Apa yang menentukan nilai mata uang kripto? Nah, Sobat Cuan mungkin masih penasaran apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi harga cryptocurrency. Yuk kita bahas bersama di artikel ini!
Teknologi di balik cryptocurrency memainkan peran yang sangat besar. Mata uang yang terdesentralisasi ini memang dikenal tahan terhadap sensor dan intervensi pemerintah. Sehingga, mungkin intervensi mereka tidak dapat mempengaruhi harga aset kripto.
Namun, ternyata banyak hal yang dinilai mempengaruhi harga cryptocurrency. Dari mulai masalah teknologi dan keamanan, sampai adopsi penggunaan serta pergerakan mata uang fiat. Berikut beberapa di antaranya!
Bagian penting dari teknologi aset kriptonya ini adalah keamanannya. Sifat digital dari cryptocurrency menyiratkan bahwa mungkin ada bug dalam pengkodean.
Misalnya, kontrak cerdas atau smart contract berbasis Ethereum untuk dana investasi digital yang disebut DAO, memiliki bug yang akhirnya dieksploitasi oleh peretas yang mencuri koin senilai lebih dari US$30 juta.
Untuk memperbaiki masalah ini, perubahan dalam blockchain Ethereum telah didiskusikan. Beberapa di komunitas Ethereum setuju bahwa itu akan memperbaiki masalah, tetapi yang lain tidak ingin mengubah kode sebagai masalah prinsip, dan takut itu akan mempengaruhi kredibilitas Ethereum.
Baca juga: Mengenal Metode Analisis Fundamental Aset Kripto
Ethereum akhirnya dibagi menjadi dua versi: Ethereum (yang memiliki kode baru) dan Ethereum Classic (kode asli). Keduanya masih dapat diperdagangkan dan setiap orang yang memiliki koin pada saat itu menerima versi yang baru dan yang klasik.
Peristiwa semacam itu disebut fork dan dapat berdampak besar pada harga jika tidak algoritma konsensus tidak berjalan antara penambang dan peserta lain dalam jaringan.
Perlu diketahui bahwa jumlah node adalah indikator yang baik dari nilai dan harga cryptocurrency. Jumlah node adalah ukuran berapa banyak dompet aktif di jaringan yang ada yang dapat dicari di internet atau beranda jaringan.
Untuk menganalisis apakah suatu mata uang memiliki harga yang wajar atau tidak, seseorang dapat mencari jumlah node dan kapitalisasi pasar total dari cryptocurrency. Setelah itu, ia kemudian membandingkan kedua indikator tersebut dengan cryptocurrency lainnya.
Ini adalah salah satu cara untuk mengetahui apakah koin sudah overbought atau jenuh beli. Jumlah node juga menunjukkan seberapa kuat komunitas cryptocurrency. Semakin banyak node, semakin kuat komunitasnya. Hal ini penting untuk diketahui agar dapat menghitung peluang cryptocurrency dalam mengatasi krisis.
Berkat bursa cryptocurrency besar, kegunaannya pun kini meningkat secara dramatis. Itulah sebabnya terdapat peningkatan yang sangat besar dalam kapitalisasi pasar selama beberapa tahun terakhir.
Karena peningkatan popularitas dan adopsi yang kian marak oleh institusi, maka semakin banyak juga pemerintah dan negara yang mencoba mencari tahu bagaimana mereka dapat menerapkannya. Semua alasan ini juga menjadi pendorong dasar untuk kenaikan harga cryptocurrency.
Baca juga: Alasan Pentingnya Diversifikasi Investasi Aset Kripto di Saat Pasar Loyo
Pasokan dan permintaan adalah faktor besar yang menentukan nilai apa pun yang dapat diperdagangkan, termasuk cryptocurrency. Jika lebih banyak orang mencoba membeli Bitcoin, sementara yang lain bersedia menjualnya, maka harganya akan naik, dan sebaliknya. Dan karena pasokan banyak cryptocurrency terbatas, popularitas yang meningkat telah menaikkan harga.
Namun, jika koin menghadapi skandal seperti serangan peretasan yang serius, atau koin baru dikenal sebagai scam (penipuan), maka permintaannya bisa turun dengan cepat, bahkan sangat cepat.
Akibatnya, efek domino dapat terjadi. Harga mata uang kripto kemudian bisa turun lebih cepat, karena banyak pedagang dan penambang ingin mengambil keuntungan yang telah mereka hasilkan.
Peristiwa semacam itu juga dapat dialami lebih dari satu cryptocurrency tunggal. Misalnya, penurunan harga Bitcoin telah berkali-kali menyebabkan koreksi seluruh pasar cryptocurrency.
Jika suatu cryptocurrency memperoleh adopsi massal, nilainya bisa meroket. Hal ini karena jumlah total sebagian besar cryptocurrency terbatas, dan peningkatan permintaan menyebabkan kenaikan harga secara langsung.
Tetapi faktor-faktor apa yang masih diperlukan agar cryptocurrency benar-benar diadopsi secara massal?
Salah satunya adalah penerapan cryptocurrency dalam situasi dunia nyata, yaitu jumlah tempat yang menerimanya sebagai alat pembayaran.
Jika cryptocurrency memiliki kasus penggunaan dalam kehidupan sehari-hari seperti mata uang fiat hari ini, maka akan berada dalam posisi yang sangat baik untuk mungkin memainkan peran penting di masa depan.
Jika harga mata uang fiat turun, maka harga Bitcoin akan naik sehubungan dengan pergerakan nilai mata uang itu. Namun, hal ini hanya akan berlaku di aset kripto yang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai atau Store of Value seperti Bitcoin. Sebab, Sobat Cuan akan bisa mendapatkan lebih banyak mata uang itu dengan Bitcoin kamu.
Fenomena ini dapat dilihat hari ini, karena FED, ECB dan bank sentral lainnya telah mencetak lebih banyak uang dan menjaga suku bunga rendah secara artifisial. Hasilnya, harga Bitcoin pun berkali-kali menyentuh puncak tertingginya tahun ini meski saat ini kondisinya tengah tiarap.
Biaya untuk memproduksi koin juga merupakan faktor yang menentukan nilai atau harga cryptocurrency. Bitcoin, misalnya, memiliki biaya produksi yang tinggi karena menggunakan tenaga listrik yang besar, seperti yang dijelaskan di artikel berikut.
Sumber daya dan energi yang telah digunakan dalam penambangan dapat dilihat sebagai alasan mengapa Bitcoin memiliki nilai. Hal ini termasuk biaya pembuatan perangkat keras khusus seperti CPU/GPU atau server serta sistem pendingin untuk perangkat keras tersebut.
Nah, seluruh faktor tersebut nantinya akan berdampak pada hash rate, yang ujungnya juga mempengaruhi suplai aset kripto. Penasaran apa itu hash rate? Yuk, simak di artikel berikut!
Baca juga: 4 Kesalahan Investasi Ethereum yang Sebaiknya Kamu Hindari
Selain itu, ada juga biaya energi yang signifikan yang diperlukan agar sistem ini dapat beroperasi. Penelitian telah menunjukkan bahwa biaya listrik penambangan Bitcoin berkisar antara US$400 juta hingga US$6,2 miliar per tahun!
Meskipun kelihatannya energi yang digunakan untuk menciptakan Bitcoin baru adalah pemborosan, itu masih satu-satunya cara untuk memberikan keamanan bagi pengguna.
Hal itu karena penambangan adalah alasan mengapa pemerintah tidak dapat menutup blockchain Bitcoin dengan mudah. Namun kini ada diskusi di antara programmer tentang bagaimana membuat proses lebih efisien.
Peluang intervensi lewat regulasi oleh pemerintah sangat tinggi setelah cryptocurrency masuk ke arus utama sistem keuangan. Sobat Cuan juga harus ingat bahwa peraturan ini dapat menyebabkan cryptocurrency menjadi lebih terpusat. Hal ini akan berdampak besar pada harga cryptocurrency.
Salah satu contohnya adalah rencana pengenaan pajak cryptocurrency di beberapa negara, seperti dijelaskan di artikel berikut. Setelah beberapa negara menggaungkan rencana kebijakan tersebut, harga aset kripto, termasuk BTC dan ETH, langsung tersungkur tak berdaya.
Kritikus mengatakan bahwa transaksi akan berkurang dan dikendalikan karena peraturan dan kurangnya keamanan yang mungkin dilihat pemerintah dalam cryptocurrency. Beberapa negara bahkan mungkin melarangnya, seperti yang telah ditunjukkan oleh Rusia dan China.
Baca juga: Apa Sih Keterkaitan Harga Bitcoin dan Altcoin? Yuk Simak di Sini!
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Sumber: Tradimo
Bagikan artikel ini