Sobat Cuan investor saham AS tentu merasa bingung ketika melihat perbedaan nilai nominal portofolio yang tertera di dua tampilan antarmuka (interface) dalam menu portofolio di aplikasi Pluang. Dengan kata lain, nilai portofoliomu di tab overview berbeda dengan yang tertera di tab holdings, seperti terlihat pada tangkapan layar berikut.

Tak hanya itu saja, Sobat Cuan mungkin juga menemukan perbedaan nilai portofolio antara menu portofoliomu dengan menu halaman utama (homepage) di aplikasi Pluang, seperti terlihat di tampilan berikut.

Nah, perbedaan tersebut pasti membuat Sobat Cuan bingung dalam mengetahui nilai portofolio saham AS-mu yang sebenarnya. Hal itu pun dipertanyakan YouTuber sekaligus anggota Pluang Plus Leonard Hartono melalui kanal Youtube-nya, The Overpost, beberapa waktu lalu. Pada salah satu videonya, Leon membahas mengenai inkonsistensi jumlah nominal portofolio saham AS miliknya di aplikasi Pluang dan menyertakan beberapa bukti dalam bentuk tangkapan layar.

Sekilas, diskrepansi angka portofolio tersebut memang terlihat janggal. Namun, Pluang memiliki penjelasan atas situasi yang dimaksud.

Pertama, perbedaan angka antara tab Overview dan Holding di menu portofolio muncul akibat pergerakan harga saham dan valuta asing yang terjadi secara real-time. Bahkan, kedua faktor itu bisa berubah cepat dalam satuan milidetik saja. Akibatnya, angka yang ditampilkan bisa berubah dengan kilat jika pengguna berpindah dari satu tab ke tab lainnya.

Kedua, perbedaan nominal portofolio antara halaman homepage dan menu portofolio terjadi akibat kalkulasi yang berbeda di antara keduanya. Nilai portofolio di homepage telah mengikutsertakan keuntungan atau kerugian valuta asing. Sementara itu, nominal yang muncul di menu portofolio tidak mencakup faktor tersebut.

Sekadar informasi, kerugian valuta asing timbul lantaran saham AS dibeli menggunakan Dolar AS, sementara nilai portofolio di aplikasi Pluang tercatat dalam denominasi Rupiah. Kerugian tersebut muncul ketika nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dolar AS saat ini lebih kuat dibanding kurs yang digunakan saat transaksi pembelian saham berlangsung.

Sebagai contoh, anggap saja tuan A berinvestasi satu lembar saham Apple senilai US$100 saat nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS di Rp15.000 per Dolar AS pada tanggal 7 Januari 2023. Akibatnya, jika dikonversi ke dalam mata uang Rupiah, maka nilai saham tersebut tercatat sebesar Rp1,5 juta.

Namun, pada 10 Januari 2023, kurs Rupiah terhadap Dolar AS tercatat sebesar Rp13.000 per Dolar AS. Nah, akibat fluktuasi nilai tukar tersebut, nilai portofolio saham Apple Tuan A dalam denominasi Rupiah turun Rp200.000 menjadi Rp1,3 juta. Dalam aplikasi Pluang, penurunan tersebut terlihat pada menu homepage namun tidak muncul pada menu portofolio.

Pluang mengakui bahwa penjelasan atas perbedaan nominal itu kurang tersosialisasikan dengan baik kepada pengguna, sehingga hal tersebut seperti terlihat janggal secara kasat mata. 

Untuk mencegah kebingungan ini terulang di masa depan, Pluang berencana untuk tidak lagi menampilkan keuntungan dan kerugian valuta asing di halaman homepage. Di samping itu, Pluang akan melakukan beberapa perbaikan tampilan aplikasi, misalnya menggunakan harga update non-real time di halaman Portofolio seperti terdapat di halaman Trading, demi mengurangi kegelisahan pengguna.

Jika Sobat Cuan memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai cara membaca portofolio aset, maka kamu bisa menyimak penjelasan lengkapnya di artikel berikut. Selain itu, kamu bisa menghubungi layanan 24 jam Pluang Care melalui menu live-chat, email di tanya@pluang.com atau hotline di (021) 8063 0065 pada hari Senin s/d Jumat pukul 09.00 - 18.00 WIB.

Pluang memastikan akan menindaklanjuti seluruh keluhan yang dialami pengguna. Jika Sobat Cuan mengalami penanganan kasus yang kurang memadai ke depan, maka kamu bisa mengirimkan email langsung kepada jajaran direksi Pluang di alamat sos@pluang.com agar penanganan masalah bisa dilakukan lebih cepat.