Pluang Pagi: Investor Manfaatkan Momentum, Laju Saham AS & Kripto Bikin Kagum

Indeks Saham AS

• Ketiga indeks saham AS kembali menampilkan performa gemilang pada Kamis (23/6). Nilai indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) tumbuh 0,64%, sementara nilai S&P 500 dan Nasdaq masing-masing loncat 0,95% dan 1,62%.
• Trio indeks Wall Street tampil gemilang setelah jenis saham defensif tampil cetar. Tengok saja, nilai sektor utilitas, layanan kesehatan, dan real estate di indeks S&P 500 kompak tumbuh lebih dari 2%.
• Hal ini terjadi setelah pelaku pasar mencari saham-saham yang cenderung aman dan menghasilkan dividen stabil di tengah ancaman resesi ekonomi.
• Kekhawatiran pelaku pasar atas resesi ekonomi kian menebal setelah Ketua The Fed Jerome Powell kembali menegaskan, otoritas moneter AS tersebut bakal terus melawan inflasi dengan kenaikan suku bunga acuan "tanpa syarat". Powell menyampaikan hal ini di hadapan Kongres AS kemarin.
• Selain ditopang saham defensif, performa indeks saham AS juga didorong oleh performa apik saham teknologi. Buktinya, nilai saham Apple dan Microsoft masing-masing lompat 2,2% dan 2,3% pada sesi perdagangan Kamis.

Baca juga: Pluang Pagi: Bos The Fed Bikin Komentar Ngeri, Saham AS & Kripto Mati Suri

Aset Kripto

• Aset kripto juga masih menampilkan kinerja apiknya di Jumat pagi. Melansir Coinmarketcap pukul 05.21 WIB, sembilan dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat melaju ke zona hijau dalam 24 jam terakhir.
• Bitcoin (BTC), contohnya, tumbuh 4,22% dalam 24 jam belakangan dan kini bertengger di US$20.811 per keping. Ether (ETH) malah membukukan pertumbuhan lebih fantastis yakni 7,35% dan kini bercokol di US$1.134 di waktu yang sama.
• Altcoin lainnya tak mau kalah pamer performa kinclongnya. Nilai Polkadot (DOT) dan XRP kompak tumbuh 2,7% dalam sehari terakhir. Kemudian, terdapat pula Cardano (ADA) dan Dogecoin (DOGE) yang nilainya sama-sama naik di atas 3% di saat bersamaan.
• Nasib lebih mujur dirasakan Solana (SOL) yang nilainya tumbuh 8,22% dalam sehari terakhir. Nilai Solana meningkat setelah jaringan mengumumkan tengah mengembangkan ponsel pintar berbasis Web3. Selain itu, raksasa exchange kripto Coinbase mengumumkan telah menambah dukungan bagi transaksi on-chain Solana dan Polygon.
• Secara umum, pelaku pasar kembali masuk ke pasar kripto setelah melihat kinerja pasar modal bersemi kembali. Mereka menganggap, sentimen investasi di pasar berisiko terbilang "baik-baik saja" untuk saat ini, sehingga mereka memutuskan untuk masuk ke pasar kripto meski masih malu-malu.
• Sementara itu, dari sisi teknikal, pelaku pasar ternyata melancarkan aksi buy the dip setelah indikator Mayer Multiple menunjukkan bahwa skornya berada 50% di bawah level Moving Average (MA) BTC selama 200 hari. terakhir Nah, pelaku pasar dipercaya bisa mendulang return yang oke jika melakukan buy the dip di level tersebut.
• Kendati demikian, pelaku pasar sejatinya masih dibayangi pertanyaan ihwal titik bottom aset kripto yang sebenarnya.
• Mereka berkaca pada kejadian BTC Crash pada 2013 dan 2017, di mana nilai sang raja aset kripto tersebut lunglai hingga 80% dari titik tertingginya di kedua kesempatan tersebut.
• Sementara itu, saat ini, BTC berada di kisaran US$20.000, atau "baru" jatuh sekitar 75% dari titik tertingginya US$68.000 akhir tahun lalu. Sehingga, tak heran jika pelaku pasar kemudian berekspektasi bahwa nilai BTC kali ini bisa terjatuh dengan persentase yang sama pada 2013 dan 2017.
• Adapun bintang utama pasar kripto hari ini adalah Thorchain (RUNE) yang nilainya loncat 20,92% dalam sehari terakhir. Terdapat pula nilai Storj (STORJ) yang tumbuh lebih bombastis 54,98% di waktu yang sama.

Emas

• Harga emas di pasar spot bertengger di US$1.822 per ons pada pukul 04.30 WIB, melemah dibanding kemarin yakni US$1.837 per ons.
• Nilai sang logam mulia kembali keok setelah musuh bebuyutannya, Dolar AS, menunjukkan keperkasaannya.
• Sekadar informasi, kenaikan nilai Dolar AS membuat harga emas menjadi relatif lebih mahal bagi pelaku pasar yang jarang bertransaksi menggunakan mata uang tersebut. Alhasil, permintaan emas pun melorot.
• Nilai Dolar AS menguat setelah Powell kembali menegaskan niatan The Fed untuk mengendalikan inflasi beramunisikan kenaikan suku bunga acuan.
• Untungnya, pelemahan harga emas tertahan oleh tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun yang pagi ini berada di level 3,08% alias hampir menyentuh titk terendahnya dalam dua pekan terakhir.
• Penurunan tingkat imbal hasil obligasi AS membuat opportunity cost investor dalam menggenggam emas menjadi murah. Sehingga, pelaku pasar akan kembali tergugah masuk ke pasar emas.

Baca juga: Rangkuman Pasar: Investor Lagi 'Ngadem' Sebentar, IHSG & Kripto Tampil Cetar

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS CFD, serta lebih dari 90 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!