Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Apa 3 Manfaat Investasi di Saham Facebook?
shareIcon

Apa 3 Manfaat Investasi di Saham Facebook?

23 May 2023, 7:04 AM·Waktu baca: 6 menit
shareIcon
Kategori
Saham Facebook

Selama ini, investor mengenal saham Facebook, atau kini dikenal Meta Platforms, sebagai saham bonafide. Namun, apa sih alasannya investor harus mengoleksi saham satu ini?

Mengenal Facebook

Sobat Cuan pasti familiar dengan konglomerasi media sosial bernama Facebook, atau yang saat ini sudah bertransformasi menjadi Meta Platforms. Pasalnya, kamu tentu memanfaatkan produk-produknya setiap hari, mulai dari media sosial Facebook dan Instagram sampai aplikasi pesan singkat Whatsapp.

Facebook sendiri kerap diasosiasikan dengan pendirinya yang terkenal, Mark Zuckerberg. Zuckerberg, yang merupakan mahasiswa Harvard Unisersity, mendirikan perusahaan tersebut pada 2004 bersama Eduardo Saverin, Dustin Moskovitz, dan Chris Hughes.

Ternyata, upaya mereka pun membuahkan hasil manis. Di tahun yang sama, Facebook berhasil menghimpun 1 juta pengguna dan angkanya terus naik di tahun-tahun berikutnya. Hal itu pun tak lepas dari inovasi media sosial yang dilakukan perusahaan, mulai dari memasang fitur wall hingga penanda (tagging) foto. 

Namun, lambat laun, Facebook tak dikenal sebagai platform media sosial biasa saja. Ternyata, sejumlah korporasi ikut memasang iklan di media sosial tersebut karena dianggap cukup efektif sebagai media pemasaran. Bahkan, pemasangan iklan digital kini menjadi motor utama pendapatan perusahaan. Pada kuartal I 2023, contohnya, pendapatan iklan menyumbang 90% terhadap total pendapatan perseroan.

Selain dianggap sebagai media promosi, Facebook pun lambat laun dikenal juga sebagai media yang mampu mengakomodasi gerakan politik. Pada 2008, misalnya, Facebook digunakan dengan masif sebagai sarana kampanye pemilihan presiden AS pada saat itu. Tiga tahun kemudian, Facebook juga berperan penting dalam gelombang protes antipemerintah di negara-negara Timur Tengah, atau dikenal dengan Arab Spring.

Meski usianya terbilang masih muda, Facebook berhasil membuktikan bahwa eksistensinya cukup signifikan bagi perkembangan sejarah modern. Namun, pada 2021, Facebook bertransformasi menjadi Meta Platforms untuk mencerminkan fokus baru bisnis perusahaan, yakni dunia metaverse.

Mengenal Saham Facebook

Setelah menjalani kesuksesan hampir satu dekade lamanya, Facebook pun akhirnya melempar sahamnya ke publik melalui skema penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) pada 18 Mei 2012. Dengan harga penawaran US$38 per lembar, nilai kapitalisasi perusahan tersebut waktu itu sempat menyentuh US$104 miliar, atau nilai kapitalisasi terbesar bagi saham perusahaan yang baru saja melantai di bursa saham.

Kemudian, seiring pesatnya jumlah penggunanya dan maraknya inovasi perusahaan, nilai saham Facebook pun mencapai titik tertingginya yakni US$378,69 per lembar pada 10 September 2021. Dengan demikian, nilai saham Facebook sukses meroket 896,55% dalam kurun kurang dari satu dasawarsa saja!

Nah, kenaikan nilai saham yang luar biasa tersebut mungkin juga bikin Sobat Cuan tergiur untuk mengoleksinya. Namun, selain itu, ternyata banyak sekali keunggulan yang dimiliki saham perusahaan ini dibanding saham-saham lainnya. Apa saja sih keunggulan tersebut?

Keunggulan Saham Facebook

Inilah keunggulan saham Facebook yang bisa jadi pertimbangan Sobat Cuan untuk berinvestasi di sini. Di antaranya yaitu:

1. Rasio Risiko/Imbal Hasil yang Baik Bagi Investor Jangka Panjang

Saat ini, saham Meta Platforms dikategorikan sebagai saham growth stocks. Yakni, saham yang nilainya bisa bertumbuh lebih cepat dari rata-rata pertumbuhan nilai indeks saham.

Hanya saja, saham tipe growth stocks juga memiliki risiko tinggi, utamanya di tengah era suku bunga acuan yang cukup tinggi.

Kendati demikian, melihat prospek saham Meta di jangka panjang, tampaknya risiko itu cukup setimpal. Apalagi, sejumlah analis menargetkan bahwa saham Meta bisa kembali menyentuh US$430 per saham di akhir 2027, atau hampir dua kali lipat lebih tinggi dari harga penutupan 22 Mei 2023 yakni US$248,32 per lembar.

Hal ini seharusnya semakin memperkuat alasan untuk memilih saham Meta sebagai instrumen investasi jangka panjang yang cerdas.

2. Basis Pengguna yang Terus Bertumbuh

Meta Platforms memiliki gurita media sosial yang cukup bejibun dan populer. Kondisi tersebut juga mempengaruhi jumlah pengguna media sosial Meta. Sebagai gambaran, pada 2022, 77% dari total 3,59 pengguna internet aktif di dunia setidaknya memiliki satu akun di kelompok media sosial Meta Platforms.

Karena media sosial milik Meta adalah starterpack utama di internet, maka tak heran jika jumlah pengguna ini bakal terus bertumbuh. Nah, basis pengguna jumbo ini tentu akan menjadikan media sosial Meta Platforms sebagai kelompok media sosial yang relevan dan tak lekang tergerus zaman.

Apalagi, eksistensi perusahaan diramal akan tetap terjaga dalam jangka panjang seiring munculnya beragam inovasi-inovasi yang dicetuskan perusahaan. Di Instagram, contohnya, kini pengguna bisa mengunggah video pendek menggunakan fitur Reels. Bahkan, Whatsapp pun kini bisa menghubungkan antar individu yang memiliki minat serupa melalui fitur Communities.

Dengan kata lain, platform media sosial lain boleh saja layu sebelum berkembang. Namun, basis pengguna yang besar akan menjadi modal utama perusahaan untuk beroperasi di jangka panjang.

3. Pendapatan Facebook yang Kian Naik

Jumlah pengguna yang terus bertumbuh diharapkan dapat ikut mendongkrak pertumbuhan pendapatan Facebook, utamanya pendapatan iklan, di masa depan. Potensi tersebut diharapkan bakal memperkokoh reputasi Meta Platforms yang selama ini sukses membukukan pendapatan yang fantastis.

Asal tahu saja, perusahaan berhasil menumbuhkan pendapatan 2.203% antara 2012-2022. Meski memang, pertumbuhan pendapatan Meta sempat melambat menjadi 2% di kuartal I 2023. Namun, pertumbuhan itu diramal bakal pulih di masa depan seiring kembali agresifnya korporasi dalam memasang iklan di Meta Platforms.

Baca Juga: Pluang Insight: Pendapatan Iklan Menanjak, Meta Pun Bersorak

Risiko Saham Facebook

Meskipun saham Meta Platforms terbilang spesial, namun terdapat pula risiko yang bisa menjegal performa perusahaan ke depan. Risiko tersebut antara lain.

1. Kompetisi Media Sosial

Risiko pertama yang dihadapi oleh saham Meta adalah persaingan di bidang media sosial.

Di masa lau, Meta cenderung "melahap" media sosial yang digadang menjadi kompetitornya. Pada 2012, misalnya, Facebook menggelontorkan US$1 miliar untuk mengakuisisi Instagram. Dua tahun kemudian, tepatnya pada 2014, perusahaan membeli WhatsApp dengan harga US$19 miliar dolar.

Namun, perusahaan diramal akan mengurungkan niat untuk melakukan aksi korporasi serupa di masa depan karena fokus melakukan inovasi-inovasi internal. Nah, hal tersebut menjadi peluang empuk bagi media sosial lain untuk melawan dominasi media sosial Meta Platforms, sebut saja TikTok atau YouTube.

Kendati begitu, berbincang mengenai kompetisi, Sobat Cuan juga tidak bisa melupakan kiprah Facebook dalam mengalahkan kompetitor terberatnya di era 2000-an, MySpace. Pada Facebook diluncurkan 2004 silam, MySpace boleh dibilang menjadi jawara internet. Namun, Facebook akhirnya sukses menggaet jumlah pengguna yang lebih banyak dari MySpace di 2008.

Kini, perbandingan basis pengguna Facebook dan MySpace ibarat bumi dan langit, yakni 1,4 miliar pengguna berbanding 75 juta pengguna. Sehingga, melihat dari rekam jejaknya, Meta diharapkan masih punya segudang jurus untuk menghalau pangsa pasarnya dilahap oleh rival lainnya.

2. Risiko Pasar

Memang, saham Meta punya segudang potensi di masa depan. Kendati begitu, risiko fluktuasi pasar tetap mengancam performa saham Meta ke depannya.

Ambil contoh tahun 2022, di mana nilai saham Meta anjlok dari US$365 di awal tahun menjadi US$90 per lembar di September. Hal itu pun tak lepas dari gejolak pasar yang terjadi akibat kenaikan suku bunga acuan The Fed yang sangat agresif sepanjang periode tersebut.

3. Ketergantungan pada Pendapatan Iklan 

Sampai sejauh ini, Meta masih menggantungkan 90% pendapatannya dari pemasangan iklan. Namun, ketergantungan platform ini terhadap pendapatan iklan membuatnya memiliki fundamental yang serupa dengan perusahaan media konvensional.

Tanpa adanya inovasi dan diversifikasi mumpuni, kinerja keuangan perusahaan bisa saja hancur mendadak jika perusahaan seluruh dunia mengetatkan belanja pemasarannya.

Untungnya, Meta pun menyadari hal tersebut. Sebagai buktinya, mereka pun mulai fokus menggarap metaverse sejak 2021 dan mulai merambah teknologi kecerdasan buatan mulai 2023.

Bagaimana, Sobat Cuan? Saham Meta tentu menarik untuk kamu koleksi bukan? Yuk, segera koleksi saham Meta mulai dari 0,01 lembar saham di aplikasi Pluang sekarang!

Baca juga: Simak 5 Tips Cara Memilih Aplikasi Investasi Terbaik!

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi Saham AS, indeks saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Sumber: Seeking Alpha, Brittanica, Investing.com

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Galih Gumelar

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
investasi
Sobat Cuan, Begini Lho Cara Jitu Screening Saham Favoritmu!
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1