Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Blog

Simak 4 Indikator Analisis Teknikal Dasar Bagi Pemula Berikut!
shareIcon

Simak 4 Indikator Analisis Teknikal Dasar Bagi Pemula Berikut!

15 Jun 2021, 3:29 AM·READING_TIME
shareIcon
Kategori
Simak 4 Indikator Analisis Teknikal Dasar Bagi Pemula Berikut!

Trading tanpa memahami analisis teknikal yang paling pas buat kamu tentu bukan langkah yang bijak, Sobat Cuan! Selain bakal bikin kamu jadi korban pompom influencer, cuan kamu pun jadi tidak optimal.

Analisis teknikal pada dasarnya mudah dipahami dan dikombinasikan sesuai dengan gaya trading kamu. Setelah menemukan selera resiko dan tujuan investasi kamu, mempelajari dasar-dasar analisis teknikal adalah langkah awal yang baik untuk membanguh portofolio.

Supaya lebih mudah mengaplikasikannya, kamu perlu menyimak artikel ini ya, Sobat Cuan. Soalnya, kamu akan menemukan empat indikator teknikal dasar dan basic yang wajib kamu pahami kalau kamu ingin mengatur strategi trading!

4 Indikator Teknikal Dasar yang Penting Bagi Pemula

1. Analisis Teknikal dengan Moving Average

Contoh Moving Average 50 hari (MA-50). Sumber: Trading View

Salah satu indikator analisis teknikal terbaik yang paling banyak digunakan adalah Moving Average. Penjelasan lebih lanjut soal Moving Average bisa kamu baca di sini ya, Sobat Cuan! Tapi secara garis besar, indikator ini memberi informasi peluang trading dari tren pergerakan harga.

Moving average (MA) menggunakan data historis dalam kurun waktu tertentu untuk menebak pergerakan harga ke depan. Biasanya kurun yang digunakan adalah 20 hari terakhir, 50 hari terakhir dan 200 hari terakhir.

Kamu bisa mengukur harga rata-rata dari tren berdasarkan harga pembukaan, penutupan, tertinggi dan terendah. Jika harga berada di bawah garis MA artinya harga cenderung turun, sementara jika berada di atas MA berarti harga cenderung naik.

Terdapat tiga jenis MA yang dapat kamu gunakan, yakni Simple Moving Average, Weighted Moving Average dan Exponential Moving Average. Namun Simple Moving Average lebih umum dan lebih mudah penggunaannya. Sementara dua jenis lainnya memberi kamu informasi yang lebih luas.

Baca juga: Investasi Lagi Anjlok, Yuk Cari Cuan Lewat Short Selling! Ini Strateginya!

2. Relative Strength Index (RSI)

Contoh RSI. Sumber: Trading View

Metode ini diperkenalkan oleh J Welles Wilder di tahun 1978 melalui sebuah artikel di Future Magazine sebagai metode mengukur kekuatan relatif harga saham. Karenanya, RSI bisa membantu kamu menentukan momentum jual dan momentum beli.

Karena berguna menentukan momentum, RSI tidak hanya digunakan oleh trader melainkan juga oleh investor jangka menengah dan jangka panjang. Manfaatnya agar kamu bisa masuk ke pasar saat harga terendah dan tarik cuan saat harga terlalu tinggi.

Secara sederhana, RSI dipakai sebagai parameter osilator yang menunjukkan nilai dalam area kurva. Aturannya, kamu sebaiknya membeli saat nilai RSI berada di area oversold, atau di bawah nilai 30 dengan candlestick bullish. Lalu, kamu bisa menjualnya saat kurva masuk ke area overbought, atau di atas nilai 70, dengan candlestick bearish.

Meski begitu, kamu harus tetap mewaspadai kondisi gagal ayun atau ketika kurva tidak konsisten menunjukkan bullish dan bearish. Kamu bisa mematok posisi cut loss sedikit di atas titik swing loss terakhir untuk mewaspadai strategi kamu berbalik arah. Mudah bukan?

Nah, kalau kamu penasaran dengan RSI, simak lebih lanjut di artikel ini, ya!

Baca juga: Apa itu Analisis Fundamental Saham?

3. Analisis Teknikal dengan Slow Stochastic

Slow Stochastic. Sumber: Trading View

Mirip dengan RSI, stochastic adalah parameter osilator yang membantumu menentukan momentum jual dan beli. Bedanya, jika kurva RSI menggunakan 30/70, stochastic lebih konvensional yakni 20/80.

Perbedaan lainnya ialah stochastic memiliki dua garis indikator yakni %K dan %D. Secara sederhana, %K mengukur tingkat perubahan harga saat ini sementara %D merupakan Moving Average dari %K.

Kamu sebaiknya membeli saat %K memotong %D dari bawah ke atas dan menjual saat momentumnya terbalik.

Agar lebih akurat, kamu bisa mengonfirmasinya dengan melihat area overbought dan oversold. Jika persilangan bullish terjadi di area oversold, maka itulah peluang emas untuk kamu cuan dengan menjualnya saat persilangan bearish terjadi di area overbought.

4. Moving Average Convergence Divergence (MACD)

MACD. Sumber: Trading View

Di antara parameter osilator lainnya, MACD kerap disebut-sebut sebagai raja karena kompleksitasnya menentukan peluang cuan.

Penjelasan mengenai MACD bisa kamu baca di artikel ini, Sobat Cuan. Tapi prinsipnya, MACD membaca tren baru ketika garis MA dalam kurun yang lebih singkat berpapasan dengan MA dalam kurun yang lebih lambat.

Namun, tren tidak hanya dibaca dengan persilangan garis MA, melainkan juga dengan menggunakan histogram. Saat persilangan yang terjadi diikuti dengan histogram yang membesar mengindikasikan tren yang kuat. Jika persilangan itu diinisiasi oleh MA cepat ke bawah artinya adalah downtren, begitupun sebaliknya.

Kelemahan indikator MACD adalah momentum yang agak terlambat karena yang dibaca merupakan tren pergerakan. Meski begitu, MACD tetap disukai trader karena akurasinya yang baik.

Atur Strategi Sederhana dan Terapkan!

Setelah mengetahui indikator dan petunjuk sederhana penggunaannya, yang harus kamu lakukan adalah mengatur strategimu sendiri. Kamu harus tahu, di titik mana kamu harus stop loss atau cut loss dan sebesar apa target cuanmu.

Berpegang teguh pada strategi merupakan syarat mutlak sukses trading. Terkadang situasi pasar digerakkan oleh psikologis trader yang mudah terprovokasi. Jika kamu mengikutinya, provokasi pasar akan membuat rencanamu berantakan.

Tentukan strategi yang paling efektif, efisien dan sederhana agar dapat kamu ikuti dengan disiplin. Siap siap cuan, ya! Dan kalau kamu mau coba-coba cuan trading aset kripto seperti Bitcoin dan Ethereum, tidak ada salahnya lho mencicipinya di Pluang!

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Ditulis oleh
channel logo

Fathia Nurul Haq

Right baner

Fathia Nurul Haq

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
trading
Yuk, Simak Panduan Gunakan Bollinger Bands Untuk Trading Kripto!
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1