Surat berharga negara adalah salah satu komponen pembiayaan negara yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Yuk, simak artikel di bawah ini untuk lebih jelasnya!
Surat Berharga Negara (SBN) adalah produk investasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sehingga terjamin secara hukum.
Lebih jelasnya, surat berharga negara adalah instrumen investasi berupa surat utang (obligasi) yang diterbitkan setiap tahun oleh pemerintah pusat. Surat berharga negara bertujuan untuk membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan membuka peluang bagi masyarakat untuk menjadi investor yang turut berkontribusi dalam pembangunan negara.
Nantinya, masyarakat atau selaku investor akan menginvestasikan sejumlah uang dalam periode waktu yang telah ditentukan oleh pemerintah. Para investor akan menerima keuntungan atau kupon setiap bulan berupa bunga sebagai imbal hasil atas uang yang diinvestasikan.
Saat jatuh tempo pun uang investor akan dikembalikan secara penuh oleh pemerintah. Oleh karena itu, surat berharga negara dapat menjadi pilihan alternatif bagi investor pemula karena berisiko rendah, mudah dilakukan, dan aman karena pemerintah menjamin pembayaran kupon secara berkala beserta pengembalian nilai pokok investasi pada saat jatuh tempo.
Ketika sebuah negara menerapkan kebijakan anggaran ekspansif, maka ia biasanya akan menetapkan kebijakan anggaran yang defisit. Yakni, kebijakan anggaran di mana pengeluaran akan lebih besar dari pendapatannya.
Namun, pengeluaran yang besar itu tentu saja harus dibiayai dengan ekstra pendanaan, salah satunya adalah melalui utang. Dalam hal ini, pemerintah bisa menarik utang melalui utang langsung atau penerbitan surat berharga. Nah, salah satu penerbitan surat berharga itu dilakukan melalui perilisan Surat Berharga Negara (SBN).
Dengan menerbitkan SBN, maka pemerintah akan menghimpun tambahan uang yang akan dialokasikan untuk serangkaian pos anggaran, seperti infrastruktur. Sementara itu, realisasi belanja pemerintah dengan menggunakan SBN tentunya akan ikut meningkatkan pertumbuhan ekonomi satu negara. Oleh karenanya, tak heran jika penarikan utang pemerintah melalui SBN kerap dianggap sebagai utang produktif.
Selain itu, alasan lain pemerintah menerbitkan SBN adalah melakukan diversifikasi sumber pembiayaan, menutup kekurangan kas jangka pendek, dan mengelola portofolio utang negara.
Surat berharga negara terbagi atas dua jenis yaitu berdasarkan prinsip pengelolaan (konvensional dan syariah) serta berdasarkan keuntungan (fixed rate dan floating rate). Berikut penjelasannya:
SBN konvensional atau Surat Utang Negara (SUN) adalah jenis SBN yang memperoleh bunga rutin setiap bulan dan di akhir periode juga menerima bunga pokok. SUN terbagi menjadi Surat Perbendaharaan Negara (SPN) dan Obligasi Negara (ON).
SPN adalah SUN yang berjangka waktu maksimal 12 bulan dengan pembayaran bunga secara diskonto. Sementara ON adalah SUN yang berjangka waktu lebih dari 12 bulan disertai kupon atau pembayaran bunga secara diskonto.
Pemerintah juga menawarkan SBN untuk investor ritel, yang umumnya terdiri atas dua produk, yakni:
ORI adalah obligasi negara yang dapat dibeli secara langsung oleh masyarakat dan dijual kembali di pasar sekunder. Produk investasi ini memiliki kupon tetap yang dibayarkan setiap bulan hingga waktu jatuh tempo yang ditentukan dan berpotensi memperoleh capital gain atau loss.
Capital gain adalah keuntungan yang didapat oleh investor dari selisih harga beli dengan harga jual suatu produk investasi. Sementara capital loss adalah kerugian yang diakibatkan harga jual lebih rendah daripada harga beli (produk investasi mengalami penurunan nilai).
Baca juga: Obligasi Pemerintah
Berbeda dengan ORI, SBR adalah produk investasi dengan risiko rendah dan bersifat seperti deposito bank sehingga investor tidak dapat menjual SBR di pasar sekunder. Kendati demikian, investor dapat mencairkannya sebelum waktu jatuh tempo dengan jumlah maksimal 50% dari total kepemilikan SBR.
SBN syariah atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) adalah aset investasi berwujud yang dimiliki oleh masyarakat dan disewakan kepada pemerintah. Nantinya, para investor akan mendapat keuntungan rutin dari biaya sewa aset yang dibayarkan oleh pemerintah.
Sebagai tambahan informasi, investasi SBSN dikenal dengan istilah sukuk dan akan otomatis tercatat dalam aset negara. Salah satu contoh SBSN antara lain adalah Project Based Sukuk (PBS), yakni produk SBSN yang dijual kepada investor institusi melalui lelang dan private placement dengan imbalan berupa kupon tetap serta dibayarkan setiap enam bulan sekali.
Tak hanya itu, SBSN juga ditawarkan ke investor ritel dalam bentuk Sukuk Ritel (SR) dan Sukuk Tabungan (ST).
Baca juga: Sukuk Syariah
SBN fixed rate adalah produk investasi yang keuntungannya berwujud kupon dengan besaran tetap atau nilai bunga tidak berubah dari awal hingga waktu jatuh tempo. Contoh SBN fixed rate adalah ORI dan SR.
SBN floating rate adalah produk investasi dengan besaran kupon yang nilainya dapat berubah karena menyesuaikan dengan nilai suku bunga SBN dari Bank Indonesia pada periode tertentu. Kendati demikian, kupon tidak akan melebihi batas minimum keuntungan yang telah ditentukan apabila nilai suku bunga menurun.
Contoh SBN floating rate adalah SBR dan ST.
SUN valas adalah produk investasi dalam mata uang valuta asing yang menawarkan kupon tetap (fixed rate) kepada investor sampai jatuh tempo.
SUN valas diterbitkan oleh pemerintah di pasar internasional dalam mata uang Dolar AS (INDON), Euro (Euro bond), dan Yen (Samurai bond). Penjualan SUN Valas di pasar internasional dilakukan melalui Joint Lead Manager (JLM).
Sebagai tambahan informasi, SBSN dan ON juga dapat dijual-beli dalam valuta asing.
SUN rupiah adalah produk investasi dalam mata uang Rupiah. Contohnya seperti ORI, SPN, SR, SDHI, dan PBS.
Adapun manfaat berinvestasi SBN di antaranya:
Setelah mengetahui apa itu SBN beserta jenis dan manfaatnya. Berikut ini cara membeli atau mekanisme dari SBN, yakni:
Itulah hal yang dapat Sobat Cuan ketahui dari surat berharga negara. Jika Sobat Cuan ingin tahu lebih banyak seputar istilah ekonomi, yuk cek blog Pluang!
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi Saham AS, indeks saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini