Tepat pada hari ini, 3 Juni 2021, indeks S&P 500 kedatangan anggota baru. Perusahaan farmasi yang fokus menggarap produk kecantikan dan juga wanita, Organon, masuk ke Indeks S&P 500.
Organon menggantikan penghuni S&P 500 sebelumnya yakni perusahaan kilang minyak, HollyFrontier, yang kini pindah dan masuk ke dalam indeks S&P Midcap 400. Pengumuman itu disampaikan dalam keterangan resmi Standard & Poor yang dirilis 27 Mei 2021 silam.
Organon&Co (NYSE:OGN) kini pun resmi menjadi salah satu penghuni sektor healthcare di indeks S&P 500, yang selama ini berkontribusi sebesar 13,0% terhadap total kapitalisasi pasar indeks tersebut.
Namun, tentu kamu penasaran, sebenarnya Organon itu perusahaan jenis apa sih? Dan kenapa ia bisa masuk indeks perusahaan bergengsi seantero Amerika Serikat ini?
Baca juga: Dunia Berlomba Produksi Vaksin COVID-19, Indonesia Juga Tak Kalah
Meski baru masuk indeks S&P 500, Organon sendiri sebenarnya bukan pemain baru di industri kesehatan. Ia merupakan entitas usaha dari raksasa farmasi, Merck Sharp Dohme (MSD). Ya, Organon dulunya merupakan unit usaha perusahaan yang memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$191,11 miliar itu.
Baru pada 2 Juni kemarin, perusahaan telah merampungkan aksi korporasi berupa spin off Organon menjadi entitas usaha yang langsung masuk indeks S&P 500. Organon sendiri memiliki kapitaliasi pasar sebesar US$8,93 miliar.
Baca juga: Menjadi Investor Perempuan Sukses, Simak 5 Strategi Jitunya!
Organon memiliki basis bisnis farmasi yang menyasar wanita sebagai target pasarnya. Pada tahun 2020 lalu, Organon berhasil menggenjot penjualan Nexplanon dan Implanon yang merupakan implan untuk kontrasepsi.
Tidak tanggung-tanggung, total penjualan yang berhasil dicatat mencapai US$680 juta. Sementara bisnis kesehatan wanita yang dikelola Merck sendiri menghasilkan pendapatan US$1,2 miliar.
Masuknya Organon dalam jajaran bursa terseksi di dunia itu juga sudah dirancang oleh Merck. Pasalnya pada Maret lalu, Merck baru saja mengakuisisi perusahaan startup di bidang kesehatan Alydia Health senilai US$215 juta.
Langkah itu merupakan tahap awal untuk rencana pengembangan bisnis Merck untuk masuk dan menggarap farmasi inovatif berbarengan dengan Organon.
Mengutip laporan keuangan Merck, nantinya Alydia Health akan berada di bawah naungan Organon. Sehingga struktur bisnisnya akan menjadi jelas, di mana Organon bakal menggarap segmen kesehatan wanita. Khususnya untuk pencegahan morbiditas dan mortalitas wanita yang disebabkan oleh perdarahan postpartum atau perdarahan uterus postpartum abnormal.
Sementara itu, Merck bakal fokus menggarap vaksin dan obat-obatan paten lainnya.
Hingga akhir tahun ini, Organon diharapkan dapat menghasilkan pendapatan di kisaran US$6,1 miliar sampai US$6,4 miliar. Adapun biaya lain-lain (overhead) yang selama ini dikeluarkan Merck untuk Organon adalah sekitar US$400 juta per tahun.
Dalam tahap awal, Merck masih akan menanggung biaya tersebut, namun diharapkan seiring berjalannya bisnis, budget tersebut bakal terus menyusut melalui mekanisme bisnis yang efisien.
Untuk memuluskan aksinya, Organon bakal mendapatkan utang awal sebesar US$9,5 miliar dan diharapkan mampu membayar dividen bebas pajak (tax free dividend) kepada Merck sekitar US$9 miliar.
Baca juga: Kenapa Investasi di S&P 500 Bisa Bikin Kamu Kaya bak Sultan?
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Sumber: Standard and Poor, Merck
Bagikan artikel ini