Penasihat keuangan di Amerika Serikat semakin banyak menempatkan dana investasi kliennya di aset-aset kripto, seperti Bitcoin. Bahkan, kenaikan nilainya mencapai 50 persen secara tahunan (year-on-year) pada 2020.
Selain itu, beberapa perencana keuangan juga akan menambah alokasi penempatan dananya di aset-aset tersebut.
Hal ini tercermin dari survei Tren Perilaku Penasihat Keuangan terhadap Aset Kripto 2021 yang disusun oleh Bitwise Investment dan ETF Trends yang diterbikan Rabu (13/1). Survei tersebut dibuat untuk melihat persepsi 994 penasihat keuangan terhadap investasi aset kripto setelah perkembangannya yang dahsyat pada tahun lalu.
Baca juga: Doyan Aset Kripto, Manusia Tajir Elon Musk Ingin Digaji pakai Bitcoin
Bitwise dan ETF Trends mencatat bahwa sebanyak 9,4% responden setidaknya telah menempatkan dana kliennya ke aset kripto sepanjang 2020, meningkat 50% dibanding 6,3% pada hasil survey tahun sebelumnya.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 78% mengatakan akan menambah alokasi penempatan dananya ke aset-asst tersebut selama 12 bulan ke depan. Angka ini meningkat dibanding hasil survey tahun sebelumnya yakni 42%.
Sementara itu, 57% dari total responden mengatakan bahwa mereka sangat “terbuka” untuk menempatkan dana kliennya di aset kripto, meningkat dari 45% di hasil survey 2019. Hanya saja, 43% dari responden mengatakan enggan untuk menggunakan aset kripto sebagai instrumen penempatan dana klien mereka.
Baca juga: Simak Tips Investasi Bitcoin dari Jawara Poker Dunia
Di dalam survey tersebut, Bitwise mengatakan bahwa aset kripto adalah aset lindung nilai yang potensial. Artinya, aset kripto bisa melindungi nilai uang dari gerusan inflasi di masa depan.
Di AS, para penasihat keuangan belakangan ini sering merekomendasikan aset yang bisa menjadi sarana lindung nilai. Kerap kali, mereka menunjuk Bitcoin sebagai jagoannya di tahun lalu.
Selain itu, penasihat keuangan juga menilai bahwa aset kripto bisa menjanjikan imbal hasil menarik.
Hanya saja, sebanyak 71 dari 994 responden, atau sekitar 7%, tidak menemukan hal positif dari investasi kripto aset. Bahkan, beberapa diantaranya menganggap investasi itu terlalu berbahaya.
Harga Bitcoin memang sempat melambung hingga mencapai US$42.000 per keping, atau sekitar Rp588 juta, namun harganya turun Senin (11/1) kemarin ke angka US$31.000.
Namun, riset JPMorgan terakhir menunjukkan bahwa harga Bitcoin bisa menyentuh Rp2 miliar per keping dalam jangka panjang asal aset tersebut memiliki volatitas harga yang terkendali.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Baca juga:
Alasan Investasi Crypto Asset Makin Digemari
Apa Saja yang Harus Diketahui Sebelum Berinvestasi? Simak di Sini
Bagikan artikel ini