuju dekarbonisasi dan keamanan energi di berbagai belahan dunia menjadi alasan BlackRock melaksanakan kesepakatan tersebut. Larry Fink, CEO dan Chairman BlackRock menyatakan bahwa ekspansi infrastruktur fisik dan digital akan terus meningkat seiring dengan upaya pemerintah di seluruh dunia untuk meningkatkan kapasitas industri dalam negeri, meningkatkan kemandirian energi, dan mempercepat produksi onshore dan near-shore di berbagai sektor penting.
Sektor infrastruktur saat ini bernilai US$1 triliun dan menjadi area fokus bagi BlackRock. Termasuk dalam industri alternatif, Blackrock berupaya memanfaatkan peningkatan permintaan yang pesat terhadap investasi jangka panjang pada dekarbonisasi, keamanan energi, serta jaringan listrik melalui penetrasi signifikan terhdap sektor ini. Para analis memperkirakan bahwa permintaan akan semakin meningkat karena investor ritel akan mengikuti jejak BlackRock.
BlackRock turut berpartisipasi dalam revolusi keuangan digital melalui tokenisasi aset. Mereka terlibat dalam tokenisasi pasar uang (money market fund) di Ethereum. Hal ini memberikan pesan yang sangat jelas bagi dunia keuangan mengenai kegunaan blockchain dalam mendukung opsi pembayaran baru untuk alat keuangan konvensional.
Pada bulan Maret 2024, BlackRock meluncurkan BUILD atau BlackRock USD Institutional Digital Liquidity Fund pada jaringan Ethereum, dana tertokenisasi pertama mereka. Melalui token BUILD, investor dapat memperoleh bunga dalam US$. Animo peluncuran token ini menuai ketertarikan yang tinggi dari para investor. Bahkan dalam minggu pertamanya, token ini berhasil menghimpun total deposit dana US$245 juta.
Strategi digital BlackRock sangat berfokus pada tokenisasi aset dunia nyata atau real world assets. Organisasi ini bertujuan untuk memberdayakan investor blockchain dan kripto dengan platform yang kuat untuk menghasilkan keuntungan investasi. Seperti yang disebutkan oleh Robert Mitchnick, Head of Digital Assets BlackRock, melalui token BUILD, investor dapat memiliki peluang untuk mendapatkan keuntungan yang signifikan dengan melaksanakan perdagangan serta penerbitan kepemilikan.
Dana yang dihimpun melalui token BUILD akan disimpan pada T-Bills, repurchase agreements, dan kas. Token BUILD juga akan menghasilkan dividen yang akan dibagikan pada investor secara harian.
Secara teknikal, Saham BlackRock telah menembus resisten di kisaran harga US$780 setelah semenjak Februari 2022 hingga Desember 2023 mengalami sideways pada kisaran harga US$580 - US$780. Bahkan di titik terendahnya, harga saham BlackRock sempat menyentuh harga US$505. Saat ini, harga saham BlackRock berada pada harga US$792.05 per lembar sahampada 5 April 2024 dan berpotensi melanjutkan kenaikannya hingga titik resisten selanjutnya di kisaran harga US$960.
Sumber: TradingView
Namun perlu diperhatikan bahwa tidak ada analisa yang 100% berhasil karena ada kemungkinan bahwa breakout tersebut termasuk false breakout yang mengakibatkan harga saham BlackRock kembali terjun ke area di bawah resistan US$780.
Sebagai perusahaan keuangan terbesar di dunia, BlackRock tercatat beberapa kali melampaui ekspektasi analis. Sebagai contoh pada Q4 2023, analis memprediksi laba bersih BlackRock sebesar US$1,3 miliar dimana realisasinya adalah sebesar US$1,45 miliar, lebih tinggi 9% dibanding perkiraan. Aset kelolaan BlackRock juga tumbuh 16% dibanding tahun 2022.
Secara historis, Blackrock berhasil membukukan rata-rata pertumbuhan pendapatan 5% secara tahunan dalam enam tahun terakhir. Adapun pada 2023, Blackrock membukukan pendapatan US$17,8 miliar, turun tipis 0,08% dari tahun sebelumnya.
(Sumber: BlackRock)
Laba BlackRock bisa dibilang menunjukkan tren yang positif. Pada 2023, perusahaan berhasil membukukan keuntungan US$5.1 miliar atau meningkat 6,26% dari tahun sebelumnya meski pendapatannya bisa dibilang turun tipis. Hal ini menunjukan efisiensi kinerja yang ditorehkan oleh BlackRock sepanjang 2023.
(Sumber: BlackRock)
Pluang beranggapan, perusahaan akan memperoleh pertumbuhan pendapatan hingga mencapai US$22,47 miliar atau tumbuh sekitar 26% hingga 2025.
Sumber: Bloomberg, 2024, diolah
Sementara itu, keuntungan diprediksi akan mencapai US$6,82 miliar atau meningkat 24% dari keuntungannya saat ini pada periode yang sama.
Sumber: Bloomberg, 2024, diolah
Berdasarkan konsensus Bloomberg, rata-rata valuasi saham Blackrock dalam lima tahun terakhir jika ditinjau dari rasio laba per harga saham (Price-to-Earning Ratio atau rasio P/E) adalah 18,4x P/E dengan harga wajar saham US$771.26
Valuasi Blackrock saat ini berada di 18,9x P/E dengan harga saham US$792.09 per lembar pada 5 April 2024, yang mengindikasikan bahwa harga saham Blackrock sedang lebih mahal jika dibanding rata-rata lima tahunnya.
Namun, melihat potensi dari BlackRock sendiri, Pluang memprediksi bahwa valuasi wajar Blackrock sejatinya berada di 23,89x P/E, yang artinya masih ada potensi upside sebesar 13,9% bagi saham Blackrock dari titik saat ini. Selain itu, analis juga menyematkan rating BUY bagi saham Blackrock.
BlackRock adalah salah satu perusahaan terbesar di dunia. Namun, dalam berinvestasi, tentunya ada saja risiko yang menyertai
Berikut beberapa risiko yang wajib kamu ketahui sebelum berinvestasi di saham BLK!
Bagikan artikel ini