Kesenjangan inflasi atau inflationary gap adalah konsep ekonomi makro yang mengukur perbedaan antara tingkat PDB riil saat ini dan produk domestik bruto (PDB) yang akan ada. Tentunya, inflationary gap ini mengukur apabila ekonomi beroperasi pada kesempatan kerja penuh (full employment).
Hal penting yang perlu diperhatikan dalam soal inflationary gap ini adalah bahwa kesenjangan dianggap bersifat inflasi ketika PDB riil saat ini harus lebih tinggi daripada PDB potensial.
Kesenjangan inflasi ini dapat dikurangi lewat kebijakan fiskal pemerintah di antaranya melalui pengurangan pengeluaran pemerintah, kenaikan pajak, masalah obligasi dan surat berharga, kenaikan suku bunga, dan pengurangan pembayaran transfer.
Baca juga: Apa Itu Gross Domestic Product?
Kesenjangan inflasi atau inflationary gap adalah kondisi yang terjadi ketika permintaan barang dan jasa melebihi produksi karena faktor-faktor seperti tingkat pekerjaan yang lebih tinggi secara keseluruhan. Begitu juga faktor peningkatan aktivitas perdagangan atau peningkatan pengeluaran pemerintah.
Hal ini dapat menyebabkan PDB riil melebihi potensi PDB, yang mengakibatkan kesenjangan inflasi. Inflationary gap terjadi karena peningkatan relatif dalam PDB riil yang menyebabkan perekonomian meningkatkan konsumsinya. Ini menyebabkan harga-harga naik dalam jangka panjang.
Penting diperhatikan bahwa inflationary gap terjadi ketika PDB riil lebih tinggi dari PDB perekonomian dengan kesempatan kerja penuh (juga dikenal sebagai PDB potensial).
Pertimbangan ekonomi di mana tingkat pendapatan ekuilibrium adalah USD 200 M sedangkan pendapatan potensial adalah USD 100 M. Ketika pendapatan ekuilibrium melebihi pendapatan potensial, dikatakan ada inflationary gap, yang dalam hal ini sebesar USD 100 M.
Kesenjangan inflasi ini, bagaimanapun, mewakili titik dalam siklus bisnis ketika ekonomi berkembang. Karena jumlah dana yang lebih tinggi tersedia dalam perekonomian, konsumen lebih cenderung untuk membeli barang dan jasa.
Dengan demikian, permintaan barang dan jasa meningkat tetapi produksi belum mengimbangi pergseran tersebut. Harga naik untuk memulihkan keseimbangan pasar. Keitka potensi PDB lebih tinggi dari PDB riil, kesenjangan tersebut disebut sebagai kesenjangan deflasi.
Menurut teori makroekonomi, pasar barang menentukan tingkat PDB riil, yang ditunjukkan dalam hubungan berikut ini:
Y = C + I + G + NX
Di mana, untuk menghitung inflationary gap, maka:
Y = PDB Riil
C = Pengeluaran konsumsi
I = Investasi
G = Pengeluaran pemerintah
NX = Ekspor bersih
Peningkatan pengeluaran konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah atau ekspor neto menyebabkan PDB riil meningkat dalam jangka pendek. PDB riil memberikan ukuran pertumbuhan ekonomi sambil mengkompensasi efek inflasi atau deflasi. Ini menjelaskan perbedaan antara pertumbuhan ekonomi aktual dan perubahan sederhana dalam harga barang atau jasa dalam perekonomian.
Baca juga: Apa Itu PDB Per Kapita?
Pemerintah dapat memilih untuk menggunakan kebijakan fiskal demi membantu mengurangi kesenjangan inflasi, seringkali melalui penurunan jumlah dana yang beredar dalam perekonomian.
Hal ini dapat dicapai melalui pengurangan pengeluaran pemerintah, kenaikan pajak, penerapan obligasi dan sekuritas, kenaikan suku bunga, dan pengurangan pembayaran transfer.
Penyesuaian terhadap kondisi fiskal dalam perekonomian ini dapat membantu memulihkan keseimbangan ekonomi.
Dengan menggeser permintaan barang secara keseluruhan, penyesuaian mengontrol jumlah dana yang tersedia bagi konsumen. Ketika jumlah uang dalam suatu perekonomian menurun, permintaan barang dan jasa secara keseluruhan juga menurun.
Misalnya, jika The Fed menaikkan suku bunga sebagai respons terhadap inflationary gap. Kenaikan tersebut akan membuat dana pinjaman lebih mahal. Kenaikan biaya terkait menurunkan jumlah dana yang tersedia untuk sebagian besar konsumen sehingga permintaan menurun. Setelah ekuilibrium tercapai, The Fed dapat mengubah tingkat suku bunga.
Download aplikasi Pluang di Google Play Store atau App Store untuk membeli emas digital dan S&P 500 index futures dengan harga paling kompetitif di pasaran! Selisih harga jual-beli terendah dan tanpa biaya tersembunyi apapun.
Untuk produk investasi emas, kamu bisa menarik emas fisik dalam bentuk logam mulia Antam dengan kadar 999,9 mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi dalam kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS seperti Apple, Facebook, Netflix, Nike, dan lainnya.
Investasi kamu aman karena disimpan dan dijamin oleh Kliring Berjangka Indonesia (BUMN). Produk investasi di Pluang dikelola oleh PT PG Berjangka yang sudah berlisensi dan diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI). Segera download Pluang dan nikmati keuntungannya!
Sumber: Investopedia
Inspirasi Sukses! Ini 7 Kisah Mereka yang Memulai Bisnisnya dari Nol
Laundromat, Film Netflix yang Bongkar Pengaruh Panama Papers pada Hidup Orang Kaya
Mencoba Peruntungan di 7 Negara dengan Gaji Tertinggi di Dunia, Minat?
Bagikan artikel ini