Beberapa perusahaan top di bursa AS rilis laporan keuangan hingga tingkat pengangguran diprediksi stagnan. Selengkapnya dalam The Week Ahead!
Musim perilisan laporan keuangan perusahaan kuartal 1 tahun 2024 (Earnings Season) berlanjut pekan ini, di mana deretan perusahaan top global yang melantai di bursa Amerika Serikat (AS) dan global seperti Morgan Stanley (MS), Bank of America (BAC), Netflix Inc. (NFLX) dan American Express (AXP) siap memamerkan prestasi keuangannya di triwulan lalu.
Morgan Stanley dijadwalkan akan menerbitkan laporan keuangannya pada Senin (16/4). BAC menyusul pada Rabu (17/4) sementara NFLX dan AXP masing-masing sehari setelahnya. Perilisan ini akan memengaruhi nilai indeks saham S&P 500 di akhir pekan mengingat nilai kapitalisasi pasar mereka cukup besar.
Secara lebih rinci, Sobat Cuan bisa menyimak ringkasan estimasi laba per saham (EPS) kedua perusahaan tersebut pada tabel di bawah ini!
Selain keempat korporasi tersebut, Sobat Cuan juga bisa melihat jadwal lengkap emiten yang akan merilis laporan keuangannya pada minggu ini di tabel berikut!
Biro Sensus AS akan merilis data pertumbuhan penjualan ritel AS bulan Maret pada Senin (15/4). Sejauh ini, konsensus analis meramal bahwa pertumbuhan penjualan retail AS bulan ke bulan (MoM) periode Maret akan naik 0,4% jika dibanding bulan sebelumnya yang meningkat 0,6%.
US Retail Sales, Sumber: Trading Economics (2024)
Sekadar informasi, penjualan ritel adalah metrik ekonomi yang melacak permintaan konsumen terhadap barang jadi. Dalam menyusun indikator ini, biro sensus AS menghimpun data-data penjualan barang dan jasa berbagai sektor seperti makanan, pakaian, barang-barang elektronik, dan kendaraan bermotor dari toko-toko, perusahaan, dan bisnis ritel AS.
Analis dan ekonom kerap menggunakan indikator ini untuk mengukur “nafsu” belanja masyarakat AS saat ini. Dengan kata lain, pertumbuhan penjualan ritel juga merupakan barometer kunci untuk melihat apakah tekanan inflasi benar-benar dirasakan oleh masyarakat.
Departemen ketenagakerjaan AS (US Department of Labor) akan mengumumkan data pengajuan klaim bantuan pengangguran (Initial Jobless Claim) pada Kamis (28/3).
Ekonom memperkirakan terdapat 214.000 pengangguran yang mengajukan klaim bantuan tunakarya dari pemerintah AS pada pekan ini. Angka itu lebih tinggi dari realisasi pekan sebelumnya yakni 211.000 pengajuan.
Asal tahu saja, initial jobless Claim adalah indikator yang menggambarkan jumlah tuna karya yang mengajukan tunjangan pengangguran dari pemerintah AS.
Pasalnya, mereka tidak memiliki pekerjaan atau sedang mencari pekerjaan yang dalam waktu sepekan. Ekonom dan analis biasanya menggunakan data ini untuk mengukur kesehatan pasar tenaga kerja serta mencari sinyal mengenai kondisi ekonomi AS secara keseluruhan.
Jumlah klaim yang tinggi memberi isyarat bahwa situasi ekonomi AS sedang lesu, sehingga nilai tukar dolar AS berpotensi melemah. Sebaliknya, jika jumlah pengajuan bantuan tunakarya menurun mengindikasikan ekspansi ekonomi AS.
US Initial Jobless Claims, Sumber: Trading Economics (2024)
Nilai indeks S&P 500 (SPX) berkontraksi 87,97 poin atau sekitar 1,5% dari level 5.211,37 pembukaan ke level 5.123,40 penutupan. Koreksi sepanjang minggu ini membuat indeks SPX jatuh ke bawah garis tren naiknya seperti bisa dilihat pada gambar di bawah ini. Pada perdagangan 4 April silam, SPX turun ke bawah 20-day Simple Moving Average (SMA) untuk pertama kalinya sejak pertengahan Januari. Setelah itu kembali naik pada perdagangan 5 April sedikit di atas indikator tersebut. Kini, SPX kembali turun ke level ke bawah level tersebut.
Lebih lanjut, penurunan mingguan tersebut adalah yang terburuk sepanjang 2024. Penurunan tersebut utamanya dipicu oleh kondisi geopolitik dunia yang mana Iran mulai ikut dalam perang timur tengah akibat penyerangan konsulatnya di Suriah kemudian menyusul laporan CPI yang lebih tinggi dari yang diharapkan, laporan pendapatan sektor keuangan yang kurang menggembirakan serta sentimen konsumen yang lebih lemah dari yang diharapkan
Hasil ini meningkatkan probabilitas bahwa Federal Reserve tidak akan terburu-buru untuk memangkas suku bunga. Selain itu, lonjakan dalam harga komoditas terutama minyak menyebabkan kekhawatiran inflasi kembali muncul, sementara kenaikan imbal hasil Surat Utang Pemerintah juga menekan pasar saham. Imbal hasil surat utang pemerintah (US10Y) melonjak hingga 4,526% pada akhir penutupan minggu lalu.
Beberapa peristiwa penting yang perlu diperhatikan pekan ini adalah rilis data penjualan retail, rilis Fed’s Beige Book, dan laporan keuangan dari beberapa bank besar di AS. Jika hasil laporan keuangan beberapa perusahaan besar dan data perekonomian pekan ini positif maka indeks S&P 500 berpotensi untuk kembali naik. Namun, saat ini pasar cenderung akan mengalami pelemahan dan menguji support berikutnya di 50-day Simple Moving Average (SMA) di 5110.
Grafik Indeks S&P 500, Sumber: TradingView (2024)
Kalender Perekonomian AS, Sumber: Bloomberg (2024)
Kalender Crypto, Sumber: CoinMarketCal, Bloomberg (2024)
Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini