Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Pluang Web TradingNewarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Mengenal Istilah HPP dalam Akuntansi
shareIcon

Mengenal Istilah HPP dalam Akuntansi

2 Aug 2023, 6:40 AM·Waktu baca: 4 menit
shareIcon
Kategori
HPP adalah

HPP adalah salah satu biaya penting dalam akuntansi karena dapat memastikan jumlah laba dan rugi perusahaan. Lantas, apa itu HPP?

Apa Itu HPP?

Harga Pokok Penjualan atau HPP adalah semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa yang akan dijual.

HPP mencakup biaya bahan baku atau material, biaya tenaga kerja atau gaji, biaya pemasaran atau marketing dan biaya lain yang berkaitan langsung dengan produksi barang maupun jasa yang dijual perusahaan. HPP tidak termasuk biaya non operasional seperti belanja modal, bunga, biaya administrasi, dan biaya produksi produk yang tidak terjual.

Dalam laporan keuangan, HPP adalah biaya yang dikurangi dari pendapatan perusahaan untuk menentukan laba kotor. Adapun laba kotor adalah penghasilan dari suatu penjualan yang dapat mengevaluasi efisiensi pengelolaan tenaga kerja dan persediaan dalam proses produksi suatu perusahaan.

Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa biaya ini sangat penting dalam akuntansi karena dapat memberikan gambaran jumlah laba dan rugi perusahaan. Lantas, apa saja komponen HPP?

Baca juga: Apa Itu Biaya Produksi? Mengenal Definisi dan Jenis Biaya Produksi

Komponen Harga Pokok Penjualan

1. Persediaan Awal

Persediaan awal adalah persediaan barang dagangan pada awal periode akuntansi perusahaan.

2. Persediaan Akhir

Persediaan akhir adalah persediaan barang dagangan di akhir periode akuntansi perusahaan atau pada akhir tahun buku berjalan setelah data dilakukan penyesuaian.

3. Pembelian Bersih

Pembelian bersih adalah jumlah pembelian barang dagangan perusahaan ditambah biaya angkut dan telah dikurangi potongan pembelian maupun retur pembelian. Komponen pembelian bersih meliputi pembelian kotor, pengurangan harga, potongan pembelian, dan retur pembelian.

4. Penjualan Bersih

Penjualan bersih adalah komponen HPP yang terdiri atas retur, pembelian kotor, dan pengurangan harga. Nilainya diperoleh dari penjualan dikurangi retur yang telah dijumlah potongan penjualan.

Bagaimana Cara Menghitung HPP?

Harga penjualan pokok dapat dihitung dengan cara menjumlahkan persediaan awal dengan pembelian bersih dan dikurangi persediaan akhir. Adapun rumus HPP dapat ditulis dengan persamaan sebagai berikut.

Perhitungan HPP juga dapat menggunakan langkah-langkah berikut ini.

1. Hitung Penjualan Bersih

Penjualan bersih dapat dihitung dengan cara mengurangi total pendapatan dengan jumlah retur dan diskon atau dengan memasukkan data ke dalam rumus berikut.

Penjualan Bersih = Total Pendapatan - (Retur + Diskon)

2. Hitung Pembelian Bersih

Pembelian bersih atau pembelian selama periode tersebut dapat dihitung dengan cara mengurangi total pembelian kotor dan ongkos transportasi dengan total retur dan diskon atau dengan memasukkan data ke dalam rumus berikut.

Pembelian Bersih = (Pembelian Kotor + Ongkos Transportasi) - (Retur + Diskon)

3. Hitung HPP

Perhitungan HPP dapat dilakukan dengan memasukkan data yang ada ke dalam rumus di atas.

Contoh Perhitungan Harga Pokok Penjualan

Setelah mengetahui rumus perhitungan HPP, berikut adalah contoh perhitungannya.

Diketahui pada tahun 2021, Perusahaan A memiliki data operasional produksi sebagai berikut.

  • Persediaan awal: Rp150 juta
  • Persediaan akhir: Rp80 juta
  • Pembelian kotor: Rp40 juta
  • Transportasi: Rp5 juta
  • Diskon: Rp1 juta
  • Retur: Rp3 juta

Dari data di atas, berapa HPP PT A?

Data-data tersebut dapat dimasukkan ke dalam rumus yang telah dijelaskan sebelumnya.

  1. Hitung Pembelian Bersih
    Pembelian Bersih = (Pembelian Kotor + Ongkos Transportasi) - (Retur + Diskon)
    = (Rp40 juta + Rp5 juta) - (Rp3 juta+Rp1 juta)
    = Rp45 juta - Rp4 juta = Rp41 juta.
  2. Hitung HPP
    HPP = Persediaan Awal + Pembelian Bersih - Persediaan Akhir
    = Rp150 juta + Rp41 juta - Rp80 juta
    = Rp111 juta.

Sehingga, didapatkan HPP Perusahaan A pada tahun 2021 sebesar Rp111 juta.

Baca juga: Mengenal Biaya Operasional dalam Bisnis

Manfaat Harga Pokok Penjualan

Seperti yang telah disinggung, menghitung harga pokok penjualan bermanfaat untuk mengetahui laba dan rugi perusahaan. Selain itu, juga dapat mengetahui laba kotor dan beberapa manfaat lain.

Berikut adalah beberapa manfaat dari menghitung HPP di antaranya:

1. Menentukan Harga Jual

Seperti namanya, harga pokok penjualan menjadi bahan pertimbangan produsen untuk menentukan harga jual produk.

Jika produsen mengetahui biaya yang dikeluarkan untuk produksi secara rinci, maka mereka dapat menentukan harga jual yang sesuai untuk mendapatkan keuntungan.

2 Mengetahui Margin Laba Kotor

Manfaat selanjutnya adalah mengetahui margin laba kotor. Margin laba kotor adalah metrik yang menunjukkan seberapa baik perusahaan telah mengelola kegiatan bisnis hingga menghasilkan keuntungan.

Jika mengetahui margin laba kotor, maka produsen juga dapat mengetahui modal awal dan laba bersih.

3. Mengetahui Jumlah Produksi

Selain itu, HPP bermanfaat untuk menjadi bahan pertimbangan banyaknya produk yang akan diproduksi oleh perusahaan agar mendapat keuntungan sesuai target.

Keterbatasan HPP

Meski bermanfaat dalam akuntansi, tapi HPP memiliki keterbatasan. Salah satu keterbatasannya adalah mudah dimanipulasi oleh akuntan atau manajer yang menyusun pembukuan.

Manipulasi dapat dilakukan dengan beberapa cara, yakni:

  1. Pengalokasian persediaan biaya overhead pabrik lebih tinggi daripada yang dikeluarkan.
  2. Diskon berlebihan.
  3. Pengembalian ke pemasok berlebihan.
  4. Mengubah jumlah persediaan dalam stok di akhir periode akuntansi.
  5. Overvaluing persediaan di tangan.
  6. Gagal menghapus persediaan usang.
    Untuk mengetahui apakah HPP dimanipulasi atau tidak, investor dapat memeriksa penumpukan inventaris atau kondisi ketika inventaris meningkat lebih cepat daripada pendapatan serta total aset yang dilaporkan.
     

    Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

    Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

    Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

    Sumber: Investopedia, OCBC NISP

    Ditulis oleh
    channel logo

    Galih Gumelar

    Right baner

    Galih Gumelar

    Bagikan artikel ini

    Artikel Terkait
    keuangan
    Apa Saja 3 Cara Menghitung Bunga Pinjaman?
    news card image
    no_content

    Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1