ChatGPT adalah teknologi kecerdasan buatan yang viral sejak tahun lalu. Namun, apa itu ChatGPT? Mengapa kehadirannya bisa viral?
ChatGPT adalah aplikasi chatbot berbasis teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang bisa diakses secara bebas dan dirilis oleh perusahaan riset, OpenAI.
Melalui aplikasi ini, pengguna bisa berdialog dan memberi instruksi melalui teks dengan teknologi kecerdasan buatan demi melakukan beberapa pekerjaan tertentu. Secara sederhananya, hanya bermodalkan chatting, pengguna dapat meminta aplikasi tersebut untuk menjawab pertanyaan, menyusun tulisan, menyusun email, cerita pendek, bahkan kode-kode pemrograman.
Aplikasi yang dirilis pada 2022 ini langsung menghebohkan masyarakat karena aplikasi ini dianggap bisa memudahkan pekerjaan manusia. Sebagai contoh, pengguna bisa chatting dengan ChatGPT untuk menentukan rencana olahraga, menyusun jadwal kegiatan sehari-hari, dan bahkan menyusun penganggaran pribadi.
Menariknya, aplikasi ini pun bisa memperbaiki hasil kerjanya dengan proses belajar yang berulang-ulang.
Sebagai contoh, jika Sobat Cuan merasa bahwa hasil kerja ChatGPT kurang memuaskan, maka kamu bisa chatting dengan memberikan contoh hasil kerja yang semestinya. Harapannya, ChatGPT akan memproses dan mempelajari data yang kamu berikan sehingga hasil kerjanya nanti bisa sesuai dengan keinginanmu.
Semula, aplikasi ini membuka seluruh aksesnya secara gratis bagi pengguna. Selain untuk menawarkan pengalaman menggunakan chatbot ke masyarakat luas, ChatGPT juga memanfaatkan periode uji coba itu untuk memperkaya database AI di balik aplikasinya.
Akan tetapi, OpenAI mulai memonetisasi ChatGPT sejak Februari 2023 lalu dengan menawarkan paket berlangganan dengan fitur yang lebih lengkap.
Baca Juga: Apa Saja 4 Saham AI Populer di Pasar Saham AS?
Seperti yang disinggung sebelumnya, ChatGPT sejatinya adalah aplikasi chatbot, yakni program simulasi komputer untuk menirukan percakapan manusia baik melalui instruksi suara maupun teks.
Teknologi chatbot sebenarnya bukan barang baru di ranah teknologi. Sebagai buktinya, beberapa marketplace atau platform teknologi kerap menggunakan teknologi tersebut sebagai asisten virtual yang membantu pelayanan pelanggan (customer service).
Namun, ChatGPT mampu menghasilkan chatbot dengan kemampuan lebih canggih berkat bahasa pemrograman utama yang bernama GPT. Apakah itu?
GPT adalah singkatan dari Generative Pre-training Transformer, yakni jenis model bahasa yang digunakan dalam mekanisme kerja AI. Ketika menyusun model bahasa ini, OpenAI memasukkan data-data dari internet yang dilabeli khusus dalam jumlah besar ke dalamnya.
Hanya saja, hingga saat ini, bank data ChatGPT masih terbatas hingga tahun 2021 saja. Versi gratis dari aplikasi ini juga memiliki keterbatasan, yakni tak dapat mengakses internet, sehingga rentan mengalami galat dan cenderung menghasilkan hasil yang lebih bias dibanding versi berbayarnya.
Kemudian, model bahasa tersebut dilatih menggunakan sebuah metode yang bernama Reinforcement Learning from Human Feedback (RLHF). Yakni, sebuah metode pelatihan di mana sang pelatih, yang merupakan manusia beneran, berkali-kali memberikan umpan balik kepada model bahasa tersebut.
Nah, karena pelatihan berulang tersebut, ChatGPT pun akhirnya mampu mengakui kesalahan, menjawab instruksi-instruksi yang muncul dan berkaitan dengan instruksi pertama, dan mengoreksi instruksi penggunanya bila terdapat kesalahan. Hal inilah yang membedakan ChatGPT dengan teknologi chatbot lainnya.
Salah satu faktor yang membuat aplikasi ini unggul dibanding chatbot lain adalah jenis model bahasa yang digunakan, yakni GPT serta metode RLHF.
Teknologi dan gaya pelatihan tersebut rupanya mampu merespons pembicaraan secara lebih humanis dan realistis kepada penggunanya. Sehingga, meski teknologinya terbilang sederhana, namun ChatGPT dianggap sebagai bukti bahwa teknologi kecerdasan buatan benar-benar hampir menyamai logika manusia.
Teknologi canggih inilah yang kemudian menarik perhatian publik. Pasalnya, ChatGPT bisa menjadi gerbang bagi pemanfaatan lain teknologi AI di masa depan yang sampai saat ini belum terungkap sepenuhnya.
Bahkan, beberapa pihak mengatakan bahwa teknologi AI justru nantinya bisa mengajari manusia, bukan sebaliknya. Sebagai contoh, melalui ChatGPT, Sobat Cuan bahkan bisa belajar menulis kode-kode pemrograman tanpa harus memiliki ilmu dasarnya terlebih dulu. Menarik sekali, bukan?
Baca Juga: Apa Itu Threads? Mengenal Medsos Baru Milik Meta
OpenAI, perusahaan teknologi yang mengembangkan ChatGPT memiliki misi untuk membuka akses AI bagi kemanusiaan secara luas. Karenanya, kamu masih bisa mengakses aplikasi ini secara gratis lewat laman resminya.
Kamu juga dapat mengunduhnya dari App Store maupun Play Store. Opsi layanan gratis ChatGPT via aplikasi masih tersedia meski aksesnya terbatas.
OpenAI sudah memonetisasi aplikasi ini dengan tarif berlangganan sebesar Rp999.000 per tahun bagi kamu yang menginginkan akses pro.
OpenAI mengklaim akses pro akan memberikan pengalaman chatting yang lebih baik dengan akses yang lebih cepat, respons yang lebih tanggap, jumlah pertanyaan beruntun yang lebih banyak, dan akses prioritas tiap kali ChatGPT meng-update aplikasinya.
Baca Juga: Apa 3 Manfaat Investasi di Saham Facebook?
Sebagaimana aplikasi lain, kamu dapat menggunakan ChatGPT hanya dengan mengunduh lalu membuat akun pada aplikasi ini. Setelahnya, kamu langsung dapat menggunakannya untuk memberikan instruksi-instruksi melalui chat ke teknologi ini.
Namun, apa yang bisa kamu lakukan setelah membuka ChatGPT? Nah, berikut ini adalah beberapa aktivitas para pengguna ChatGPT yang mungkin bisa Sobat Cuan jadikan sebagai referensi.
Kamu bisa meminta ChatGPT menyusun daftar pekerjaan harian. Misalnya, saat akan belanja bulanan kamu bisa meminta aplikasi memuat daftar belanja agar kamu tidak lupa.
Tak hanya belanja, kamu juga bisa menyusun daftar harian lain untuk menunjang produktivitasmu.
ChatGPT dapat membuat tulisan panjang seperti esai, lamaran kerja, dan email. Bahkan, ChatGPT pun bisa membantumu menulis surat pengunduran diri jika kamu berniat hengkang dari perusahaan tempat bekerjamu saat ini.
Akan tetapi, aplikasi ini memerlukan input berupa contoh tulisan maupun basis data. Semakin banyak input yang kamu berikan, maka hasilnya pun akan semakin akurat.
Coding lewat chatGPT masih perlu disempurnakan. Namun kamu masih bisa membuat perintah pengkodingan sederhana lewat aplikasi ini.
Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Sumber: reuters, investopedia, openAI
Bagikan artikel ini