Neraca keuangan adalah salah satu komponen penting dalam laporan keuangan yang berguna untuk dipahami investor. Simak selengkapnya di sini!
Neraca keuangan adalah dokumen tertulis yang berisikan posisi aset, modal, dan liabilitas perusahaan di satu periode tertentu. Laporan ini merupakan satu dari lima komponen penting yang membentuk laporan keuangan sebuah perusahaan.
Perusahaan biasanya menyusun neraca keuangan sebagai ringkasan atas informasi aktivitas keuangannya dalam satu periode khusus.
Tak hanya itu, neraca keuangan juga berfungsi sebagai dokumen yang mencerminkan tingkat kesehatan finansial sebuah perusahaan. Kemudian, neraca juga bisa dijadikan sebagai dasar untuk meramal keadaan arus kas sebuah perusahaan di masa depan dan seberapa besar kemungkinan perusahaan untuk menarik utang. Oleh karenanya, dalam berinvestasi, investor kerap menggunakan neraca keuangan sebagai bahan pertimbangan sebelum akhirnya menjatuhkan pilihan di satu saham perusahaan tertentu.
Baca Juga: Adjusted Net Worth
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, neraca keuangan memiliki tiga komponen penting, yakni aset, kewajiban, dan modal. Sesuai teori akuntansi, maka aset haruslah sepadan dengan penjumlahan antara kewajiban dan modal. Pasalnya, apabila dijabarkan secara logis, aset yang diakumulasi suatu perusahaan tentulah berasal dari aset-aset yang memang dimiliki oleh perusahaan tersebut atau didapatkan dengan cara berutang dari pihak lain.
Lantas, seperti apa isi dari masing-masing komponen pembentuk neraca keuangan tersebut?
Aset adalah sumber daya yang memang sudah dimiliki sebuah perusahaan untuk menjalankan bisnis dan meningkatkan nilai perusahaan di masa depan. Di dalam penyusunan neraca keuangan, aset kemudian dibagi lagi berdasarkan tingkat likuiditasnya atau seberapa cepat aset-aset tersebut dapat dikonversi ke dalam kas. Adapun kategori aset di dalam neraca keuangan adalah:
Namun, selain berdasarkan likuiditasnya, kategorisasi aset juga bisa dibagi lagi berdasarkan wujudnya.
Liabilitas merupakan hal yang didapat oleh sebuah perusahaan, baik dalam bentuk barang, uang, atau jasa, yang wajib digantikan kembali di kemudian hari. Adapun contoh dari komponen neraca keuangan ini adalah utang dan penerbitan surat utang.
Sama seperti aset, liabilitas pun terbagi dua kategori yakni liabilitas lancar dan tidak lancar. Apa perbedaannya?
Komponen neraca keuangan yang terakhir adalah modal, yakni total "kekayaan" yang memang dimiliki perusahaan. Perusahaan biasanya memupuk modal dengan menambah jumlah laba ditahan.
Baca Juga: Laporan Posisi Keuangan
Neraca keuangan memiliki dua bentuk yang umum digunakan, yakni bentuk Staffel dan Skontro. Lantas, apa perbedaannya?
Laporan neraca keuangan staffel memiliki ciri khas penyusunan yang memanjang ke bawah. Dengan kata lain, perincian aset, liabilitas, dan modal ditulis dari atas hingga ke bawah. Sementara itu, nama akun terletak di sebelah kiri sementara nominalnya terletak di sebelah kanan.
Penulisan neraca keuangan ini memiliki cocok digunakan oleh perusahaan yang memiliki jumlah akun banyak.
Sebaliknya, neraca keuangan skontro memiliki bentuk memanjang ke samping. Dalam bentuk neraca keuangan ini, perincian antara aset, liabilitas, dan modal dipisahkan menjadi dua lajur. Lajur pertama, yang terletak di sebelah kiri, berisikan aset saja sementara akun liabilitas dan modal ditulis di lajur kedua, yang terletak di sebelah kanan.
Neraca keuangan berbentuk skontro sangat cocok digunakan oleh perusahaan yang memiliki jumlah akun sedikit.
Bagi investor seperti Sobat Cuan, neraca keuangan dapat digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan satu perusahaan. Analisis ini bisa kamu gunakan sebelum menentukan untuk berinvestasi di saham perusahaan tersebut atau tidak.
Sebagai permulaan, Sobat Cuan bisa melihat perbandingan antara jumlah modal dengan kewajiban perusahaan. Jika jumlah modal tersebut lebih sedikit dari kewajibannya, maka ada indikasi bahwa perusahaan tersebut tidak sehat secara keuangan. Pasalnya, hal itu mencerminkan bahwa perusahaan mengumpulkan aset-aset itu dengan cara berutang ke pihak lain. Hal ini dikhawatirkan akan membuat perusahaan mengalokasikan sebagian besar kasnya untuk membayar beban utang ketimbang menginvestasikannya di aspek-aspek yang mampu menunjang bisnis.
Selain itu, Sobat Cuan juga bisa melihat tingkat kesehatan keuangan perusahaan tersebut dengan cara membandingkan neraca keuangan di satu periode dengan periode sebelumnya. Misalnya, neraca keuangan sebuah perusahaan di tahun ini dengan tahun lalu.
Dengan membandingkan dua neraca dari dua periode berbeda, Sobat Cuan dapat melihat pertumbuhan arus kas, pertumbuhan utang, atau pertumbuhan aset yang dikoleksi oleh perusahaan.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS, serta ratusan aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Referensi: Investopedia, OCBC
Bagikan artikel ini