NVIDIA baru saja merilis laba dan pendapatannya di kuartal III 2024. Lantas, seperti apa hasilnya? Simak selengkapnya di bawah ini!
Kinerja Keuangan Nvidia Corp (NVDA) Mengesankan
NVIDIA Corp (NVDA) adalah perusahaan semikonduktor terkemuka di dunia sekaligus anggota The Magnificent 7, yakni tujuh perusahaan teknologi paling top di AS.
Pada kuartal 3 tahun 2023, NVIDIA Corp (NVDA) berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan tiga digit yang mengesankan jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Perusahaan membukukan pendapatan sebesar US$18,12 miliar (+205,5% YoY) juga berhasil mengalahkan ekspektasi analis yang berada di level US$16,18 miliar. Hal ini turut didukung oleh pertumbuhan pendapatan dari data center sebesar 278,7% YoY menjadi US$14,5 miliar.
Pada kuartal ini, pendapatan di topang oleh segmen data center dan gaming yang memiliki proporsi sebesar 80% dan 15,8% dari total pendapatan NVIDIA Corp (NVDA). Segmen data center menjadi penggerak utama pertumbuhan, dengan pendapatan mencapai $14,5 miliar, naik 41% secara berurutan dan 279% secara tahunan. Di sisi lain, segmen gaming juga tampil baik, dengan pendapatan sebesar $2,86 miliar, naik 15% secara berurutan dan 80% secara tahunan.
Selanjutnya dari sisi bottom line, perusahaan berhasil mencetak laba bersih sebesar US$9,4 miliar atau dengan net margin sebesar 51,8%. Apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, NVIDIA Corp (NVDA) hanya mampu mencetak net margin sebesar 26,4%. Dari laba per saham (EPS), perusahaan tercatat berada di level US$4,02 atau lebih tinggi dibandingkan ekspektasi analis di level US$3,37.
Proyeksi Masa Depan
NVIDIA Corp (NVDA) pada kuartal 4 tahun 2023 diproyeksikan mencetak pendapatan sekitar US$20 miliar yang membuat total pendapatan perusahaan untuk sepanjang tahun 2023 menjadi US$55,6 miliar (+106,2% YoY), didorong oleh permintaan yang kuat terhadap produk Data Center. Kedepannya, segmen data center masih akan menjadi penopang pendapatan perusahaan seiring dengan kontrak kerjasama jangka panjangnya dengan Amazon (AMZN menyumbang ~50% dari total pendapatan data center).
Terakhir, perusahaan menyoroti kebijakan pemerintah AS yang memperketat larangan ekspor chip AI ke China. Peraturan ini berpotensi menurunkan pendapatannya di China yang berkontribusi sekitar 20% dari pendapatan perseroan. Merespon hal tersebut, perseroan menyatakan akan mengeluarkan produk khusus yang sesuai dengan kriteria dari kebijakan Biden agar tetap bisa melakukan ekspor ke negeri tirai bambu tersebut.
Analis JP Morgan Harlan Sur menilai prospek perseroan dalam 1 tahun ke depan masih cerah dengan memberikan peringkat “overweight” dengan target harga di $650, mencerminkan potensi kenaikan sekitar 30% dari harga penutupan Selasa (21/11).
Bagikan artikel ini