Selamat pagi, Sobat Cuan! Indeks saham AS dan aset kripto masih belum pulih menjelang pertemuan The Fed. Selain itu, KNC sempat menghebohkan pasar kripto kemarin malam. Mengapa demikian? Yuk, simak ulasannya di Pluang Pagi!
Indeks Saham AS
- Nilai indeks saham Amerika Serikat (AS) tampak tertekean menutup sesi perdagangan Jumat (26/8). Nilai indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah 0,45%, sementara nilai indeks S&P 500 dan Nasdaq terjungkal lebih parah masing-masing 0,7% dan 0,9%. Pelemahan indeks S&P500 pun pada pekan ini menjadi pelemahan terburuknya sejak 17 Juni.
- Pelaku pasar enjauhi pasar modal setelah mencemaskan pengetatan kebijakan moneter bank sentral AS, The Fed, setelah pejabat otoritas moneter tersebut dianggap akan tetap mempertahankan sikap hawkish-nya pada pertemuan mendatang. Untuk saat ini, pelaku pasar telah melakukan aksi priced-in akan kenaikan suku bunga sebesar 75bps dengan ekspektasi suku bunga bertengger di 4,5% di bulan Maret 2023.
- Salah satu perusahaan logistik ternama, FedEx kehilangan nilai pasarnya sebesar US$11 miliar, menghapus kenaikannya selama 2 pekan setelah mencabut estimasi laba di tengah terpuruknya ekonomi.
- Hal ini berimbas dan membuat pelaku pasar ketakutan atas perlambatan laju ekonomi global. Lantas, FedEx mengungkapkan pelemahan terjadi terutama di Asia dan Eropa. Dengan keadaan ini, FedEx pun berupaya untuk memangkas biaya mereka, termasuk pemotongan jam kerja karyawan dan menutup sejumlah gerai mereka.
- Pasar perumahan AS menghadapi anomali statistik. Tingkat hutang properti yang lebih tinggi memperlambat pertumbuhan harga rumah, yang mengakibatkan lonjakan pasokan selama berbulan-bulan. Sekarang dibutuhkan 4,1 bulan untuk persediaan rumah yang ada di pasar untuk dapat terjual, naik dari rekor yang hanya butuh 2,1 bulan di bulan Januari.
Baca Juga: Pasar Sepekan: Makroekonomi Bikin Pusing, Pasar Mulai Terbanting
Aset Kripto
- Nasib mengenaskan juga dialami pasar kripto. Melansir Coinmarketcap pukul 08.36 WIB, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat terbenam di zona merah dalam 24 jam terakhir.
- Nilai Bitcoin (BTC), misalnya, melemah 3,1% ke US$19.423 per keping dalam sehari terakhir. Sementara itu, nilai Ether (ETH) loyo 7,9% ke US$1.341 di saat bersamaan.
- Altcoin lain pun tak kalah apes. Nilai Solana (SOL), Dogecoin (DOGE), dan Polkadot (DOT) kompak terpeleset lebih dari 5% dalam sehari belakangan. Terdapat pula nilai Polygon (MATIC) dan Shiba Inu (SHIB) yang justru ambyar lebih dari 8% di waktu yang sama.
- Nilai aset kripto terus merosot menjelang pertemuan The Fed yang dianggap akan menyampaikan sikap super hawkish. Hal ini dapat dimaklumi mengingat pelaku pasar tentu mengkhawatirkan jika inflasi yang sudah ada sekarang tak kunjung turun meskipun harga komoditas dunia sudah melemah.
- Asal tahu saja, kenaikan suku bunga acuan akan mengerek tingkat imbal hasil instrumen berpendapatan tetap. Sehingga, pelaku pasar pun akan hijrah dari pasar aset berisiko, termasuk aset kripto, menuju aset-aset "aman" tersebut.
- Pada perdagangan kemarin, pasar dihebohkan oleh nilai Kyber Network Crystal v2 (KNC) yang jeblok 28,4% dalam 24 jam terakhir.
- Pasalnya, pelemahan ini dikarenakan diskusi para pengamat crypto di Twitter yang mengatakan bahwa terdapat 2 wallet yang memindahkan 5,5 juta token KNC ke platform FTX. Setelah di teliti lebih dalam, 2 wallet tersebut menerima token tersebut dari Smart Money bernama Farmer X. Lantas, untuk saat ini, Farmer X memiliki lebih dari US$9 juta. Insiden ini pun membuat pasar panik jika akan terjadi aksi taking profit besar-besaran kedepannya.
Baca Juga: Pluang Insight: Apakah Kutukan 'Septembear' di Pasar Kripto Akan Terulang Tahun Ini?
Emas
- Harga emas di pasar spot bertengger di US$1.672 per ons pada pukul 08.47 WIB, melemah 0,19% dari US$1.675 per ons kemarin.
- Nilai sang logam mulia sempat berjaya kemarin, menyusul pelemahan nilai Dolar AS. Sekadar informasi, pelemahan nilai Dolar AS akan membuat harga emas menjadi relatif lebih murah bagi pelaku pasar yang jarang bertransaksi menggunakan mata uang tersebut.
- Di saat yang sama, pelaku pasar juga menanti pertemuan The Fed pada pekan ini untuk membahas suku bunga AS.
- Jika memang The Fed hanya menaikan suku bunga sebesar 75bps, maka bisa dikatakan bahwa pasar akan tenang atau bisa menuju rally karena pergerakan yang sudah diantisipasi sebelum pertemuan terjadi. Namun, jika The Fed mengambil keputusan untuk menaikan suku bunga sebesar 100bps, maka pasar harus bersiap-siap untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan aksi buy the dip atau sell on top karena kepanikan yang akan terjadi.
Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS CFD, serta lebih dari 140 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!