Selamat sore, Sobat Cuan! Pengumuman kenaikan suku bunga acuan bagi BI jadi berkah bagi IHSG hari ini. Namun, bagaimana nasib aset kripto? Yuk, simak selengkapnya di Rangkuman Pasar berikut!
Setelah didera tekanan kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya sukses tersenyum semringah pada hari ini. Betapa tidak, ia sukses mengakhiri perdagangan Selasa (23/8) di level 7.163,26 poin atau menguat 0,78% dibanding sehari sebelumnya.
IHSG ibarat menenggak obat kuat sejak awal sesi perdagangan. Lihat saja, ia tak sedikit pun melipir ke zona merah sepanjang hari ini. Malahan, ia semakin kekar mendekati level psikologis 7.200, bahkan sempat bertengger di 7.183 poin pada hari ini.
Hari ini, pelaku pasar tampak menyambut baik aksi Bank Indonesia (BI) yang akhirnya mengerek suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin dari 3,25% ke 3,75%. Menariknya, ini merupakan kenaikan suku bunga pertama yang dilakukan otoritas moneter tersebut dalam empat tahun terakhir.
Gubernur BI Perry Warjiyo berdalih, langkah ini dilakukan demi mengekang ekspektasi inflasi inti akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi dan harga bahan pangan.
Pengumuman BI tersebut bikin investor bernapas lega. Pasalnya, pengumuman itu membuktikan bahwa bank sentral masih berkomitmen meredam inflasi domestik yang kian hari kian ngamuk. Asal tahu saja, Indonesia mencatat inflasi tahunan sebesar 4,95% pada Juli lalu.
Di samping itu, kenaikan suku bunga acuan juga bakal membuat imbal hasil instrumen berpendapatan tetap dalam negeri semakin mentereng ketimbang luar negeri. Investor berharap, upaya ini bisa mencegah arus modal keluar (capital outflow) dari pasar keuangan domestik.
Selain perkara suku bunga acuan, performa kinclong IHSG kali ini juga didukung oleh gerak lincah saham-saham energi.
Nilai saham PT Medco Energi International Tbk (MEDC), contohnya, tumbuh fantastis 19,51% setelah perseroan membukukan pertumbuhan laba 347% secara tahunan di triwulan lalu.
Langkah MEDC diikuti oleh saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) yang membukukan pertumbuhan nilai 6,85%. Ini terjadi setelah perusahaan pada kuartal II 2022 mencetak pertumbuhan produksi minyak dan gas 29,6% dibanding kuartal sebelumnya.
Baca Juga: Pluang Pagi: The Fed Bikin Investor Panik, Saham AS & Kripto Makin Tercekik!
Sementara itu, pergerakan aset kripto malah terlihat bervariasi. Melansir Coinmarketcap pukul 15.15 WIB, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat akhirnya sukses bangkit ke zona hijau dalam 24 jam terakhir.
Penguatan harga aset kripto sore ini sepertinya berhulu dari kembalinya selera pelaku pasar untuk mengoleksi altcoin. Kuat dugaan, aksi ini timbul setelah perusahaan penyedia data aset digital Kaiko melaporkan bahwa investor mulai kembali merangsek ke pasar berjangka ETH setelah harganya sempat menyentuh di bawah US$1.600.
Analis menaksir, tingginya minat pelaku pasar ke pasar derivatif ETH didorong oleh antisipasi mereka terhadap pembaruan jaringan utama Ethereum, alias The Merge, yang dijadwalkan meluncur pada 15 September mendatang.
Meski pasar kripto menghijau di Selasa sore, Sobat Cuan sepatutnya jangan kepalang senang terlebih dulu. Sebab, penguatan aset kripto yang nampak terbatas bisa saja menjadi indikasi technical rebound. Yakni, sebuah kondisi di mana pelaku pasar memilih mengakumulasi aset kripto karena merasa jengah melakukan aksi jual terus menerus.
Di samping itu, sentimen makroekonomi juga masih terlihat kurang kondusif. Rupanya, pelaku pasar kompak menanti pengumuman kebijakan moneter teranyar bank sentral AS, The Fed, dalam simposium akbar Jackson Hole akhir pekan nanti.
Pelaku pasar benar-benar menanti hasil "hajatan" The Fed kali ini. Sebab, sikap plinplan The Fed dalam sebulan terakhir benar-benar bikin pelaku pasar kelimpungan.
Pada Juli lalu, Ketua The Fed Jerome Powell menebar "janji manis" ingin melonggarkan kebijakan moneternya selepas September. Hanya saja, dalam risalah rapat Juli (minutes of meeting) yang dirilis pekan lalu, The Fed justru menyatakan tetap ngotot mengerek bunga acuan demi mengekang inflasi.
Di samping itu, antisipasi atas sikap hawkish The Fed pun menuntun pelaku pasar untuk kembali mengoleksi Dolar AS. Hasilnya, nilai indeks Dolar AS pada pukul 12.00 WIB sempat menembus 109,27 alias menguat 0,77% dari posisi yang sama sehari sebelumnya.
Sayangnya, penguatan nilai Dolar AS tentu membuat kinerja aset kripto terpukul. Maklum, pelaku pasar tentu otomatis melepas aset berisiko, termasuk aset kripto, ketika aset yang cenderung lebih "aman" terlihat lebih menggiurkan.
Baca Juga: Pluang Insight: Faktor Makroekonomi Apa Saja yang Pengaruhi Pasar Kripto?
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS CFD, serta lebih dari 140 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini