Harga emas di pasar spot pada pagi hari ini, Senin (1/2) pukul 09.00 WIB menguat 0,3% ke US$1.853,18 per ons. Kenaikan juga terjadi di pasar komoditas emas berjangka acuan COMEX, yakni 0,27% ke angka US$1.855,3 per ons.
Harga emas pada hari ini masih akan dipengaruhi oleh kelanjutan nasib paket stimulus AS sebesar US$1,9 triliun yang dicetuskan Presiden AS Joe Biden pada bulan lalu. Adapun, stimulus tersebut saat ini tinggal menunggu pengesahan dari Senat AS.
Pada Minggu (31/1), 10 anggota Senat dari Partai Republik mengajukan usul kepada pemerintah AS untuk hanya menggelontorkan stimulus sebesar US$600 miliar saja. Mereka menganggap, angka tersebut pasti akan didukung oleh kedua fraksi Senat, Partai Republik dan Partai Demokrat.
Dukungan dari 10 senator Partai Republik dianggap penting bagi kelanjutan program stimulus. Sebab, mereka akan berkontribusi sebesar 16,67% dari total ambang batas voting minimum senat yakni 60 suara sah.
Selama sebulan terakhir, sentimen stimulus AS kerap mewarnai pergerakan harga emas karena kebijakan tersebut diprediksi akan mendorong inflasi.
Kebijakan stimulus akan menambah jumlah uang beredar dan meningkatkan daya beli masyarakat, sehingga inflasi pun tak terbendung. Di kondisi tersebut, investor akan mengalihkan penempatan hartanya ke aset lindung nilai, seperti emas, untuk mencegah penurunan nilai akibat gerusan inflasi.
Baca juga: Investor Wait-and-See, Harga Emas Hari Jumat Ini Diprediksi Stagnan
Pada pekan ini, mayoritas pelaku pasar di Wall Street dan Main Street yakin bahwa harga emas akan mengalami tren kenaikan.
Dari survei yang disajikan Kitco, 65% analis Wall Street memberikan outlook yang bullish terhadap emas pada pekan ini. Sementara itu, 64% investor Main Street berpandangan bahwa harga emas akan naik lagi pekan ini.
Sumber: Reuters, CNBC Indonesia
Bagikan artikel ini