Selamat pagi, Sobat Cuan! Mengawali aktivitasmu di Kamis (17/2), yuk simak rangkuman kinerja pasar pagi ini di Pluang Pagi berikut!
Nilai trio indes saham Amerika Serikat (AS) menutup sesi perdagangan Rabu (16/2) dengan flat. Nilai S&P 500 naik tipis 0,1%, sementara nilai Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan Nasdaq Composite masing-masing turun 0,16% dan 0,1%.
Memang, kinerja indeks Wall Street cukup bergejolak sejak awal sesi perdagangan.
Kemarin, pelaku pasar memang agak menjauhi pasar modal lantaran tensi geopolitik antara Rusia dan Ukraina sempat kembali tegang.
Kali ini, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa saat ini belum ada tanda-tanda yang mengindikasikan bahwa Rusia "benar-benar" menarik pasukannya dari perbatasan Ukraina. Padahal sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin telah meminta tentara Rusia di perbatasan kedua negara untuk kembali ke pangkalannya.
Pelaku pasar pun kembali khawatir bahwa ketegangan geopolitik benar-benar belum sepenuhnya mereda. Hal itu, bisa jadi, akan membawa situasi ekonomi kembali ke ketidakpastian.
Hanya saja, risalah rapat (minutes of meeting) Januari bank sentral AS The Fed yang dirilis kemarin sukses membangkitkan kembali gairah pelaku pasar. Hasilnya, nilai indeks saham AS pun tidak jadi terjun bebas.
Dalam risalah tersebut, pejabat The Fed kembali menegaskan keinginannya untuk mengerek suku bunga acuan dan mengurangi neracanya secara "signifikan". Namun, yang bikin investor bernapas lega adalah niatan The Fed yang hanya akan mengerek suku bunga acuan secara agresif jika laju inflasi tidak kunjung melandai.
Kendati niatan itu terkesan positif, beberapa analis malah menganggap isi risalah tersebut sebenarnya terbilang gitu-gitu aja. Mereka justru percaya bahwa pelaku pasar bereaksi positif terhadap risalah tersebut lantaran The Fed tidak menulis hal "negatif" di dalamnya.
Baca juga: Lebih Baik Investasi Saham Domestik atau Saham Global? Atau Keduanya?
Mirip seperti saham AS, kondisi pasar kripto pagi ini juga terbilang membosankan. Melansir Coinmarketcap pukul 07.48 WIB, sembilan dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar jumbo sejagat malah mendekam di zona merah.
Nilai Bitcoin (BTC) turun 0,6% dalam sehari terakhir dan kini bertengger di US$43.970,24 per keping. Langkahnya diikuti oleh Ether (ETH) yang nilainya luluh 0,61% ke US$3.141,31.
Altcoin lain pun mengalami hal serupa. Tengok saja nilai XRP, Cardano (ADA), dan Solana (SOL) yang masing-masing terpeleset 0,23%, 1,52%, dan 1,33% dalam sehari terakhir. Tak ketinggalan, nilai Terra (LUNA), Polkadot (DOT), dan Dogecoin (DOGE) masing-masing amblas 0,04%, 0,79%, dan 0,43%.
Secara umum, pergerakan harga aset kripto pagi ini lebih banyak dipengaruhi oleh sentimen dari risalah rapat The Fed yang menyatakan bahwa kenaikan suku bunga acuan agresif akan terjadi jika inflasi tidak kunjung surut.
Pelaku pasar kripto menganggap bahwa niatan The Fed tersebut benar-benar bakal terjadi mengingat inflasi tahunan Januari sudah menembus rekor tertingginya dalam 40 tahun terakhir. Apalagi, melonjaknya harga energi dan disrupsi rantai pasok diperkirakan masih akan mendorong inflasi terbang tinggi dalam beberapa waktu mendatang.
Beberapa analis menyebut bahwa ancaman kenaikan suku bunga The Fed akan mengganggu selera pelaku pasar untuk berkubang di pasar kripto. "Selera risiko tetap penting (di pasar kripto). Jika pelaku pasar tetap cemas, maka pasar kripto bisa ikut terseret nantinya," jelas analis senior Oanda Craig Erlam.
Lebih lanjut, analis FundStrat Mark Newton menambahkan bahwa sentimen pelaku pasar di pasar BTC sejatinya terbilang netral pada pekan ini. Sehingga, BTC masih ada dua pilihan untuk terus reli atau justru malah anjlok.
Newton mengatakan, harga BTC bisa menyentuh dasar US$38.734 atau US$37.771 jika harga BTC melorot ke bawah level US$41.575. Di sisi lain, harga BTC bahkan bisa menembus US$51.000 jika terus bertahan di level saat ini.
Harga emas bertengger di level US$1.870,7 pada pukul 08.09 WIB alias lompat 0,85% dibanding sehari sebelumnya.
Nilai sang logam mulia kembali moncer setelah pelaku pasar kembali memborong emas lantaran khawatir soal eskalasi tensi geopolitik di Ukraina dan Rusia. Maklum, emas memang dikenal sebagai aset pelindung kekayaan ketika situasi ekonomi diramal penuh ketidakpastian gara-gara dunia lagi tidak akur.
Selain itu, pelaku pasar juga bisa bernapas lega setelah The Fed tidak mencantumkan hal-hal nyentrik di risalah rapatnya Januari lalu.
Nilai indeks Dolar AS bertengger di level 95,823 pada pukul 08.17 WIB, turun dari posisi 96,01 sehari sebelumnya.
Nilai sang aset greenback terkulai lemas setelah pelaku pasar kecewa bahwa risalah rapat The Fed menunjukkan bahwa otoritas moneter itu tidak akan se-hawkish yang diperkirakan.
Baca juga: Rangkuman Kabar: Harga Tempe Jadi Sorotan, Inflasi Bakal Makin Edan!
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini