Seringkali kita mendengar dana darurat. Sebenarnya, apa sih fungsi dan bagaimana cara mempersiapkan dana satu ini?
Seperti namanya, dana darurat adalah dana yang bisa kamu manfaatkan ketika situasi genting alias darurat. Kamu perlu mempersiapkan dana ini lantaran kamu pasti akan menemui banyak kejadian tak terduga di masa depan, yang terkadang bahkan bisa menguras kantongmu.
Sebagai contoh, bayangkan ketika jika sepeda motor kesayanganmu mendadak mogok dan perlu "disembuhkan" di bengkel. Suasana hatimu mungkin akan tenang kalau kamu sudah mempersiapkan dana jaga-jaga. Namun, bagaimana kalau kamu tidak punya uang di rekeningmu? Pasti kamu langsung merasa gelisah, bukan?
Tetapi, berapa tepatnya dana yang kamu harus tabung untuk dana darurat? Dan apa yang kamu lakukan dengan uang itu? Berikut adalah beberapa hal yang perlu kamu ketahui!
Kamu harus menggunakan dana darurat hanya ketika kamu terjebak dalam situasi genting. Yakni, sebuah keadaan di mana kamu mau tak mau harus mengeluarkan uang demi menghadapi sebuah kondisi yang tak terduga. Misalnya, biaya memperbaiki ponsel pintar, atau biaya pulang kampung karena orang tuamu sakit keras.
Di sisi lain, kamu dilarang menggunakan dana darurat hanya untuk membiayai nafsu belanjamu. Misalnya, kamu iri melihat teman-temanmu posting foto liburan mereka di Labuan Bajo di media sosial. Kemudian, karena tak mau kalah, kamu berencana liburan ke Raja Ampat menggunakan dana daruratmu.
Namun, setiap orang tentu memiliki definisinya masing-masing terkait "situasi darurat". Nah, area abu-abu inilah yang kadang sering bikin kamu galau. Jadi, kamu perlu berpikir matang-matang sebelum mengeluarkan uangmu.
Secara aturan umumnya, nilai dana darurat yang harus kamu kumpulkan harus setara dengan tiga hingga enam kali gaji bulananmu.
Memang, jumlah tersebut terdengar cukup besar, apalagi jika kamu baru memulainya. Tapi di sisi lain, angka tersebut bukanlah tolok ukur yang pasti. Terdapat cara lain bagimu untuk menilai kebutuhan dana daruratmu yang diukur berdasarkan dua faktor utama: Seberapa besar ketidakpastian yang akan kamu hadapi dan tingkat kenyamanan pribadimu.
Semakin besar ketidakpastian dalam kehidupan finansialmu, maka semakin besar pula kebutuhan dana daruratmu.
Misalnya, jika kamu sudah lama memiliki penghasilan tetap dan tidak memiliki tanggungan, maka menyiapkan dana darurat setara tiga bulan gaji adalah langkah yang tepat. Namun, jika kamu adalah seseorang pekerja lepas atau wiraswasta tanpa penghasilan tetap per bulan, maka ada baiknya kamu mempersiapkan dana darurat setara sembilan bulan rata-rata penghasilanmu per bulan.
Intinya, persiapkan dana darurat sesuai dengan tingkat kebutuhan dan ketidakpastian yang kamu hadapi di masa depan. Selain itu, kamu harus menyiapkan semua uangmu dalam bentuk tunai agar bisa kamu tarik sewaktu-waktu. Kamu juga perlu memikirkan investasi setelah dana daruratmu terkumpul.
Beberapa orang mungkin memutuskan untuk menabung sebanyak mungkin demi mempersiapkan dana darurat. Tapi, kamu mungkin akan mengabaikan menabung jika kondisi finansialmu cekak. Sehingga, kamu harus putar otak lebih keras dalam mengumpulkan dana darurat.
Nah, sebelum memikirkan cara mengumpulkan dana darurat di tengah kondisi seret, kamu perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:
Setelahnya, kamu perlu mengikuti langkah-langkah berikut agar kamu bisa leluasa menabung.
Seperti yang sudah disinggung di atas, kamu harus menyimpan dana daruratmu dalam bentuk uang tunai. Namun, bukan berarti kamu menyimpan uang tersebut di bawah kasur. Simpan uangmu di rekening tabunganmu sehingga kamu bisa menariknya kapanpun yang kamu mau.
Atau, kamu mungkin bisa menaruh dana daruratmu di beberapa instrumen investasi dengan likuiditas tinggi dan minim risiko, contohnya adalah reksa dana pasar uang.
Bagikan artikel ini