Laporan posisi keuangan adalah salah satu dari tiga laporan keuangan inti milik perusahaan. Ketahui Laporan posisi keuangan lebih lanjut di sini!
Laporan posisi keuangan adalah sebuah laporan yang memberikan gambaran tentang posisi aset, liabilitas, dan ekuitas suatu perusahaan pada waktu tertentu secara spesifik. Umumnya, laporan posisi keuangan juga disebut sebagai balance sheet.
Laporan ini merupakan satu dari tiga laporan keuangan inti yang digunakan dalam evaluasi bisnis pada kurun waktu spesifik. Adapun dua laporan keuangan penting lainnya adalah laporan laba/rugi dan laporan arus kas.
Laporan posisi keuangan biasanya digunakan untuk mengukur kesehatan finansial satu perusahaan. Di samping itu, laporan tersebut juga menjadi dasar untuk mengevaluasi struktur modal perusahaan dan tingkat profitabilitas perusahaan tersebut.
Hanya saja, laporan posisi keuangan hanya memberi informasi pada satu waktu tertentu. Sehingga, mereka yang membacanya perlu membandingkannya dengan laporan terdahulu untuk mendapat data historikal sehingga tren dapat terbaca.
Selain itu, mereka yang membaca laporan posisi keuangan satu perusahaan juga harus membandingkannya dengan milik perusahaan lain. Tujuannya, agar sang pembaca bisa menilai baik-buruknya kinerja perusahaan tersebut.
Baca Juga: Akuntansi Akrual
Laporan posisi keuangan adalah sebuah laporan yang harus patuh pada persamaan dasar akuntansi, yakni aset sama dengan liabitias ditambah dengan ekuitas (A = L + E). Namun, seperti apa tepatnya komponen laporan posisi keuangan?
Aset dapat diartikan sebagai semua kekayaan yang dimiliki perusahaan maupun individu yang memiliki potensi manfaat ekonomi di masa depan. Selain itu, aset dapat juga diartikan sebagai "benda-benda" yang digunakan perusahaan untuk mengoperasikan bisnisnya.
Dalam laporan posisi keuangan, daftar aset ditulis berdasarkan sifat likuiditasnya. Makanya, aset dalam bentuk kas atas setara kas selalu ditulis sebagai komponen pertama dalam aset.
Terdapat dua jenis aset dalam konteks laporan posisi keuangan, yakni aset jangka pendek dan aset jangka panjang. Seperti apa detailnya?
Aset jangka pendek meliputi kas dan setara kas, piutang, dan persediaan. Segala bentuk aset yang dapat ditukar menjadi kas dalam waktu singkat, termasuk surat utang, barang mentah mapun barang jadi suatu perusahaan masuk dalam kategori kelas aset ini.
Aset-aset ini cukup likuid dengan asumsi masa berlaku kurang dari satu tahun.
Sebaliknya, aset-aset yang tidak likuid alias susah untuk diuangkan masuk dalam kategori aset jangka panjang. Aset jangka panjang terbagi atas aset berwujud (tangible asset) dan aset tidak berwujud (intangible asset).
Lantaran efektif dalam kurun waktu yang panjang, kelas aset ini mengalami depresiasi nilai yang masuk dalam pencatatan biaya ekonomi.
Baca Juga: Annual Report
Liabilitas adalah kewajiban finansial perusahaan terhadap pihak lain. Dengan kata lain, liabilitas mencakup sejumlah uang yang perusahaan tersebut pinjam dari pihak lain. Pinjaman tersebut tak hanya terbatas pada pinjaman kas semata, namun juga utang lain seperti utang sewa dan pembayaran imbal hasil obligasi.
Sama seperti aset, liabilitas juga terbagi atas liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang.
Dalam laporan posisi keuangan, segala utang dan kewajiban perusahaan yang jatuh tempo kurang dari satu tahun masuk dalam kelas liabilitas ini. Terkadang, laporan posisi keuangan juga memasukkan utang yang jatuh tempo kurang dari 10 tahun dalam kelas liabilitas jangka pendek.
Sementara itu, liabilitas jangka panjang adalah segala kewajiban finansial yang punya jatuh tempo lebih dari satu tahun. Biasanya, komponen ini mencakup pinjaman jangka panjang dan surat utang yang diterbitkan perusahaan.
Dalam laporan posisi keuangan, ekuitas adalah sejumlah uang yang dimiliki oleh pemilik bisnis atau pemilik saham suatu perusahaan. Singkatnya, ekuitas adalah "modal asli" yang dimiliki perusahaan tersebut. Makanya, ekuitas kadang disebut juga sebagai "aset murni yang dimiliki perusahaan" karena merupakan hasil dari pengurangan antara total aset dan liabilitas.
Selain modal, komponen ekuitas juga mencakup laba ditahan, yakni porsi dari laba bersih perusahaan yang bisa digunakan untuk reinvestasi atau melunasi utang.
Baca Juga: Balanced Scorecard
Dalam berinvestasi, khususnya investasi saham, konstruksi laporan posisi keuangan adalah hal yang bisa membantu investor dalam menganalisis aspek fundamental satu perusahaan.
Pasalnya, berdasarkan berbagai komponen yang disajikan dalam laporan posisi keuangan, investor bisa mengukur tingkat kesehatan perusahaan, risiko yang tengah dialami perusahaan, dan mengukur prospek bisnisnya ke depan.
Salah satu rasio finansial yang populer adalah rasio utang terhadap modal (Debt-to-Equity Ratio/DER). Rasio ini memberi petunjuk bagi investor tentang efisiensi operasional perusahaan dan mengukur seberapa besar satu perusahaan menggantungkan hidup pada utang.
Di samping itu, dengan membandingkan satu laporan posisi keuangan terhadap laporan posisi keuangan periode sebelumnya, investor juga mampu melihat perkembangan bisnis satu perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, maka investor bisa menentukan keputusan untuk mengoleksi saham perusahaan tersebut atau tidak.
Selain itu, perusahaan kerap membuat keputusan strategis seperti aksi korporasi berdasarkan neraca ini. Karenanya, membaca laporan posisi keuangan dapat membantu investor memahami strategi dan prospek perusahaan yang jadi incaran mereka dalam berinvestasi.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS, serta lebih dari 140 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini